UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Jumat, 30 Oktober 2015

LIKU LIKU PEMILU



Sabolum tanak Nasi
Ku ganjal pake roti
Bamaen layang layang di tongah hari
Ooy nenek sayang atok pulang bawa rajoki
Copat bantui ha mari kemari...

Nasi sudah tanak copatlah atok makan
Ikan samo balacan ku lotak di lemari
Bising Ku dongar apo bonar yang kau ributkan
Tapokik pokik macam potir manyambari

Dapat amplop dapat boras dapat gulo
Ado jugo teh colup nyo
Ini ku tarimo dari bapak caleg badasi
Asalkan jangan lupo pilih dio nanti

Marobus korang jangan lupo di kasi garam
Biar taraso asin kasi sadikit sajo
Jangan tarimo ini pasti duit haram
Kumpulkan samuo elok pulangkan sajo

Oleh : Aidiel Deal
*Anak Sanggar*
23 Oktober 2015

Senin, 19 Oktober 2015

LIKU - LIKU PEMILU


Bos...
Kamu dasar bodoh sering
tak kibuli aku karo lambit
jadi DPR hidup senang di senayan..
Be be betul Apa yang di dibilang teman aku tadi
Kami tak peduli yang penting kami dapat duit perut kenyang
Jadi DPR itu tidak lah mudah harus pintar jujur dan juga ramah
Bukan seperti si bos..
Bodoh, tolol, rakus jabatan
Mending tak kibuli....
Mending tak kibuli....

Oleh : Aidiel Deal

*Anak Sanggar*
26 september 2015

AKHIR DARI SEBUAH PENANTIAN


Meskipun aku bukan yang pertama hadir dalam kehidupan mu, namun ijinkanlah aku untuk mencintai seumur hidupmu.
Andaikan saja hari itu tidak ada, mungkin aku hingga saat ini tidak bisa mengenalmu. Jujur saja kukatakan , pertemuan diantara kita sulit untuk dapat kulupakan .
Semula, hari - hari dalam kesendirianku kini telah terisikan oleh senyuman dan canda tawamu ketika kebersamaan itu kita lewati bersama.
Meskipun demikian akupun menyadari,selama kebersamaan itu kita lewati tak jarang pula ada air mata yang kau berikan untukku.
Dari sorot matamu pula aku mengenal arti sebuah kesetian dan penantian yang kau berikan padaku. Kau malam itu menangis dipundakku seakan ingin mengutarakan sesuatu....
Ia , baru aku sadar tangisan mu itu penuh arti betapa kau berat mengutarakan rasa itu,rasa yang tak semestinya kau utarakan.
Kudekap dirimu lalu kukatakan sebuah kata penyesalan.Betapa aku sangat menyesal setelah begitu lama meninggalkanmu dalam sebuah penantian .
Dahulu aku pergi meninggalkanmu kini aku datang kembali untuk menjemput kisah cinta diantara kita berdua . Ijinkanlah aku untuk mencinta mu dengan caraku,sebagai tanda akhir dari sebuah penantianmu.

Oleh : Eko Sirait

Selasa, 13 Oktober 2015

Kumpulan Puisi Zharif Vmars Xingeriszeus - CINTA BERSEMI TAPI BERPUTIH MATA





PELANGI SENJA

merdu nan syahdu unggas berlagu.
tatkala mentari berpulang keperaduan.
itulah lantunan dzikir yang haru.
menghias cakrawala senja.

indahnya bak pelangi impian.
hingga malam menjejakan kesepian.
itulah anugerah illahi penuh kedamaian.
tak tercapai akal fikiran namun nyata.

dalam pelangi senja ada cinta bergelora.
dalam menjaga melestarikan dunia.
tebarkanlah kasih dan sayang tuk semua.

Oleh : Zharif Vmars Xingeriszeus



CINTA BERSEMI TAPI BERPUTIH MATA

Disini kasih berbunga tetapi melara.
Hanya sekedar sandaran berbuah senyuman.
Impian menatap indah pelangi musnah.

Airmata cinta tiada surganya.
Tak mampu membasuh lumpur dimuka.
Dan menahan segala yang berputih mata.

Kerna terjerat dalam jala asmara kemunafikan.
Menitis kasih yang lesu dalam ingatan.
Bagaikan luruh kembang gugur kekeringan.

By : zharif
surabaya



BERSEMI KAMBOJA DI HATI

Bagaikan sampan ditengah samudera.
Tak tahu arah tujuan.
Dihempas gelombang badai asmara.
Hancur lebur sekeping hati.

Dipersimpangan jalan ini.
Perpisahan menjadi penentuan.
Sekuntum kamboja bersemi.
Harumnya hiasi kelukaan diri.

By : zharif
surabaya



LAMBANG CINTA HAMPA


Umpama pagi tanpa mentari.
Gerhana menyelimuti.
Seperti malam tanpa purnama.
Tiada bintang tiada kejora.

Lambang cinta yang terlarang.
Terukir sebuah nama ditugu taman berbunga.

Dalam kelam tersungkur sendirian.
Tak lagi ada hangat sentuhan jemari tangan.
Tangisan tanpa suara dalam kehampaan.

By : zharif
surabaya



MENULIS DALAM IMPIAN

Bukanlah sastrawan negara.
Hanya manusia biasa.
Menulis sekedar meluah rasa jiwa.

Tak sehebat pujangga.
Tiada seindah penyair cinta.
Yang mampu merangkai kata-kata.
Menjadikan kalimat penuh makna.
Dan segalanya dalam buaian impian.

By : zharif
surabaya



TERSESAT DIPELABUHAN DERITA

Sepasang mata yang sayu dalam renungan.
Dihimpit perasaan gundah merindu.
Hanyut sendiri diatas jiwa yang ragu.
Hingga tersesat dipelabuhan derita.

Semakin tersungkur dikeheningan.
Tiada lagi kenal cinta hakiki.
Bulan retak seribu kini.

By : zharif
surabaya



AIRMATA DAN PUSARA

Malam kian kelam.
Purnama makin rebah.
Merangkai airmata tak terdaya.
Kejora lenyap dibalik awan.

Mendamai ombak resah.
Rindu semakin pudar.
Bersama debu tertiup bayu.
Nyanyian ini lagu pilu.
Deritanya terbawa berpusara.

By : zharif
surabaya



KEINDAHAN PESAN

Harum mawar menyulam asmara.
Wangi seroja merajut kenangan.
Putihnya salju sesuci kasih sayang.
Rindangnya pepohon memberi kesejukan.

Bersama iringan bayu menitip pesan kerinduan.
Sejernihnya air mengalir bermuara keindahan.

By : zharif
surabaya



MUSAFIR CINTA TERPEDAYA

Dipadang gersang nan ketandusan.
Terik mentari membakar gelora.
Seperti musafir yang gagal mencari.

Pengertian cinta akhirnya melara.
Terselip misteri penuh rahasia asmara.
Terlemas diarena merenda nestapa.
Hingga diakhir masa segalanya fatamorgana.

By : zharif
surabaya



MENANTI DI POHON DUKA

Puspa ditaman hati berlinang airmata.
Menjadi penanti pada istana madu.
Dalam memburu mutiara cinta.
Tak jua kesampaian masih menunggu.

Hanya bayang seraut wajah jadi hiasan.
Kini dalam buaian dipohon duka.

By : zharif
surabaya



TENTANG KELUKAAN DAN SEPI

Berjalan disetiap helai impian.
Dan puisi asmara ini lenyap maknanya.
Bersemi dihalaman sekuntum kamboja.
Sepi mengajarkan memahami bahasa cinta.

Tiada pernah dirasa erti kebahagiaan.
Hanya sengsara menyiksa hati dan jiwa.


By : zharif
surabaya



MAWAR MERAH YANG LAYU

sekuntum bunga mawar merah.
mekar mengharum diantara awan.
tercium aroma wangi penuh pesona.
bilakah termampu memiliki sang kembang.
menjadi hiasan ditaman cinta.
dipuja tiap insan kesendirian.
namun kini puspa indah layulah sudah.
kehilangan haluan tak tahu arah.
kerana terpedaya sandiwara asmara dunia.
terkulai disudut kamar merana.
sinarnya suram dalam tangisan.
tak ingin lagi mengenal indah surgawi.
terlemas tak berdaya diakhir hayatnya.
masih tergenggam manis janji setia.

by : zharif
surabaya



ZOMBIE

melangkah tersendat lunglai.
dibawah temaram cahaya candra.
dengan jasad terkoyak.
penuh luka serta berdarah.
berjalan tak tentu haluan.
menjadi pemangsa dibawah langit hitam.
berselimut misteri dan dibuat ngeri.
zombie mengelana digaris kematian.

by : zharif
surabaya



LAGU BUAT ADINDA

kurelung bulan bintang.
diantara kejora berkelipan.
disini ditanah rantau kanda terbayang.
wajahmu adinda bermain diingatan.
hanya satu adinda bersemayam dihati.
demi menggapai kehidupan.
kepada adinda tersayang nun jauh disana.
ingatlah pesanan dari kanda.
janganlah bermain mata.
janganlah mendua adinda.
bersama bayu dan camar kutitipkan rindu buat adinda.
kasih salam dan tanda cinta setia ini.
hanya untuk adinda disana.
setialah menanti kanda kan kembali.
membawa semua keindahan asmara.
berbunga bunga berlagu cinta padamu... adinda...

by : zharif
surabaya



BUNGA LARANGAN

musafir hina kini terluka ditaman cinta.
menyemaikan bunga larangan gugur ketandusan.
terhempas dalam samudera kenangan.
tiada terbalaskan kerana insan tak punya.
sekejap memuja keelokan nampak kehampaan.
layu diperaduan dilingkari kecundangan.
lalu berputihlah mata diantara kumbang jenaka.
hanya senggenggam setia bukan harta.
melara sampai dihujung senja yang bermega kelam.

by : zharif
surabaya



UNTUKMU BUNGA SEROJA

sang fajar indah bersinar.
menghapus titis embun pagi.
merdu unggas berlagu.
untukmu bunga seroja.
keindahan selalu dipuji.
usah layu dan luruh.
meski luka makin mendera.
bersemi kasih yang suci.
sibaklah semua tabir rindu.
disebaliknya ada jawaban.
langkah teruslah laju.
demi menggenggam cinta.
tepiskanlah airmata lesu.
dihadapan menanti sejuta harapan.

by : zharif
surabaya



NYANYIAN SI PUTRI KECIL


lala lala lalaa ... lala lala lalaaa..
dengan riang melantunkan nada.
walau tiada sejelas syairnya.
hati yang suci pesona jiwa.
diiringi gemulai gerak tubuhnya.
nyanyian si putri kecil.
tersenyum ria penuh arti.
lala lala lalaa...lala lala lalaaa...
tiada letih dalam bermain.
dan destinasi masihlah panjang.
selalu berupaya menggapai asa.
membentang luas diperjalanan hidupnya.

by : zharif
surabaya



REMBULAN DALAM IMPIAN


memetik tangkai kekeringan.
melukiskan tanpa warna.
membelah lautan asmara.
memburu mutiara cinta.
menapaki lembah derita.
memeluk rembulan dalam impian.
memandang wajah dalam angan.
membelai bayu semalam.
melayarkan rindu yang kesunyian.
menitiskan airmata disela bayang suram.
menyintai bidadari yang dipuja.
mungkinkah jadi nyata.
mula insan tiada berpunya.
menggenggam kehampaan.

by : zharif
surabaya



BIASAN

biasan diwajahnya mengukir kerinduan.
disebalik senyuman tersimpul keindahan.
berjuang tiada penat dirasakannya.
jasa baktinya sejernih air pegunungan.
halus budi selembut kasihnya.
melangkah diantara belantara berduri.
tiada terlupa do'a kudus dilafazkan.
disetiap saat dan masa tertentu.

by : zharif
surabaya



AIRMATA MAWAR MERAH


rincis mawar merah berurai tangisan.
berbunga kamboja dikeheningan.
kan disirami dengan airmata.
megahnya cinta kini diwarna kelam.
musnah impian dan harapan.
gerhana luka diatas derita.
jejak berbatu tapak penuh onak berduri.
serasa bak segenggam garam dilautan.
yang kecundang.
yang begitu hina.
tiada erti dan terbuang.

by : zharif
surabaya



ASMARA DUA BENUA

lembayung senja bertahta tiara.
sinarnya menembusi tabir asmara.
dalam titian kasih yang haru biru.
bilakah menjadi nyata rindu yang diburu.
selagi getar cinta menggema didada.
lukisan dua hati mungkinkah bercahaya.
walaupun terpisah diantara dua benua.

by : zharif
surabaya



BUNGA CINTA


indah cahaya sang purnama.
lembut bayu membelai.
sejuk dan sebeningnya embun dinihari.
terdengar merdu dirimu melagu.
nyanyikan erti kenangan masa silam.
irama syahdu sebuah rindu.
keelokan suaramu menghiburkan hatiku.
walaupun sekedar seiras bayangan.
masa itu telah lama berlalu.
tidaklah sejarah berulang kembali.
bunga cinta yang telah menghilang.
ditaman ini masih sayu menanti.

by : zharif
surabaya



DELIMA DI PUSARA -1

lepaslah rindu tertutup bicara selamanya.
tubuhmu kini kaku berselimut putih salju.
tiada lagi senyuman serta tawa.
semadikan kenangan dihati.
enkau delima suci.i
pusaramu bertabur bunga kamboja.
airmata mengiringi pemergianmu.
tidurlah sayang do'aku menyertaimu.
bersimpuhku ditepian nisan kesunyian.
segala memori berakhir disini.
selamat jalan kasih.
semoga damai di sisi-Nya.

by : zharif
surabaya



DELIMA DI PUSARA -2

kembali disini dikeheningan pusara.
derai airmata membasah pipi.
masih terbayang wajah sendu delima suci.
impian indah terlerai bak salju kekeringan.
tiap saat terpanjatkan do'a kudus.
kan disemadikan cinta dan kenangan lalu.
masih harum terasa taburan bunga kasih.
namun kini semua membisu dalam kesepian.
kan ku bingkai namamu dihati.
tertulis indah bercahaya dihalaman kalbuku.
riwayatmu menghikayat dalam asmara.

by : zharif
surabaya



INSAN BIASA

aku adalah insan biasa.
tiada harta dan cinta.
hanya berteman kesunyian.
bersenjatakan pena dan kertas.
menulis sekedar meluah rasa.
aku bukanlah pujangga.
dan juga bukan penyair.
ataupun sastrawan negara.
berjalanpun sendiri.
menyepi diantara bayang sunyi.
lembaran putih tergores tinta.
menjadi kata-kata sederhana.
sebagai penawar hati kala gundah.
tiada berharap apapun jua.
rasa syukur selalu kepada tuhan yang esa.

by : zharif
surabaya-tuban



AIRMATA


sekujur tubuh bergetar pilu.
tiada tawa canda maupun senyuman.
hanya deraian airmata mengalir sendu.
menitis bagaikan gerimis.
hati serta kalbu merintih pedih.
hanya do'a termampu dilafazkan.
bila terluka kerana cinta.
mampu mengarungi hidup sendiri.
walaupun tanpa kekasih dan asmara.
itulah perempuan yang sejati.

by : zharif
surabaya



PUTRI TERCINTA

dikeheningan malam syahdu.
ditemani cahaya rembulan.
dalam belaian sendu bayu.
terlena dalam impian.
tidurlah wahai putriku sayang.
pejamkan mata rebahkan jiwa.
beralaskan lembut sutera.
diiringkan do'a kudus dihati.
simpanlah segala cinta dan cita.
dalam kalbu yang suci.
demi menggapai asa yang membentang.
dan esok mentari masih bersinar.
langkahlah laju genggamlah harapan.
demi masa yang datang berbunga bahagia.

by : zharif
surabaya



SENTUHAN BAK SALJU DINGIN


lama resah bunga layu diawangan.
kekeringan tiada titis gerimis.
dan hadirnya bersama bayu kegersangan.
datang salju cinta yang dingin.
sentuhannya meredakan bara kecewa.
menjadi penawar luka hati.
dikala kesunyian mendera.
dengan indahnya kalimat ditabur senyuman.
dipeluk bagai sutera untuk bangun semula.
ingin mendekap bahagia untuk selamanya.

by : zharif
surabaya



DALAM CINTA YANG SUCI

bermacam warna menghiasi.
dalam cinta yang suci.
ada tangis dan ketawa.
kalimat syahdu serta sendu.
dilingkar kalbu terdapat rindu.
airmata selalu menyertai.
bayang seraut wajah bermain diingatan.
terlukis indahnya dalam sebuah kenangan.
harumnya bunga asmara semerbak.
hangat terasa bila memadu kasih.
lamunan cahaya purnama memanggil sejuta mimpi.
hiasan lambang cinta terukir abadi.

by : zharif
surabaya



EMBUN MENANGIS

bagaikan embun yang menangis.
dikala menempuhi cinta sendirian.
didalam lingkaran kedustaan.
sekejap dirindui lalu tercampakan.
begitulah asmara terlihat sejati.
dihadapan hanya keindahan.
hilang jernihnya berbekas kehinaan.
untaian permata hancur berkeping.
kini sendiri dibelai mimpi ngeri.

by : zharif
surabaya



SESALAN DIHUJUNG RANTING RAPUH

Dalam titisan hujan malam nan senyap.
Hanyutlah angan diderai airmata.
Masa yang telah lama hilang.
Tiada apa yang dapat tertuang.
Kini di hari senja bak ranting kekeringan.
Penyesalan abadi teramat pedih menikam.
Sewaktu berkembang hanya kehampaan.
Kini berbuah layu sepahit empedu bisa.
Disudut zaman terpuruk penuh kecundang.
Tengadah memandang langit hitam tanpa bintang.
Pelahan terucap do'a kudus sesalan.
Berharap cahaya suci dari tuhan yang maha esa.
Untuk kembali berdiri menjulang harapan.

By : zharif
Surabaya



HILANG BUNGA TANGKAI MERANA


sebuah senyuman diakhir hayat.
lidah keluh tak mampu bersuara.
hanya tatapan hampa menerawang.

taman impian yang terbena.
kini luruh bak kembang kelayuan.
samar terpatah tak terdengar oleh telinga.
terlontar kalimat tauhid yang suci.
netra pun perlahan menutup keringat di dahi.

hilanglah bunga tangkaipun merana.
diatas pusara taburan harum kamboja.
bersama do'a kudus iringi tidur panjangnya.
damailah disana disisi allah swt.

biarlah perjalanan ini ditempuhi sendiri.
meski hanya bayangan sepi menemani.

by : zharif
surabaya



NYANYIAN LARA SANG PUJANGGA

Mendung hitam berarak dari utara.
Angin menghempaskan sejuta harapan.
Tumbang dikaki senja diantara warna jingga.
Seiras wajah tiada senyuman dan kata.
Patah pena tertumpah tintanya berdarah.
Nyanyian lara sang pujangga menyayat.
Dari goresan terlontar menjadi duka.
Kini tinggal keseorangan disenyap malam.
Laksana embun diujung ranting rapuh.
Belahan jiwanya yang telah gugur.
Sekelumit kenangan menghias kalbu.
Destinasi ini terhenti didalam ragu.
segalanya pun berakhir diwangian kamboja.
Terdiam membisu dibumi bersama do'a.

By : zharif
Surabaya.



HILANGNYA BUNGA IMPIAN

seiring lamunan sepi.
nyanyian nada sendu nan lirih.
masih jua menantikan eloknya.
dalam khazanah cinta penuh bahagia.
sendiri bermukim diatas kesunyian.
hati bertanya dimana sang puspa impian.
kiranya sang bayu membisikan.
insan ini dah lama tertinggal.
mungkin disuatu masa nanti.
bilakah kan balik menemani.
namun kilaunya dah tak nampak.
gugurlah airmata ini bersama gerimis.
hanya mampu lafazkan selamat tinggal.
meski tanpa suara memikul beban lara.
apakah ini telah digariskan.
rela menerima dengan keikhlasan.
walaupun terbaring keseorangan.
untuk selama - lamanya.
terasa sakitnya tu disini.

by : zharif
surabaya



MEMIKAT CAHAYA

dalam kembara memikat cahaya.
melangkah dibawah mega kelam.
tak jua hujan menyiram jiwa.
hingga terkulai disela lembayung senja.
tiadalah nak bersenda gurau di alam fana.
kerana masih ada setitik sinar.
menuntun langkah ke hadapan ilahi.
disanalah kehidupan yang kekal abadi.
surgawi indah hanya sementara.
pasti layu bak puspa kekeringan.
tunaikanlah ibadah dengan keikhlasan.
demi mencapai cahaya surga yang' hakiki.
segala akhirnya kembali.....

by : zharif
Surabaya



HANYA INSAN BIASA

aku bukanlah sastrawan sejati.
bukan pula pujangga hebat.
aku hanyalah insan biasa.
merangkai kata serta menulis ini.
sekedar meluah rasa hati dan jiwa.
biarpun tiada indah kalimat.
namun kuterus berupaya.
ditemani kertas dan pena.
bersandarku didada senja.
di malam sunyi berfantasi.
hingga karam dilautan mimpi.

by : zharif
surabaya



DINDING YANG RAPUH

hingga kini masih ada lara.
terpendam dalam lubuk jiwa.
hilang arah tujuan tiada nakhoda.
terhimpit zaman tertindas penguasa.
tangisan hati menghiba.
dalam rindu keadilan.
berbaring diantara dinding yang rapuh.
bersandar diujung senja kelabu.
taman kasih sayang jadi pusara.
manis madu menjadi racun berbisa.
hanya punya segenggam asa.
sebagai cerita dimasa hadapan.
dalam penat mencari bunga kehidupan.
demi sinambungan jiwa dan raga.

by :zharif
surabaya



MENANTI SINARAN SUCI

cahaya purnama dibalik mega.
seakan sembunyikan senyuman.
dan langkah ini menanti surya.
dalam kesenyapan bercanda sendirian.
namun kecundang meraba jiwa.
kiranya awan suram membayang.
dijalan silam tercipta sejarah.
musnah impian tinggal kenangan.
hamparan ini penuh noda.
apakah pengubat segalanya.
dimanakah sinar persinggahan.
sampai bila harus begini.
walau tak mengecap duniawi.
kerana itu bak nyanyian semenit.
kembali ke jalan illahi rabbi.
disitulah keabadian yang sejati.
berjanji tunaikan semuanya.
dengan hati dialunan dzikir.

by : zharif
surabaya



SENDIRI


rela dimamah kesepian.
tercakar lena sebuah ilusi.
dibawah langit semalam.
merajut hari-hari sunyi.
menangis ketawapun sendiri.
bagaikan tersisih dari kehidupan.

yang dirasai bayu dingin membelai.
pohon asa ini telah rebah.
membenanya kembalipun sendiri.
biarpun dikanan kiri penuh onak duri.

setitis jernih kasih menghapus layu.
telah lama dirindu dan ditunggu.
bilakah semuanya terhenti.
putik berkembang indah.
harum mewarnai keseorangan.

kerikil menjadi mustika.
tiadalah mungkin terjadi.
tinggalah sepi dihujung jalan.
taman kencana ini tiada lagi.
selamanya sendiri dan sendiri.

by : zharif
surabaya



MISTERI DISEBALIK SENYUMAN

sinaran apakah yang terpancar dimatamu.
terang cahaya lalu kesuraman.
senyuman apakah yang tersungging di bibirmu.
seakan indah namun penuh lara.

mungkinkah itu nyata atau sekedar ilusi.
semuanya telah menjadi misteri.
kini tiada lagi nampak disini.
terkubur oleh bumi selamanya.
bersama taburan harum kamboja.

segala rintangan telah terlewati.
keikhlasan serta kesucian hati terbawa mati.
selamat jalan,damailah disisiNya.

semoga bersua dipintu surga.
nur asmara ini telah padam.
do'a kudus terlafaz tak henti.

by : zharif
surabaya



SENJA DIKELOPAK BUNGA LAYU

tertatih melayar bahtera kehidupan.
ketika berkembang hanyut dan terlena.
kilauan surgawi yang menjanjikan.
digenggam ternyata kosong belaka.

fajar menyingsing lalu berganti siang.
senja pun merayap raga yang lemah.
kini tertunduk dalam ketidak berdayaan.
sesalan abadi berwajah penuh airmata.

tersedar seketika tetapi bungapun telah layu.
meski raga tiada termampu.
masih ada jalan menuju kesucian.
bila mata terpejam dalam keimanan.
sejarah kelam bercahaya indah diakhirnya.

