namaku adalah Abdullah ,wakil rakyat
berkuasa di tahta kerajaan Indocina
semua janji kutebus bila kalian berteman
bukan sekarang
patungku terbuat dari emas
dihiasi dengan dedaunan, rumput berharga
dari zaman kezaman aku luput tidak akan
penderitaan rakyat kutebus dengan janji lama
patungku ditanam di padang pasir
tak bertuan seiring kaki kananku puntung
orang melihatku dengan wajah sinis
karena itu aku menyengir
orang terkekeh-kekeh, ketawa melihat patungku
aku sudah jelek tak seperti dulu diwaktu aku
berkuku
aku bukan Abdullah
aku seorang pendusta dari zaman ke zaman
negaraku dihantui kemiskinan
yang kaya bertambah kaya karena minyak meledak
harganya lumayan,mau apa kalian?
aku semakin sadar posisiku tak seperti dulu
wajah mengerut pendengaran jelas tidak
penglihatan kabur meluluh kepala botak gigi
berompongan,perut buncit
patungku dilempari kadang diludahi
kutebus dosaku, harga diriku rendah sementara
burung gereja beterbangan hinggap tidak, menginap
di batang leherku,patungku tak keruan
apa salahku, apa dosaku?tanya pada rumput bergoyang
Oleh : siamir marulafau 24072013
Antologi Puisi "Wakil Rakyat"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar