UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Rabu, 23 November 2016

AKU RUNDU


Tiga tahun berlalu...
Masih tak dapat lepas ku dari sosokmu....
Masih kau memenuhi mimpi yang kuharap nyata sesudahnya....
Masihkah ada ketakrelaan yang memasung jiwaku?
Atau aku hanya terlalu rindu padamu....

Sejauh mana aku berjalan....
Masih tetap ku ingin berlari kembali ke arahmu...

Bu.....
Kemana aku akan menuju?

Ajari aku melawan dingin yang mencoba menusuk dan membekukan tulangku...
Ajari aku menahan perih dari setiap luka yang menggores jiwaku....
Ajari aku meredam tangis yang ingin keluar dari persembunyian....
Ajari aku menjadi tegar dalam kerapuhan yang ingin melumatku dalam-dalam...

Sebagaimana engkau....

Bu,
Esok...
Apakah yang menungguku?
Bu,
Aku rindu.

~PeriKecildiKeheninganMalam~
(SHAQAYEQ)
*21112016*

Minggu, 20 November 2016

ORANG – ORANG SHOLEH


Aku mencintai orang-orang sholeh meskipun aku bukan termasuk di antara mereka.
Semoga bersama mereka aku bisa mendapatkan syafa’at kelak.
Aku membenci para pelaku maksiat meskipun aku tak berbeda dengan mereka.
Aku membenci orang yang membuang-buang usianya dalam kesia-siaan walaupun aku sendiri adalah orang yang banyak menyia-nyiakan usia.

Yang berkata di atas adalah seorang Imam besar Asy-Syafi'i -rahimahulloh-... Maka bagaimana dengan kita ???

Oleh : Abu Yusuf Ramdani
Kiriman : Nai Sinuraya

INI TENTANG NOVEMBER


Masih,
Hujan lebih sering mengurungku disebuah ruang
Ruang merah dipadu berbagai macam warna..
Ah apakah itu pelangi? Mungkin saja.
Masih,
Hujan lebih sering mengingatkan pada kisah-kisah.....
Tak jarang mereka datang dari masa lalu
Menggelitik ingatan, memasung rindu. Aahh
November...
Hari ini..
Pun melukiskan sketsa yang lebih banyak warna....
Ada riak lautan yang membentuk ombak
Hendak melibas kapal dan dermaga.
Sejenak. Hingga hilang.
Ada arogansi yang merekah, mengabadi...
Selayaknya edelweiss di musim semi...
Ada tawa yang membahana, menyaksikan tangan-tangan menggapai memohon belas kasihan....
Ada amarah yang menyeruak, membakar
Dan ada senyum yang menelisik menunggu Mentari pagi memberi sinar.

November, akankah kau ingat kisah ini?
Atau ia selayaknya angin semilir?

Ah entah...

Tapi November,
Hujanmu.
Bolehkah bersahabat denganku juga??

By: Shaqayeq
~18 November 2016~


Rabu, 16 November 2016

Kumpulan Puisi Riri Eka Putri - KAU DAN AKU



SAAT KAU DATANG
Karya : Riri Eka Putri


Sepoi angin siang ini terasa lembut menyentuh wajah, saat kutemukan namamu di beranda maya, hai..., lembut sapamu kacaukan suasanaku, aku semakin terpana dengan semua ini

Ingin rasanya kuputar cerita itu lagi, hati terasa terbang di awan, ah masa indah itu, seolah menari lagi di sudut mata.

Denting dawai gitar alunkan lagu memory,
Gemericik air damaikan nuansa jiwa
diruang rindu hati bertaut, dalam cerita yang tak bertepi.

Lelahku berselimut asa, ku ulas senyum dalam canda, rintik hujan waktu itu, hangatkan nuansa jiwa.



PENANTIAN SEMU
Karya : Riri Eka Putri


Garis senja mulai tergambar ke jingga ufuk barat, burung burung kecil bekejaran di sudut langit nuansa yang indah dalam pelukan senja.

Berdiri du ujung jembatan dengan sebuah penantian. Entah apa yang membuatmu selalu menunggu. Telah kau coba lalui waktu
Waktu pun berlalu sedikitpun tak memihak dengan penantian ini.

Pada siapa harus kau tautkan rasa
Pada mimpi semu itukah??
Sedangkan hati telah dibagi
Tapi kenapa penantian itu takjua pasti



KEMBALILAH
Karya : Riri Eka Putri


KAWAN.......
Dalam redupnya sinar rembulan kutelusuri
Jalan yg selalu kita lalui terngiang derai tawa kita , ayunan tangan mengiringi derap kaki kita , berlari berpacu menuju surga itu,
Yang dulu adalah cita cita kita , seoalah kitalah bidadari diterangnya sinar rembulan.

Kini.... Aku kembali menuju surga impian kita dulu. kini aku datang dalam pesona yg sudah berbeda kini aku bergandengan dg keluarga kecilku.
Derap langkah itu masih sama
Tapi kenapa tak kutemui lagi wajah" polos yang dulu selalu bersamaku?
Dimana kalian semua??

Saat azan itu berkumandang. Aku berharap kalian datang namun tak kutemui lagi wajah sahabat kecilku
Disamping kiri kanan ku hanya ada nenek nenek dan emak emak .

KAWAN....
Andaikan aku bisalagi merengkuh kalian semua, kembali kesini surga yang selalu kita impi impikan . bulir bening ini mulai membendung saat tak kutemui kalian satupun di rumah Allah ini.

Dan saat ku berjalan pulang bersama nenek nenek itu ada kebahagiaan lain menyentuhku
Mereka juga bisa bercanda denganku
Hari berlalu bulan pun berganti. Aku selalu menunggu sahabat sahabat kecilku dulu.
Namun kalian tak lagi datang.

Kini.....
Di rumah Allah ini......
Aku bahagia walau sahabatku telah berganti
Dengan nenek nenek
Di bulan suci nanti kuharap kalian datang kesini
Kawan....kembalilah aku menunggumu
Menagih janji kita dulu.



BERSAMAMU
Karya : Riri Eka Putri


Kucoba kuburkan rasa ini di pengabadian
Menunggumu hanya menyulam kecewa
Hati ini seakan terbang dari sayap hati yg telah patah.
Bercerita dgmu semakin ngangakan luka
Tentang rasa yg tak bermakna
Tentang jiwa yang telah padam.
Aku........
Bagai merpati disangkar emas
Terkurung dlm asa sia sia
Berjalan diantara padang ilalang berbisa
Lukaku semakin membekas dijiwa
BERSAMAMU.....
Kutitip luka kuburkan rasa
Membunuh cinta dalam tanya.



KECEWAKU BAHAGIAMU
Karya : Riri Eka Putri


Mungkin ini yang terbaik buatku
merajut kecewa ini sendiri
bersamamu hanya ngangakan luka
aku bagai diri yang tak pernah ada di
hatimu.

Biarkanlah aku berlalu pergi
jangan mengharap untuk kembali
biarku obati perih ini sendiri
dan biarkanlah waktu mengajariku
untuk melupakanmu

walau aku tahu diri ini tak sanggup tanpamu
namun aku harus terbiasa dengan semua ini
membalut luka ini sendiri
menghibur diri ini
walau luka itu semakin perih.



KAU DAN AKU
Karya : Riri Eka Putri


Kau hadir dalam cerita hidup ku
Langkah mu mulai ikuti jalan yg ku lalui
Serasa hati ini terbang bersama mu
Ke ujung rindu yg mulai kita rajut
Di senja memerah kau tebar pesona

Seminggu sudah kita bersama
Lewati hari dengan sejuta cerita
Jiwa ini mulai terisi oleh canda
Kau genggam tangan ku
Ku dekap mesra uluran mu

Kau berucap dengan tulus nya
Aku pun berkata dengan polos nya
Kita tak tau entah apa yang sedang terjadi
Antara kita berdua mulai ada getar getar cinta.



TERPAKU DALAM GORESAN MAYA
Karya : Riri Eka Putri


Bila waktu berlalu telah tiba
Dan bila mungkin semua harus terjadi
Jangan menggores kertas dengan tinta merah. Bermanis kata menusuk perih
Seoalah esok tak bermentari
Jangan terlalu terpaku dengan goresan ini
Aku hanya menatap mentari di kala pagi
Senja ku telah damai bersama sebuah hati
Takdir itu telah indah menuntun ku
Aku takan ternoda oleh canda
Yang tersiratku telah tersurat
Ke hati malaikat penuntunku

Terkadang jemari lentik ini menari sesukanya
Bersuara tak bermakna
Jiwaku tegar

Kesunyian hanya menyapaku di bawah naungan kamboja merinduku dg ibunda
Air mata ini menetes tak terbendung
Bila nyanyian ini sendu karena itulah iramaku.



SEMATKAN SAJA RINDU ITU PADA MALAM YANG BISU
Karya : Riri Eka Putri


Berlalulah dengan mendekap rasa
Membungkamlah dalam maya
Meluahkan hanya menambah pilu
Mendekap menuai luka

Jemari berhentilah menari
Jangan menggores rasa dalam maya
Biarkanlah rasa itu tak bersuara

Jangan titip rindu pada semilir angin
Sematkan saja pada malam yang bisu
Biarkan rasa itu terbang bersama angin
Tetaplah membisu di ujung rindu

Biarkanlah ruang rindu itu semakin kelu
Berlarilah meninggalkan mimpi semu
Melagulah tanpa irama
Biarkan kelu berpadu

Mentari teruslah berbagi
Bila mungkin jalan itu telah sepi
Biarkanlah kenangan itu berlalu
Tanpa harus mengalunkan lagu memory



RAHASIA MU BEGITU SULIT UNTUK DI TERJEMAH KAN
Karya : Riri Eka Putri


Ketika hanya air mata yg bercerita
Terkadang senyuman sebagai penawar nya
Aku bagaikan menggengam bara api dlm setiap langkah ku
Di manakah kebenaran itu saat semua harus di pertanyakan.....

YA Illahi Rabb...
Telah ku lewati semua jalan yg penuh duri
Mungkinkah masih tersisa ruang untuk ku
Sungguh.....perjalanan ini begitu berat bagi ku. Tapi aku akan tetap melangkah

Walau beribu cerca mendera
Biarkan lah murai itu berkicau

Rahasia MU begitu sulit untuk ku terjemah kan ,tapi aku akan tetap bertahan
Walau jiwa ini tertekan tetap kan kulalui setiap ujian MU
Sampai batas waktu memanggil ku



KOTA KENANGAN
Karya : Riri Eka Putri

Ku injakan kaki di gerbang kota ini
Hilangkan rasa lelah yang sering menyapa
Karena rutinitas yg terkadang membosan kan
Ku nikmati indah nya ciptaan MU
Kota ini.....kota kenangan, sejuta cerita ku renda di kota ini.

Kota tua.....
Kau masih terlihat indah walaw beribu debu menjamah , lambaian hangat bunga bunga dipinggir jalan itu masih seperti 20 th yang lalu.

Kini.....
Aku berdiri di sini menjemput asa permata hati , untuk bekal hidup nya nanti
Kini ku lalui jalan ini dlm pesona berbeda kini
Tak terasa waktu ini begitu cepat berlalu.


Minggu, 13 November 2016

Kumpulan Puisi Riri Eka Putri - RINDUKU DUKAKU



TINTA YANG MEMUDAR
Karya : Riri Eka Putri


Lembayung senja merona indah
kala camar kembali ke sarang
semilir angin berbisik lirih, menambah kebekuan yang kian mencekam, lelap membawaku berselimut mimpi.

Diam- diam rembulan mengintip di singasana, tetesan tinta ini mulai memudar
kanvasnya kian usang untuk warnai suara jiwa, harap kian terperap, hanya nuansa berkawan damai.

Terpasung oleh kisah lalu, membawa asa itu semakin jauh hilang bersama egonya diri.



SENJA DI BATAS KOTA
Karya : Riri Eka Putri


Seperti biasa ku lewati jalan ini jalan menuju pulang arah kampungku hingar bingar suara musik itu selalu mengusik perjalanan kami
Gerimis kecil mulai basahi jalan
Kerlip lampu kapal di teluk bayur menambah indah nya suasana senja satu lagi warung remang" yg kami lewati bikin aku bergidik
Ah.....senja ini .....entah apa yg terpikir di kepala kedua putri kecilku mereka semakin bingung ketika mereka bertanya " ummi ....senja senja begini gak dingin ya kakak yg berdiri di jalan itu kok pake kain basahan?" aku sedikit geli dikampung kami yg pake tengtop itu biasa nya buat baju mandi di kolam atau sungai anak ku menyebut nya dg kain basahan."
Aku hanya tersenyum dan menyuruh mereka rebahan biar tertidur di buai goyangan mobil kami. Senja semakin beranjak gelap kami terus melanjutkan perjalan pulang
Ada sedikit ragu dihati ttg negri ini
Kenapa begitu menakutkan sekali bagiku
Tentang apa yg telahku saksikan diwarung tadi. Kupandangi kembali wajah tanpa dosa
Yg tertidur pulas ah....putri kecilku Do'a ummi untuk kalian agar mnjadi anak yg sholeh. Rasanya aku takut dan semakin takut dan tak ingin mereka cepat remaja aku hanya ingin mereka hanya menjadi putri kecil ku yg polos.



SEMU
Karya : Riri Eka Putri


Kucari di setiap sudut jalan itu
Tak kutemui apa yg kumau
Kupandang setiap telaga mata mereka
Tatapan itu tetap tak sama
Hari ini tak kutemui cerita itu
Entah nanti atau kapan

Langkah ini semakin beranjak pergi
Menelusuri segala arah yg kutak mengerti
Entah kuberada diantara hati dn jiwa
Yg seolah mati dan semakin hilang.



MUNGKIN INI YANG TERBAIK
Karya : Riri Eka Putri


Biarkanlah seperti apa adanya
Mungkin tak seperti yang kuingin
Dan tak seperti harapan kalian
Mungkin ini yang terbaik
Menjadi pilihan diantara yang dipilih

Saat takdir itu bicara diantara kita
Untukku untukmu dan untuknya
Dan untuk cerita indah kita yang mulai terhenti.

Biarkan masa itu berlalu bersama perihnya rindu biarlah rasa ini padam bersama cahaya sunnah
Mungkin lebih baik begini.



KUSEMBUNYIKAN CINTA DI LANGIT BIRU
Karya : Riri Eka Putri


Ketika kuawali pagi dengan secangkir rindu
Kusuguhkan untuk kehangatan cinta ini
Yang selalu mampu kalahkan rasaku
Kucoba buka kembali cerita itu tentang masa indah yang pernah menghantarku
di pelukmu.

Pagi ini mentari sembunyi seolah malu dengan rasa ini gerimis mulai basahi hari
aku semakin terbiasa oleh kecewa ini.
Biarlah waktu berlalu tinggalkanku.
Aku akan selalu setia menunggu di sini
sampai batas waktu cerita kita.
Duh......diri sampai kapan rasa ini terus sembunyi walaw bergulung ombak laut birupun. Rasa ini kan kusimpan rapi
Sampai tanya itu datang menyapa.
Biarlah seperti apa adanya
bercinta denganmu halau resah ini.