by : zharif
surabaya



DELIMA KENANGAN

hapuslah airmata kepedihan.
tersenyumlah walau terasa sakitnya.
delima kenangan pudarlah cahaya.
yang tinggal hampas keindahan.
kering dan layu ditaman impian.
biar dipandang hina hakikatnya nyata.
benih yang disirami dilanda kekeringan.
sepahit apapun sejarah silam.
jadikanlah sebuah pengajaran.
demi perjalanan kehidupan.
serta bertawakal dan berserah.
hamparan kasih sayang menjelma.
bersujudlah kepada Tuhan yang maha esa.
gerimis kesejukan pastikan tiba.
membasah dingin dihati dan jiwa.

by : zharif
surabaya



BUNGA KENCANA

dahulu senyumnya begitu menawan.
kasihnya tak lekang dimamah masa.
cinta dan sayang pengajaran utama.
teguh berdiri dibadai kehidupan.
ketawa serta airmata sudah dirasakan.
sekian lama menaungi dengan kelembutan.
bak bunga kencana tiada ternilai tuturnya.
hingga akhir hayat basah wangi puspa.
begitu indah saat merajut bahagia.
menyulam kenangan yang tak terulang.
kusematkan tanda hormat untuk selamanya.

by : zharif
surabaya



PURNAMA YANG REBAH


sujud diantara senja dan malam.
ketika jiwa ini terasa penat.
bermunajat diparuh mega hitam.
tatkala hati dalam keresahan.
purnama yang rebah diujung fajar.
titis embun menyambut senyum luka.
bilakah asa ini berkembang indah.
tanyakan pada Tuhan Yang Maha Esa.
secercah sinaran suci membelah awan.
masihkah keraguan menggelayut fikiran.
mungkin suatu hari nantinya.
mahligai indah memeluk raga.
dengan cinta kasih dan sayang.

by : Zharif
surabaya



ADAKAH KASIH YANG SEJATI


diremang cahaya bulan.
seiras wajah nampak bersedih.
ketika bahtera hidupnya terdampar.
dipantai gersang tiada bertepi.

adakah cinta yang sejati.
yang pernah dijanjikan.
mendulang kasih setia.
mungkinkah berulang kembali.
semua tak seindah dulu lagi.
peristiwa ini menyayat hati.
hanya airmata suci menemani.
tetapi Tuhan mengerti perasaan ini.

do'a kudus terlafaz dari kalbu.
semoga tak berulang lagi.
yang lalu biarlah berlalu.
menatap masa depan yang lebih baik.
nanti putikpun basah berbunga wangi.

by : zharif
surabaya



ALUNAN HATI MELARA


diranjang ilalang terbaring renta.
dengan netra yang sayu menatap awan.
kini dihujung masa tak terdaya.
mengais sisa-sisa kejayaan.

tiada lagi harapan terkubur jua.
dengan alunan hati menangis tersedu.
surgawi yang dulu digenggam.
telah hancur luluh diparuh waktu.

nostalgia terluka menjadi sesalan.
dan kini berputar kembali awalan.
namun jiwa terlanjur lemah.
destinasi ini masihlah panjang.

menanti gerimis membasah lara.
menuju kehidupan yang abadi.

by : zharif
Surabaya



MELATI YANG HILANG

telah lama tak tercium harumnya.
tak nampak pula warna putihnya.
apakah melati telah menghilang.
kerana dinanti - nanti mekarnya.
kelembutannya dirindui tiap saat.
angin senyap tak menghembuskan berita.
ilalang terdiam tiada melambai.
candrapun enggan memancarkan cahaya.
bintang-bintang kesuraman.
mendayu sepi tertunduk sendiri.
terus mencari dimana berada.
masihkah ada harapan bersua.
bagai pungguk rindukan purnama.

lenyapnya bagai ditelan bumi.
laksana embun terhapus mentari pagi.
dalam kepasrahan yang tak rela.
berharap ditemui meski diujung hayat.
hingga tersambutlah jemari ini.
namun semua bersatu dalam khayalan.

by :zharif
surabaya



SEGARIS SINAR DALAM KEMBARA


bilakah berakhir langkah lara ini.
insan yang hina tak berpunya.
tersisih dari khalayak ramai.
dihadapan hanya onak dan duri.
dipandangpun sebelah mata.

dalam hempasan malam dingin.
dilingkaran do'a kudus berurai airmata.
senyuman syukur bahagia terlontar.
kerana tersadar ini pengujian duniawi.
usah terlena kilauan yang sekejap.

dalam balutan kepasrahan serta keikhlasan.
bertauhid selalu walau apapun jua yang terjadi.
bersihkanlah dari segala noda.

segaris sinar terpancar dalam kembara.
sebagai penerang meniti kehidupan.
dan semaikan putik kebajikan.
nanti berbunga indah penuh warna.

