Ayah,
rinduku ngambang dipucuk harap,
berseru selantang apapun tak lagi bergema
Cuma serentetan tanya berkecamuk tak berjawab, terdengarkah olehmu sayup sayup isak tangisku,
menyesali alfaku saat bersamamu
Ayah,
ingin kuhaturkan selaksa harap,
andai bisa sekejap saja melihat senyummu ,
barangkali pupus jualah gumpalan rinduku...
Ayah,
ditiang awan kutitipkan rinduku,
kukirimkan bersama mendayunya semilir bayu,
berharap terbaca oleh ruh sejatimu...
Oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham.-
(JT)Pondok bambu istanaku, Sabtu 13 July 2013/22:57wib.-
Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar