Pagi sekali aku terbangun,
dari tidur ayam yang tak pejam
buru-buru aku surut tinggalkan arena sengketa
Aku pamit tinggalkan pikiran sempit,
bersama bulan sabit menggapai sisa usia
berharap kita bertemu dinuansa beraroma mesra
Sungguh, aku menyesal kenapa ikut terpental
berpayah-payah menjadi budak kezoliman,
tengoklah kita ditertawakan angkara murka
puas menikmati buruannya masuk perangkap
meski berbeda, tak mesti kita diadu domba
Aku tersungkur rata diujung kasut MU, Gusti Pangeran
berharap ampunan MU putihkan jelaga jiwa
sudilah menuntun terseoknya lelaki usia senja,
kembali kejalan MU, menuju Tarekat
Oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham.-
(JT)Pondok bambu istanaku, 28juni2013.08:10wib.-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar