UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Kamis, 30 April 2015

Kumpulan Puisi Syamsul Rizal (Tok Laut) - MAKRIFAH KU



MAKRIFAH KU

makrifahku terhuyung menggapai tebing langit diseperempat malam
menyeretku ketitik pusar arus punting beliung jumat
tak kudengar lagi nyanyi sukma lapaz pujian cahaya khatulistiwa
yang dulu meretas jalan curam menuju ke-Ilahiya'an-Nya
duh...tasbihku mengikat kakiku
ingin hengkang dari ketulusan sajakku
elektron proton dan neutron bergemuruh menyelimuti jiwaku
lathifhatul qolbyku terpasung disajadah yang berbau mimpiku dulu
duh Sang Maha Zat
salahkah rebung kalau mengakui ia bambu
menjenguk sucinya cintaku kepadamu

Oleh : Syamsul Rizal (Tok Laut)



MERENDA BAJU PROKLAMASI

Ketika awan gelap menerpa negri zamrudku
Liar binar mata garudaku
lirihkan air panas duka
terhuyung kehamparan telaga darah
torehkan luka anak nelayan pesisir
dahan yang rindang rubuh menghentak gubukku
keterjagaan puisiku
melukiskan wajah wajah pucat pasi
para sahabatku yang antri dipematang negri
tangis kami belum mampu mereda
renda proklamasi di ujung usia senja hari ini
hoi jiwa-jiwa sunyi yang tertidur dalam mimpi
Bangunlah dari mimpi buruk ini
asa kita hilang sudah ditelan naluri
Amanahlah menggenggam fatwa pendiri negri
Aku...kau....dan mereka takkan terlepas dari wasiat ini
lolongan tangis rimba raya dan isak iba ruh kota
adalah potret wajah kita yang tercela
Akulah sang penyair yang melukiskan doa dilangit merah merona
Tuhan selamatkan Negriku yang dulu adalah sorga
Puisiku adalah cahaya negri zamrud khatulistiwa
yang menyuluh para pendosa (Koruptor)
yang bersembunyi dibalik atribut moralitas yang karatan

Sajak Dari Rumah Puisi Tok Laut Di Serambi Tanah Paduka
Kotaku Tercinta Tanjungbalai-Sumut
Kiriman : Syamsul Rizal (Tok Laut)
Tanjungbalai,Sumatera Utara
Dari : Kumpulan Puisi Tok Laut
Merenda Baju Proklamasi
15 Mei 2013



KITA BELUM MERDEKA

Ini bukan puisi dan bukan pula doa serta mantra
tetapi ini adalah sebuah perenungan ruh jiwa pejuang kita
yang di jam 24 malam...menggoda imajinasi kita
melalui tangan-tangan yang melebihi takdirnya
untuk menuangkan pada media kita

ini bukan metafora global yang lahir mendahului zaman
tetapi................

Veteran 45 yang telah lelah berjuang

Aku tak pernah membayangkan hal ini…,rupanya yang kami hadapi dulu belum seberapa dengan yang kamu hadapi saat ini…, dulu kami berperang melawan musuh yang punya indentitas dan sosok yang jelas…
Aku benar-benar tak mengerti….
Arti kemenangan dan kekalahan..
Ber-api-api kami memaksakan kemauan untuk merdeka….tetapi hari ini aku melhat sendiri kamu terpuruk di kuburan…
Kemulian dan kerendahan akhirnya hangus terbakar…
Perjalanan sejarah ini adalah perjalanan yang mengguncangkan iman…karna kehormatan tak dapat lagi kubedakan dengan kehinaan…
Alangkah malang nasib bangsa ini
Yang membuang-buang kebenaran
Dan membenar-benarkan kebathilan
Yang sibuk mencurigai kebaikan
Dan mengulum-ngulum kebusukan…
Ampun ya ampun……
Alangkah malang nasib bangsa
Yang ilmunya kesesatan dan ruhnya kegelapan
Yang sekolahnya kebodohan
Yang tehnologynya kemubaziran
Yang organisasinya penghancuran
Dan pembangunannya kesia-sia an
Yang ideologinya halusinasi
Dan reformasinya kebohongan…………

( Sejenak memandangi bintang jasa yang berada didada kirinya …lalu dicopotnya dengan emosi dan berkata sebelum menyimpannya )

Aku tak berhak memakai bintang jasa ini, sebab jalan yang kami rintis belum tuntas dan final….dan ruh kemerdekaan belum merasuki jiwa bangsa ku sampai saat ini

Oleh : Syamsul Rizal (Tok Laut)
Tanjungbalai,Sumatera Utara
Jumat, 27 Januari 2012



CERMIN

Ibu
Kita tidak boleh ber-prasangka buruk terhadap Tuhan…, meski hidup kita tidak se-enak orang lain…,hidup kita memang serba kekurangan dan penuh tantangan dan gerai derita…, Tuhan memang jarang sekali mengabulkan apa yang kita harapkan, tetapi Tuhan tetap memberi apa yang kita perlukan….., mungkin saja dimata Tuhan suasana seperti ini perlu untuk kita……, tetapi kalau kita lihat dari kacamata kita , seolah Tuhan tidak adil…., jadi yang perlu kita pahami, bahwa cara pandang kita tidak sama dengan cara pandang Tuhan…, disisi ini orang yang bayak keliru…, mereka menyamakan cara pandangnya dengan cara pandang Tuhan….,

Putra 2

Betul ya Mak…berarti baik menurut kita , belum tentu baik menurut Tuhan…,dan selama ini berarti banyak sekali manusia yang menyamakan dirinya seperti Tuhan ya Mak..

Ibu

Betul…karna kita selalu menilai segala sesuatu dengan cara pandang kita sendiri, lantas kita menganggap itu cara pandang Tuhan, itulah sisi gelap pencerahan untuk ummat yang seharusnya lebih awal dilaksanakan dan dilakukan…

Putra 3

Mak…jadi yang dilakukan saat ini tentang perbaikan ummat dan peningkatan tarap hidup salah ya mak..

Ibu

Tak ada yang salah…semua sudah benar , tapi tidak terpola …

Putra 1

Management bangun tidur ya Mak…

Ibu

Hus….nggak boleh gitu…
kadang kita mengharap bunga mawar, tetapi yang datang kaktus berduri , kadang kita mengharap kupu-kupu yang indah, lalu yang datang ulat yang menjijik-kan…., lantas kita kecewa, marah, prasangka……, nah… sebenarnya ketidakmengertian kita, bahwa bunga mawar adalah jenis bunga yang cepat layu, meski wangi dan indahnya membuat orang terkesima, tapi itu hanya seketika, dan ketika ia gugur, ia tak berguna dan tak bermakna apa-apa. Kita tak dapat menduga sebelumnya, bahwa kaktus berduri sebenarnya mempunyai bunga yang luar biasa cantiknya…, begitu juga ulat, ia akan menjadi kupu-kupu yang indah pada waktunya…., artinya apa…, bahwa dibalik kepahitan dan derita yang kita alami saat ini…, Ibu yakin Tuhan punya rencananya sendiri untuk kita .

Putra 1

Mak …, ketika hidup memakai baju takdir, dimana langkah pasti sebuah doa, jika arah jalan yang kita lewati penuh terjal dan liku, laut takkan pernah seganas ombak, jika tak ada angin, dan ombak saat ini sedang meluluh tanah tempat kita berpijak, teruskah kita berdiam dalam kepasrahan.

Ibu

Anakku…ada yang kau lupa dan tak mengerti dari hidup ini. Salahkah embun jika mengakui ia air, salahkah rebung kalau mengakui ia bambu, kita adalah bagian dari zat-Nya. Anakku…hidup ini mimpi…, yang nyata itu ketika kita bertemu cahaya sejati. Namun yang terpenting dari hidup ini yang harus kau ingat “ Tidak ada tranformasi gelap ke terang dan empati ke simpati tanpa emosi ” dan “ Pikiran manusia yang mempunyai ide baru tidak pernah kembali ke dimensi asli.”