RINDUKU DUKAKU
Karya : Riri Eka Putri


Di sin di sudut kota ini ingin kutulis sebuah cerita untukmu ,tentang apa yg terukir di jiwaku tentang semua kisah yang tak mungkin kita pungkiri, dan tentang rasa rindu itu yang telah padam bersama dukaku.

Betapa kuingin habiskan waktu bersamamu
Terbang bersamamu dilangit biru
Mengukir nama kita di awan
Bercerita tentang cinta kita.

Namun.....
Kau semakin jauh dan pergi
Tinggalkanku di sini berkawan sepi
Hanya kunang kunang malam menemani.

Kamis, 10 November 2016

Kumpulan Puisi Riri Eka Putri - CERITA KITA



CERITA KITA
Karya : Riri Eka Putri


Jauh dilubuk hatiku masih tersimpan tanya itu, tentang kau dia dan mereka, dan semua kenangan itu, aku masih disini merenda sulaman itu sendiri, bersama hembusan bayu mengulas semua asa.

Hari berlalu, tahun berganti, rindu ini makin terpasung dalam ilusi, tanpa kusanggup artikan semua tentang cerita yang semakin tak kumengerti.

Kawan..., apa kabarmu disana? masihkah tertulis namaku di memory itu? atau telah hilang bersama waktu.

Sedang buih di pasir itu masih mengalun mesra.



RINTIHAN DI ISTANA TUA
Karya : Riri Eka Putri


Di ujung jalan ini, suara alam itu,
Gemericik air, hembusan bayu dan cicitan merdu, suara itu masih sehangat dulu

Dua tahun sudah, di jalan ini
Lambaian tangan itu masih terbayang indah
dimata renta, ucapan perpisahan masih terngiang syahdu
seketika keharuan menyelimuti istana tua.

Hari berlalu tahun berganti
tubuh ini semakin sepuh
menanti dikau kembali
bersama sibuah hati dan permatamu

Namun sampai saat ini
kau tak kunjung datang
mengusap pipi ibu dan ayah
airmata ini bak telaga yang mengering
dimusim kemarau.

Nak, pulang lah.....?
temani ibu mengusap perih luka rindu
sentuhanmu obat yang ibu nanti
tiada yang berbeda disini
semua masih seperti dulu.

Saat hati tersisih, dalam resah ditingkah cibiran
hari berganti menghantarkan petang kepada senja bulir bening ini mengalir deras
bunian binatang misteri semakin menyulam
ketakutan kerinduan yang tak bertepi
dipertigaan malam selalu kutanya
engkau dimana anak ku.....??

saat siang menjelang kutatap di setiap
mata mereka
namun tak kutemui wajahmu
untuk mengobati kerinduan yang tak pernah
sudah.

Kini, aku semakin sepuh
kesedihan selalu menjadi selimutku
nasi yang kumakan bagaikan sekam
air kuminum terasa duri
dunia bagiku telah padam
bila esok mentari masih bersinar
aku kan tetap selalu menunggumu.



KUPELUK CINTA DI UJUNG WAKTU
Karya : Riri Eka Putri


Kutulis kembali lembaran yang telah usang,
kutatap sepi dalam kesendirian,
rintik hujan pagi ini semakin bekukan hati,
aku semakin tersakiti oleh permainan ini,
mimpi itu semakin menjauh dan pergi.

Bayangan itu semakin semu, kupeluk kerinduan ini dalam tanya yang tak terjawab, cinta yang semakin hilang, seolah terbang hilang tak singgah lagi.

Jalan kenangan itu telah tertutup aura cinta baru, sulit untuk menoleh pada hati yang selalu berharap, genggam tanganya jangan pernah lepaskan, membiarkan cerita ini berlalu bersama kenangan.

Oh, biarlah kupeluk cinta di ujung waktu
mendekap rasa dalam diam.