by zharif
surabaya



KASIH SAYANG TAK BERBATAS

hanya untaian rasa haru dan airmata.
tanpa terlontar kalimat yang indah.
sekian lama mengarungi bahtera kehidupan.
memupuk putik dihalaman kasih.
berkembang mulia tanpa balasan.
rasa sayang serta cinta yang tiada berbatas.
ada surga ditelapak kaki.
terus berjuang hingga akhir hayat.
masa demi masa telah dilalui.
dengan keikhlasan serta kesyukuran.
walau onak duri menghadang dihadapan.
dengan jiwa dan hati yang teguh bak baja.
rela menerjangnya berdarah-darah.
dekaplah ia rawatlah hingga renta.
genggam angin semalam.
tersimpan bersama do'a sucinya.

by : zharif
surabaya



MENITIS DARAH KESENGSARAAN


bicara sepi.
dibumi gersang asa layu.
terasa diri diambang mati.
tiada siapa nak disalah.
menitis darah kesengsaraan.
terkubur dalam lautan empedu.
patah ranting kekeringan.
terinjak layu daun berguguran.
airmata iringi semerbak kamboja.

by : zharif
surabaya



PURNAMA DISEBALIK AWAN

disepi ini masih mencari.
menanti sebuah jawaban.
purnama disebalik awan.
walaupun suram cahyanya.
kenangan membawa ribuan keindahan.
menyibak langit malam nan sendu.
semilir bayu meniup rindu.
berdiri sendiri menatap rembulan.
angan dan khayalan bermain dijiwa.
nyanyian unggas malam menemani.
dalam lena ditepian naluri.

by : zharif
surabaya



HUJAN DEBU DIKOTA IMPIAN

Berlabuh dikaki langit.
Tersungkur sendirian didalam penantian.
Dimana destinasi di kota impian.
Telah dihujani debu yang kusam.
Tiada lagi cahya mentari disini.
Mendekap lara berselubung derita.
Hanya bermunajat pada yang esa.
Dari segala penderitaan.
Dan berlalu pergi disunting kamboja.
Tinggal kenangan pada syair berdarah.

By : zharif
Surabaya



DIANTARA AWAN BIRU DAN KASIH

Hilangnya tanpa ada berita.
Menyepi diujung titis gerimis.
Dilangit biru dilautan api.
Tiada pernah ada bayang kasih.
Dan setangkai mawar kering kelayuan.
Menggenggam angin hampa dibui cinta.
Berselimut pusara diawan jingga.

By : zharif
Surabaya



BILA DAH SAYANG

Jika tersentuh asmara.
Semua menjadi indah.
Bermekaran bunga cinta.
Harum mewangi dikalbu dan jiwa.
Dibelai rindu tiada mengenal masa.
Selalu terbayang seraut wajah.
Dan dituliskan puisi serta sajak sayang.

By : zharif
Surabaya



PERMAISURI

Puisi tertumpah dilautan kasih.
Mengukir kata-kata sejati.
Menabur bunga bunga kerinduan.
Permaisuri belahan jiwa sehidup semati.
Menjadi lambang yang abadi.
Mengarungi bahtera api dan madu berdua.
Mendaki puncak mahligai impian.
Berdiri diatas menara kejujuran.
Dibingkai kesetiaan ditaman keikhlasan.

By : zharif
Surabaya



SAYAP ASMARA


Kulepaskan rindu disayap senyummu.
Merona merah dikala bayu membisik cinta.
Berdua nyanyikan lagu tentang asmara.
Merantai satu hati dititik kalbu.
Berjalan diuntaian mahligai nan nyata.
Mereguk nikmat rasa bersama.
Mendayung bahtera ke nusa bahgia.

By : zharif
Surabaya



BUNGA YANG MEWANGI


Wahai bunga mekarlah selalu.
Mewangi disepanjang waktu.
Janganlah gugur luruh kebumi.
Bersemilah kembang sejati.
Melambai ikuti hembusan bayu.
Tebarkanlah haruman dijagad ini.
Berkembanglah kala gerimis membasah.
Jadi indah dipandangan.
Dan tiap insan ingin mempunyai.

By : zharif
Surabaya



INTAN KESUNYIAN


Dimanakah sinar intan kemilau.
Kini pudar dimamah zaman.
Bilakah bercahya kembali bagai dulu.
Yang telah terbenam dilautan empedu.
Tiada lagi tawa ria mengiringi perjalanan.
Membeku dalam kesunyian.
Terbaring selamanya berhias kamboja.
Semoga kan abadi cintanya yang suci.

By : zharif
Surabaya



BULAN BERKACA


Ditengah malam syahdu merindu.
Dan bulan pun berkaca diantara nyanyian hati.
Do'a suci terucap dihalaman sendu.
Lambang cinta akan mengharum sejati.
Diperjalanan yang penuh onak duri.
Kan ditempuhi dengan keikhlasan.

By : zharif
Surabaya



KABUT PILU


Dalam kehampaan yang sunyi.
Kabut kepiluan merayapi.
Mendekap bayangan tiada.
Adakah mentari menyinari.
Haruman yang berbunga terlingkar dlm kenangan.

By zharif
Surabaya



DAMAI HATI


Dibelai bayu syahdu
Dibawah langit nan biru.
Dalam belaian sang bayu.
Gemertak serumpun bambu.
Alunan seruling yang merdu.
Terlena seketika bagai dialam maya.
Melayang dan menari tarian asmara.
Damailah hati dikala rindu.
Telah kesampaian segala hajat.
Berkasih mesra dibuaian pohon cinta.
Abadi nan sejati selamanya.