Putra 2

Lalu dalam menjalani realitas hidup apa konsepnya Mak agar kita tidak merasa tertekan

Ibu

Bekerjalah sesuai batas kemampuan, hasilnya pasti akan mempesona, dalam hidup ini sesungguhnya hampir semua manusia selalu dalam lingkaran kebohongan dan kepalsuan, karna apa… ?, karena kehidupan membuat kita selalu dalam cengkraman penjajahan, tetapi jangan salah meng-arti-kan penjajahan yang Mak maksud…,

Putra

Mak.... penjajahan yang mak maksud apa mak........kita kan sudah merdeka.....

Ibu

Hm.........nanti coba tanya dengan sahabat-sahabat Ayahmu yang ada komunitas grop FB nya..........ada sederetan nama besar di group itu yang bisa kau jadikan soqo guru untuk kau jadikan GURU BESAR MU dalam membimbing-mu mencari PENCERAHAN dan MENENENTUKAN SIKAP DALAM MEMILIH CARA PANDANG...........

disana ada Mustahari Sembiring, ada.....mabak Yuni mu, Watiamah, om Decy......adalagi yang sering disebut Ayahmu.ssii si siapa ya.....lupa mamak.......buka ajala group RPS itu......

Oleh : Syamsul Rizal,Sh (Tok Laut)
Tanjungbalai,Sumatera Utara

Dialog Seorang Ibu dengan Putra-putra-nya diberanda depan rumah, dihari minggu 18 desember 2011




AKSARA KITA

keluh kesah yg ada bersama doa dan pngharapan...
bersatunya dua puisi jiwa dlm satu wadah kebersamaan...
dlm bait2 torehan hati...
senada seirama dlm memaknai kata...
tak terpungkiri bahwa itulah jiwa kita yg sesungguhnya....

Oleh : Syamsul Rizal (Tok Laut)
Dari Sajak Rumah Puisi Hafnidar (Nino )
15 Mei 2013




SAJAK UNTUK KINANTI DEWI

Kaukah bunga langka yang jatuh dari sorga itu hai Kinanti dewiku........
atau akankah keterjagaan puisiku di jendela 18.00 wib ini
akan jadi pamplet yang kita pajang dilangit haru biru........
inanti....dewi......gerai rambut sang bidadari yang membelai benua-benua dibumi adalah potret keagungan kemulian hati dari sajak mimpi dini hari tadi....

Oleh : Syamsul Rizal (Tok Laut)
Dari : Rumah Puisi Tok Laut Untuk Kinanti Dewi

15 Mei 2013



SAJAK UNTUK KINANTI DEWI Part-2


Kinanti dewiku.........
merujuklah pada berkas kilauan rembulan .....
sebelum bulan itu terluka parah.....
kau adalah sang putri rembulan ...yang lahir dari kejelitaan....

Oleh : Syamsul Rizal (TOK LAUT)
Sajak Dari Rumah Puisi Tok Laut Untuk Kinanti Dewi

15 Mei 2013



SAJAK DARI KINANTI DEWI

Syamsul@ rangkaian katamu begitu menyejukan kalbuku
yang hampa dan merasa tak berarti
kuingin terbangun dari segala mimpi yg semu
saat ku terjaga kuingin
kau ada disampingku

selalu jangan biarkan
dalam kesendirian

Oleh : Syamsul Rizal (Tok Laut)
Dari : Sajak Kinanti Dewi Untuk Rumah Puisi Tok Laut

15 Mei 2013



TERIAKLAH....

Biarkan petir menghunjam lubuk hati
Biarkan gemuruh ombak menerpa kepanaan jiiwa
Biarkan topan badai menghantam pinggiran telaga cinta
Asalkan rumah tua puisi kita aman dari amukaqn angka-angka

Oleh : Syamsul Rizal (Tok Laut)
Tanjungbalai,Sumatera Utara
15 Mei 2013



CAKRAWALA CINTA

Takdir mimpi menghampiriku malam ini,,,,,,
Membawaku terbang kecakrawala cinta,,,
bersama absurdnya sukma...
Ku akan melupakan sejenak beban jiwa yg membuncah di dada utk ku ninabobokan bersama khayalan nyata tentang realita yg sesungguhnya..
Haai mimpi indah dataglah dirimu dlm peraduanku...

Oleh : Syamsul Rizal (Tok Laut)
Sajak Dari Rumah Puisi Hafnidar (Nino)
15 Mei 2013




SABDA ALAM

ketika bumi gerah menyambut sapa kita
mana mungkin langit tersenyum ramah

ketika rajawali kehilangan kursi istananya
mana mungkin bisa dahan patah yang menangis hilangkan kedukaan

pohon yang sedang sedu sedan menangisi saudaranya yang mati menggenaskan
cukup disikapi dengan perhatian yang picisan

lalu apa jadinya jika tempat kita berpijak dilulur ombak hingga membuat kita terseret ke arus samudera tanpa tepian

apakah kita harus membuka baju menjadi layar
mengulur tangan jadi kemudi

prahara sabda alam harusnya membuat kita intropeksi
namun bukan untuk di jual beli

tapi patilah banyak orang yang gemar dengan keramaian
namun satu dua pasti juga ada yang berani kesepian

ini mungkin hanya sajak sore hari
dan bukan sajak puisi sufi

Syamsul Rizal,SH
Tok Laut
Tanjungbalai,Sumatera Utara
Sabtu, 31 Desember 2011
dari kamar puisi Tok Laut hari ini



TANGIS DAHAN SIRANTING KAYU

Ketika bumi gerah memakai pakaiannya
Yang terlihat sobek terkoyak hina
Mana mungkin langit tersenyum manis
yang selama ini membelainya
Elang Laut, merak rimba, tlah lama merajuk membawa sepinya hati
Karena birunya langit tak seceria pepohonan
yang menangisi saudaranya mati menggenaskan.

Dulu ranting inilah kursi istana sahabatku Si Rajawali
Namun sahabatku mangkat mendahului takdirnya,
tanah subur-pun tlah dilulur ombak menghempas tepian
keganasan
keserakahan
tangan-tangan hitam penuh dosa
adalah potret wajah kita saat ini
Sementara anak cucu kita perlu bernapas
Hai Rajawali yang telah lama tidur diemperan got kali …bangun dan lihatlah…
Penanaman sejuta pohon telah kita canangkan
Ajaklah rakyatmu pulang kandang….
Istana barumu sedang kubangun
Jutaan bibit pohon sudah kusiapkan
Hai Rajawali…lihatlah…
Langit sedang tersenyum ramah
Menyambut suasana itu dengan haru

Hai.. Rajawali…
Jemput aku…
dan bawa aku terbang ke-masa depan yang gemilang
pada istana kita yang terbentang luas menghijau…

Hai..Rajawali…
Sebelum menjemputku
Kabarkan berita gembira ini pada sahabat seniman kita
Sebab merekalah yang bakal menata indahnya istana kita…

Hai.. Rajawali…mereka ada dihamparan pantai tanjungbalai
Yang saat ini menjadi mutiara selat malaka yang berada dihilir danau Toba.

Wasalam
Syamsul Rizal,SH
Tok Laut
Tanjungbalai,Sumatera Utara
Sabtu, 31 Desember 2011



SAJAK PERUBAHAN BUAT SAHABAT SEJATI

Kutuliskan syair-syair perubahan
Sebab aku lahir dari sudut ruang tata nilai.
Kuselenggarakan upaya pemikiran
Sebab nadiku pun berdetak dikereta peng-hijrah-an

Hijrah dalam diri
tiap detik, tiap menit, tiap hari
Bukan hak sejarah untuk ber-kompromi
Tapi takdir butuh transendensi, perlu menyikapi