CINTA YANG TERABAIKAN
Karya : Riri Eka Putri


Kupeluk malam bersama kelam , kuabadikan sejarah kisah ini, kisah yang selalu menggelayuti di ujung penantian yang tak pasti, semilir angin malam berbisik lirih pada jiwa yang semakin hiba.

Kasih......
Aku masih di sini menjaga kisah ini, yang selalu mengeja namamu di setiap Do'aku,
berdiri di sudut penantian semu, tentang cerita kita di penghujung waktu

Kini.....lanngkah ini kian terhenti di sudut rasa ini yang kian menikam perih hati, telah kupahami semua tentangmu dan semua kisah ini, aku semakin terhakimi oleh diri ini mencintaimu kesalahan besar bagiku, lari darimu semakin kutak mampu.

Kasih......, andai kisah ini yang semakin buatku terluka aku telah rela dengan semua ini, namun jangan hapus semua cerita kita biarkan abadi bersama rangkaian waktu.

Minggu, 06 November 2016

SAAT MATA BERCINTA



Memandang hijau seakan melambai birahi
Menelan tubuh mata berkaca rengkuh
Dekaplah rasa ini...!
Biarlah kupoles tiap warna pandangmu
Tersaji indah menampar luka melara.
Mata ini kembali berkaca
Ada wajah ditengah amarah rindu yang mereda
Mata ini kembali melihat cinta dimatamu.

Oleh : Andy Harry Andy'Art

Rabu, 02 November 2016

MUTIARA SYAIR



Di dalam dunia ini...
Kau mempunyai keindahan dan kesuraman...
Keindahan iman dan harapan surgaNya...
Keindahan ilmu dan kelezatan buahnya...
Keindahan tawakkal dan ketenangan hati karenanya...

Kesuraman beban dunia dan deritanya...
Kesuraman cinta dunia dan kekecewaan karenanya...
Masa depan tak menentu yang mengkhawatirkan...

Kau mempunyai keindahan dari kesuraman...
Titilah kehidupanmu di keindahan tadi...
Tenggelamkan jiwamu ke dalamnya...
Bahagiakan dirimu dengannya...

Lupakan kesuraman tadi...
Bebaskan jiwamu dari belitannya...
Biarkan semuanya berlalu...
Bagai angin yang membelai rambutmu...

Niscaya kau akan tenang di keindahan...
Dan menjadi bagian dari keindahan...
Ini bukan sebuah pantun belaka...
Akan tetapi ini adalah wejangan untuk pewejang dan yang diwejang...

Oleh : Hendra Sumantri
Kiriman : Nai Sinuraya

KELABU


Saat insan dirundung sepi
Saat hati dirundung sedih
Saat malam menambah sunyi
Sang rembulan pun sembunyi
Dibalik awan
Ku melihat wajah rupawan
Sosok dermawan
Penuh senyuman
Sayang....
Awanku kelabu
Tak seindah dirimu
Yang selalu dikelilingi orang yang tersayang
Apalah diriku...
Hanya sosok yang terbuang

By:kirana
Medan, 29 oktober 2016


"?"


Aku ini siapa
Jawabannya dimata
Tatap saja
Tanya makna

Aku ini siapa
Tepuk dada
Tanpa sapa
Tanya rasa

Jernih..?
Keruh..?
Atau kubangan penuh noda?

Hitam..?
Putih..?
Mungkin indah penuh warna?

Manis..?
Pahit..?
Atau hambar tawar rasa?

Aku lah sangka..

Oleh : Srymasta Sinulingga

MENJEMPUT KEKAYAAN


Aku tak pernah melihat keberuntungan seperti keberuntungan orang bodoh
Dan Aku tidak pernah melihat kerugian seperti kerugian orang pandai
Ku masuki kehidupan dari kemurahan yang tercapai,tiba tiba akalku membayangkan bermil-mil

Oleh : Razyied Rieza
Selangor,okt-2016