By : zharif
Surabaya



SAHARA

Senja yang tersisa satu kenangan.
Dikala melantun nada lara.
Setelah ditinggalkan pergi.
Tiada kembali lagi.
Berasmara dilautan empedu.
Pahit membelai kalbu.
Sahara terdiam tanpa cahaya.
Hanya menatap impian hampa.
Bertabur bunga kekeringan.
Berairmata duka membasah jiwa.
Tersedu dibawah bayang luka.

By : zharif
Surabaya



MEMBURU MENTARI

Dimanakah rindu dibatas tabir sunyi.
Dalam memburu mentari yang jauh.
Menggenggam bayu disimpan dalam nyanyian.
Terasa langkah makin laju.
Mengalir airmata dikala sepi.
Tertumpah lara dikamus sejarah.

By : zharif
Surabaya



MUTIARA

Puisi cinta yang dihalaman bercahaya indah.
Kesucian serta kesetiaanmu bagai mutiara.
Memancar terang dari hatimu.
Dalam bersahaja terselip pesona yang terindah.
Teringat selalu seraut wajah.

By : zharif
Surabaya



DAMAI DI BUMI

Bukalah pintu kasih dan sayang.
Agar damai menyelimuti bumi.
Tebarkanlah rindu syahdu sesejuk titis embun dini hari.
Biarkan harum subur dihati.
Walaupun beragam insan.
Saling hormat menghormati perbedaan.
Hijaukan bumi tuhan.

By : zharif
Surabaya



BUNGA DALAM SEPI

Tertunduk pasrah dalam dilema.
Setelah tiada lagi tawa ria mengiringi cinta.
Dalam sepi bunga menitis airmata.
Semusim dalam destinasi yang hampa.
Tersedu dipenantian.
Melara dalam belaian jiwa yang resah.


By : zharif
Surabaya



KENANGAN BERPUSARA

Dalam kabut dingin memeluk kenangan.
Membelai rindu yang tiada.
Sang purnama hilang cahaya.
Haruman mekar dijambangan terkubur dipusara.
Dan bunganya menebar terhembus bayu.
Bersama airmata dilingkar do'a suci.

By : zharif
Surabaya



SATU UKIRAN CINTA


Telah berbunga cinta ini ditalian mimpi.
Tiada berakhir tanpa senyuman.
Tercipta satu ukiran dihalaman asmara.
Alunan suara rindu menjejak kenangan.
Terlena dipangkuan nada syahdu.
Jalinan ini membungakan nyata.

By : zharif
Surabaya



BELENGGU ASMARA

Mampukah menyambut ikatan terlerai.
Tatkala menghembus titis embun kasih.
Dipisahkan diantara kebencian.
Dan asmara ini membelenggu jiwa.
Membiar keegoan beremosi.
Sedangkan masih saling menyayangi.

By : zharif
Surabaya



BERBUNGA LARA


Kenangan hidup diantara onak berduri.
Terus mencari dicelah kebiruan awan.
Kepada yang maha esa memohonkan.
Semoga do'a serta permintaan direstui.
Tiada lagi berbunga lara.
Kewajah suram dibawah rembulan.

By : zharif
Surabaya



Senin, 12 Oktober 2015

PUISI BEBAS TEMA : KABUT ASAP


Ya Allah ya Tuhan kami
Hindarkanlah kami dari kabut asap
yang menyesakkan dada ini
kali sudah tak tahan lagi ya Allah

Semoga besok pagi
saat kami bangun
kami tak menemukan kabut asap lagi
yang brgelantungan di atas atap rumah kami

Di atas langit yang biru,
kami tak menemukan matahari
dan kami tak bisa melihat indahnya pelangi
kami hanya menemukan kabut asap
yang terlihat disana sini

Ya Allah ya Tuhan kami
kami tak bisa menghirup segarnya udara pagi
pada saat kami pergi sekolah
kami tak bisa merasakan panasnya sengatan matahari
pada saat pulang sekolah
dan kami juga tak bisa menghirup udara sore hari
pada saat kami bermain di teras rumah

Ya Allah ya Tuhan kami
berkat pertolongan dan kasih sayang Mu
bantulah penguasa negeri
untuk mengatasi kabut asap ini
supaya kami bisa bernafas lega
dan tak sesak nafas lagi.
Amin ya Robbal Alamin....

Selasa, 06 Oktober 2015
Karya : Syifa Noor Rahmanda
Kelas : IIIa SDN 132406 Kota Tanjungbalai

PETAKA RAJA DURJANA


suara mereka
nyaris tak terdengar
dibelukar api
bakaran mimpi

langkah mereka
terhadang gelap
harapan peduli
penyekap ibu pertiwi

jeritan mereka
tak mampu mendobrak
tebal tembok
istana petinggi

mereka
kering......
dipanggangan berasap
penyamun negeri

*youth@ruan
asahan 07okt2015