Perubahan di kampung, di pulau, di benua
telah terbukti amat nyata
Karena Masyarakat kita harus lepas
dari cengkraman jala-jala kepahitan hidup
yang memaksa kita harus bangkit dengan kesaktian intlektual
untuk mengobah keadaan
untuk menghadapi tantangan
mengelola isi ruang kota kita
dengan taman syorga firdaus yang nyata
bukan member warna dengan cat minyak neraka

Kuseru kau yang sedang berada di istana pena
Jangan pernah mampir di gembong gerombolan penjaja pesan di eo campus
Yang mem-publikasikan banyak lebel merek dengan banrol ekslusiv
karna pesta sponsor itu akan mengikis kadar intlektual-mu
dan menyeretmu tetap seperti babu
Berdiamlah dalam campus sufi Albert Einstein abad ini
yang menentukan jalanmu
untuk menata kota serta jagad roh bumi Nusantara

Hai…Ibu pengasuh yang santun
Hai.. Bapak yang kharismatik mempesona
Hai.. Kaum Muda yang jadi penyangga
Kamu-lah Pe-waris Tahta “ SERAMBI TANAH PADUKA KOTA KITA “
yang sedang memerlukan keterlibatanmu
dan tanggungjawabmu sebagai hamba dimata Tuham-mu

Sajak ini bukan puisi sufi
dan bukan pula metafora global abad ini
namun ini hanya ungkapan hati
dari seorang sahabat seniman
yang di baca …di festival puisi mala mini

Wasalam
Syamsul Rizal,SH
Tok Laut
Tanjungbalai,Sumatera Utara
Sabtu, 31 Desember 2011


SYAMSUL RIZAL
(TOK LAUT)

PERIH


degup malam...
mnampar laut
menginjak ombak
menghempas tepi....
perihhh

Oleh : Husna Ahmad

Rabu, 29 April 2015

JELANG KEHIDUPAN


Sekarang ku hampir frustasi......
Tertulis isi hati tuk kelamnya jiwa....
Otak ku bnyak terisi problem....
Pikiran ku konslet.....
Terinspirasi menulis gubahan ini....
Pahit nya sedih.....
Manisnya cinta.....
Terurai dari darah ku yg bergejolak...
Birunya langit membentang ke jujuran...
Masalah bertumpuk pada pundak yg Letih....
Aq berbohong pada senyuman.....
Ceritanya hanya sebuah khayalan....
Aq kalah dgan khidupan.....
Maya pun enggan menerimaku....
Bait yg tercipta hanya ungkapan rasa yg gelisah.....
Menangis pun cuma di dalam hati....
Tak sanggup lagi membasahi pipi.....
Aq yg frustasi....

By YBD.
Di siang bolong

Jumat, 24 April 2015

EGO DUNIA


mentari buram
senggang hilang terpanggang mengangkang di rimbun terik
di tikam hampir malam
rembulan muram
jatuh pangkuan alam
tak menopang pincang tiang kehidupan
redam rajam hilang dendam
fermentasi alibi terserak terperangah jengah
sungguh belati mati menghujam diri kala bumi sendiri
tapi tak pernah mati
hilang elok dunia bias neraka nyata sebelum barzah
iblis2 membunuh masa depan cucu adam
tinggal jenazah2 hidup berkelambu dunia gila
peluh negeri tak lagi jadi basa basi para petinggi
alih fungsi wadah caci maki patung2 berdasi
tapi tak pernah mati

~mahyar_dermaga~

Kamis, 23 April 2015

BUANG BAYANG


darah menghitam
matilah dan tenggelam
aku tak menginginkan engkau di pikiranku
tenang saja kau dsna krn aku tak benci dn tak dendam
sebab aku bkn setan
aku hnya amatir yg acap kali kau lempar dngn duri mawar
padahal aku sangat lugu hingga marahpun aku tak mau
tapi kali ini ku harap kau pergi dari otak dn jiwaku.

by, mahyar_dermaga

HASRAT



Pecinta buta meraba calar hampa,terendam cahaya gemerlap kilau,dibius ribuan cawan pesona,bak terkulai nikmat oh hasrat birahi...
Tidak kah bongkah bola salju bergelinding mencatat dosa,yang dipikul di pundak pelakunya,di tebus siapa hutang yang menganga,diatas tubuh mulia pikiran bertahta ,bawa pelita di jalan gulita,tuk selamat ke hujung jalan bahagia.....

