sekedar ilsutrasi, sebelumnya permohonan maafku, jika ada perasaan nama dan kalimat tengtang Tuhan dan Agama kutempatkan, yang tidak sesuai dan tidak suka dengan tulisan dibawah ini, maka lewatkan saja, namun atas semua nilai nilai dan cara pandang kita menafsir, maka biarlah cukup disepekati dalam hati,,
malaikat yang mana?
yang berada dintara tubuh manusia?
serangkai kau kenali maliakat yang diajarkan guru agam kita diBangku sekolah sd, smp. sma? lalu kita berpindah lebih berkelas bernama maha siswa
masih saja maliakat penjaga nerak, surga, dan paling patuh punya Tuhan di tayangkan diantara garis dan baris nilaiku di ilmu Agama
ulama yang berjubah itu?
ustas yang bekhitbah dan pakai songkok (kepiak hitam) yang memimpin kala taraweh
atau kau mau jadi sufi?
jangan, kau terlalu gegabah
kenali dulu bagimana arak tercium
bagimana kau menggoda pelacur
atau kau menanam janinmu dinatara langit dan bumi
melengkapi keperluanmu. atau mencabuli nalarmu
berupaya mengunyah renyah pagi hingga sore
malam berlanjut bak dayung bersambut, seperduanya
kau bacakan semesta dulu sebelum menyembunyikan ayat ayatNya
pesuluk dan pencari Tuhan pada tasawwufnya?
apa didermaga dia temui kekasihNya sambil mencubuti pelipisnya yang ebrlesung
menguncupkan dadanya. selagi bulan berbulat, bersabit sekalipun
kepada binar binar, tasawwuf menghukum jiwa jiwa, kendali kita sama
pemahamanlah berbeda. berapa rakaat jika terhitung, ketika tanyaku ini, dia berpikir dan mulai menghitung, maka dia hialng sesaat, mencari rakaatnya. berupaya menghapalkannya dhur ashar magrib isya dan subuh, kau salah menyusup didahimu berakaat, sebab kau masih mengingat jumlah. maka biarlah kau kedermaga lagi bertanya pada bibir kecupan, dan lekuk pinggul penggoda goda nanar dan kebinalan
atau mencuri bulan biar rendah kebukit, terhalang hujan, agar bebas mengecup dan meraba raba.
jiwa yang mana?
apa juga sama kemungkinan kejiawaannya dengan mereka yang gila
karena kejiwaan itulah yang paling penting untuk membedakan hakiki, dan kikilnya nilai nilai keyakinan. setengguk dan seanggun perempuan yang telanjang lalu kita menafsirnya pemuas, padahal jiwa kita tertambat sedetik ingin merasakan lembut dan harum mewangi tubuhnya, sebesar apa buah ranum ranumnya. terbersit tanya ketika kutelusuri tulisan ini, pembaca mungkin jengah dan mencecarku.
keyakinan yang terbuat dari apa?
kalau saja aku tahu, maka akan ku sampaikan, kutulis diatas pasir, dan air
andai saja aku meneganlinya, maka akan ku lukis diatas salib yesus atau dirias kawat duri kepalanya. atau diperut budha, kuil, atau diatas hujan itu sendiri
kalau kau bertanya tengtang Tuhan
maka kau salah,
tapi jika kau bertanya alasan dan begitu liarnya tulisan ini
maka juga kau keliru.
sebantah apapun, selembut perasaan seperti sutra dan bagai embun
maka selera kita menerjemahkan keseluruhan akan bertepi diujung lembutnya kehidupan, berseksasama menilai, menukar tanya tak menjadi biang biang
atau meremah remahku bagai daun kering. hingga aku terbang melayang
dan menyebutku dengan nama nama lain, maka itu bagian dari ilsutrasi tengtang ulama sufi dan ajaran kebodohan yang mencuri celah celah Tuhan yang tersembunyi ( Rahasia)
Oleh : Dion-anak Zaman