Oleh : Abu Gussa

Minggu, 19 April 2015

KALAU


Kalau tidak bermula sudah pasti tiada akhir, akhir takut akan timbul berani,berani mencoba baru bisa merasa,merasa hebat itulah titik kelemahan sesungguhnya,sesungguhnya tiada untung dalam kerugian,kerugian lah bagi mereka yang menyia_nyiakan waktu,waktu tentu ada ruang batas,batasilah dosa untuk mencapai taqwa ,taqwa itu lah iman semurninya ,semurninya tentu bukan rekayasa,rekayasa tidak perlu memakai kata imbuhan "kalau".

Oleh : Abu Gussa

Sabtu, 18 April 2015

SAHABAT


Kadang - kadang sahabat yang suka belanja kita makan, bukan kerana mereka berharta tapi sebab mereka meletakkan persahabatan melebihi duit.

.....
Kadang - kadang sahabat yang rajin bekerja, bukan kerana mereka tunjuk pandai tapi sebab mereka memahami maksud tanggungjawab.

......
Kadang - kadang sahabat yang memohon maaf dulu selepas pergaduhan, bukan kerana mereka salah tapi sebab mereka menghargai orang di sekeliling mereka.

.....
Kadang - kadang yang sukarela membantu kita, bukan kerana mereka berhutang apa-apa tapi sebab mereka lihat kita sebagai seorang sahabat.

.....
Kadang - kadang sahabat yang selalu SMS DAN WATTSAP serta BBM anda, bukan kerana mereka tak ad kerja lain nak buat tapi sebab mereka INGAT PADA ANDA.

......
Satu hari, kita semua akan terpisah, kita akan terkenangkan pelbagai perbualan dan impian yang kita ada.
Hari berganti hari, bulan, tahun, hingga hubungan ini menjadi asing...
......

Satu hari anak2 kita akan jumpa gambar kita dan bertanya,
"Siapa mereka semua tu?"

.....
Dan kita tersenyum dengan air mata yang tidak kelihatan kerana hati ini terusik dengan kata yang sayu, lalu berkata,
"DENGAN MEREKALAH SAYA ADA HARI YANG PALING INDAH DALAM HIDUP SAYA." ..

TERIMA KASIH SAHABAT
Ada 3 Hal dlm hidup yg tidak boleh kembali :
1. Waktu
2. Kata-kata
3 . Kesempatan

Ada 3 Hal yg dapat menghancurkan hidup seseorg :
1. Kemarahan
2. Keangkuhan
3. Dendam

Ada 3 Hal yg tidak boleh hilang :
1. Harapan
2. Keikhlasan
3. Kejujuran

Ada 3 Hal yg paling berharga :
1. Kasih Sayang ..
2. Cinta
3. Kebaikan

Ada 3 Hal dlm hidup yg tidak pernah pasti :
1. Kekayaan
2. Kejayaan
3. Mimpi

Ada 3 Hal yg membentuk watak seseorg :
1. Komitmen
2. Ketulusan
3. Kerja keras

Ada 3 Hal yg membuat kita sukses :
1. Tekad
2. Kemahuan
3. Fokus

Ada 3 Hal yg tidak pernah kita tahu :
1. Rezeki ..
2. Umur
3. Jodoh

TAPI, ada 3 Hal dalam hidup yg PASTI :
1. Tua
2. Sakit
3. Kematian.

Ya Allah, insan yg membaca ini adalah insan yg kuat, sabar, pengasih & penyayang - maka sayangilah dia serta kasihilah dia,
bantulah dia meningkatkan taraf kehidupannya, murahkan rezekinya, sihatkan tubuh badannya, jika dia melangkah, selamatkanlah dia, permudahkan & lancarkan

Oleh : Razyied Rieza

HARGA DIRI


Hari ini emosi meninggi
Hampir tak terkendali
Untung saja aku ingat anak istri
Kl tidak, semua habis kumaki
Tak perduli
Dengan pangkat dan jabatan yg mereka miliki
Karena aku bukan kurcaci
Yg bisa kalian atur sesuka hati.

Oleh : Rasyid Sulaiman

Kamis, 16 April 2015

MOHON TUHAN


 

Jagakan dia
Jagakan hatinya
jangan sakiti dia
karena dia cintaku tuhan..

Andai allah tau isi hati ini
cinta yang tulus
hati yang bersih suci
apa yang salah dengan perasaan ini ?
Namun beri yang terbaik .

Torehkan senyum di wajahnya
hapuskan air matanya
lukiskan kebahagiaan baginya
dia imam bagiku..
Izinkan
Dia dengan sayangnya
Dia dengan cintanya
Dia dengan tekatnya
atas perasaannya ..

MOHON TUHAN

Oleh : FItrii Anita Siregar
Tanjungbalai,Sumatera Utara


Jumat, 10 April 2015

HIDUP DALAM UNTAIAN KATA




Terkadang dengan tulisan, bisa mengungkap rasa terpendam
Karena dalam untai kata, terselip makna tanpa bias
Dan aku mencoba mengukirnya lewat malam
Menyatu bersama hati dan fikiran, diantara pekat dan dingin.

Semoga saja bisa menabur sedikit kenangan
Agar sepahit apapun, bisa menjadikan hikmah
Sebab hidup adalah perbuatan
Sebab hidup adalah perjalanan.

Sementara waktu terus menggusur kenangan
Tanpa kepastian, hidup pun terasa sempit
Seperti berlomba menjauhi akhir
Namun tetap pada penantian tiada bertepi..

Oleh : Cacan Sambas
Tanjungbalai,Sumatera Utara

Selasa, 07 April 2015

SEUNTAI SENYUM


 

Dihati Setiap mata terpejam teringat aku satu senyummu ..
Disaat sedih menemui hanya tatap itu yang bertemu ..
Tuhan yang tau ..
Apa yang dirasakan olehku ..
Atas nikmat nya yang di beri tidak sedetikpun aku jauh dan lari aku percaya ya allah .
Hanya engkau yang paling memahami ..
Hanya engkau yang paling mencintai ..
Hingga ribuan hari yang di laluii dan ternyata aku makin meyakini bahwa itu akan terjadi ..

Oleh : FItrii Anita Siregar

KEGUNDAHAN HATIKU



Bila malam bertabur bintang
Maka hati ini terpecik noda

Jika jalan berhambur kerikil bebatuan
Maka kaki ini tertusuk duri nan panjang

Bila surya pancarkan sinar
Maka raut ini tertekuk rata

Jika tak ku temukan jua jalan terang
Akankah ada pedang tertancap palang ?

Lainnya bersembah
Apa aku kan putar arah ?

Jika tiap buku punya cerita
Akankah ada penulis data diriku ?

Bila semua riwayat telah dibedah
Apa ada yang kuburkanku ?

Hitam.. haruskahku berteman denganmu ?
Gelap.. haruskah kau jadi sahabatku ?

Bila sinar datang dan gelap memudar
Serasa lemah tanpa bisa tegar

Bila putih merekah dan hitam melayu
Seperti hilang tempatku tuju

Tempatkanku diantara putaran lilin
Agar jalanku bercahaya

Hilangkan aku dari keramaian
Agar ku takuti datangnya kesepian

Bila ku lari dan tak pernah sampai
Lubangkan jalanku agarku terhenti

Bila ku menangis tanpa suara
Nyanyikanlah lagu walau tanpa not-not irama

Senja esok hari
Akankah kau kembali?

Oleh : Cacan Sambas