UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Sabtu, 30 Agustus 2014

HUJAN


Hujan
Hmm...
Pada paras sepiku

Denting tawa
Dan gurat senyum
Detak nyawa
Dan kisah sekuntum

Bukan dengan aksara
Aku membuai api
Bukan dengan angka
Aku membuai mimpi
Semua mengalir
Tanpa jejak
Semua terukir
Tanpa sesak

Aku abadikan kau
Kau abadikan aku

Ini karma yang kurajut
Sendiri tanpa takut

-untuk tiga...satu menghilang...satu terdiam...satu tenggelam-


Oleh : Rocky Topan Butar Butar

SEMENTARA


Untuk sementara saya pikir saya jatuh,
tertidur
Berbaring tak bergerak di dalam mimpi,
Lalu ia naik tiba-tiba, aku merasakan napas dingin pada ku,
Dia lembut berbisik di telingaku!

----------------------

Urungkan rantai ini, teman saya
Aku akan menunjukkan kemarahan saya sudah tersembunyi
Binasalah kedua Sakramen
Menelan, tapi tidak ada yang diampuni
Kau dan aku tidak bisa memutuskan mana dari kami dibawa untuk diberikan
Menebus kesalahan, sebagian dari kita ditakdirkan untuk hidup lebih lama


Oleh : Gani Metallic
Pematang Siantar,Sumatera Utara


DAMPAK DAN DOSAMU JUALAH


Inilah akibat dari korupsimu hai kau Koruptor
tatanan kehidupan berbangsa pun bernegara jadi hancur
hukum, kebenaran lagi keadilan menjadi hina pun kerdil
keutuhan, kerukunan lagi ketentraman menjadi berdarah
melebarlah kebodohan, kemiskinan pun kesenjangan
dan pudarlah kearifan, norma, etika pun moral rakyat
*

Ini adalah rincian dari dampak jua korupsimu hai tikus
mereka terpaksa mengutil, mencopet, mencuri pun merampok
mereka terpaksa membunuh, bunuh diri dan saling membunuh
mereka terpaksa melacurkan diri dan menjual anak gadisnya
mereka terpaksa saling memperdaya pun menghancurkan
*

Ini adalah rincian dari dampak jua korupsimu hai maling
mereka menjual atau gadaikan iman lagi keyakinannya
rakyat tergusur, terpinggirkan, terisolasi pun terkucilkan
rakyat mengemiskan harkat, martabat pun harga dirinya
mereka disiksa, dipancung pun dibunuh diluar sana
*

Ini adalah rincian dari dampak jua korupsimu hai perampok
rakyat penjarakan kepedulian, kepekaan pun kebaikkannya
rakyat menganti adat istiadat, kebudayaan pun kearifannya
mereka terpaksa kangkangi etika, norma, hukum pun HAM
mereka terdorong pun terprovokasi merusak kehidupan
*

Next…
Ooh maling nan berjiwa teroris lagi berhati iblis
kau sangatlah paham pun sadari dampak korupsimu itu
pantaslah kau dimiskinkan, dikucilkan pun dihukum mati
pantaslah surga haram bagimu dan kau kekal di neraka
*

By: Feby Bonaparte

#--------------------#
Dan bagi pembaca yang ingin menikmati Kumpulan PUISI, Pemahaman, Kajian lagi Pemikiran lainnya dari Feby Bonaparte, dapat melihatnya di Halaman: Sastra Indonesia Menggugat. Atau dengan mengclik link ini:
https://www.facebook.com/pages/Sastra-Indonesia-Menggugat/117814871710594


PEREMPUAN ITU MENANGIS LAGI


perempuan itu,terluka lagi
hatinya lara menahan perih
matanya hitam penuh tragedi
tubuhnya gemetar berselimut sunyi

perempuan itu,telah merana
menahan seribu juta kecewa,karena cinta
matanya sembab mendera rasa
hampir saja putus asa mengurung di jiwa

perempuan itu,menangis lagi
matanya membara membakar benci
memuntahkan lahar api di kerumun dengki
nafasnya parau tersengal caci

o,perempuan itu,semakin merintih
mencerca laut di keheningan subuh
dengan irama nada yang memuncratkan sedih
dan wajahnya terlihat sendu termakan rapuh

segumpal kabut datang berayun
menusuk keujung-ujung rambutnya yang menjuntai turun
di atas tebing itu dia masih tegap memantrai segala derita tentang cintanya
sambil mengucap sumpah pada ruh-ruh kemunafikan rasa

tangannya dingin
menyusun udara di serambi angin
mengusap makna tentang sebuah rindu "dia,ingin"
tapi,hatinya telah terpatri di batu pedih
dan nadinya sunyi tak berdenting lagi,....lalu mati?!


KAKEK JOMBLO TAMPAN,2014
28 Januari 2014 pukul 19:38
(mengenang sahabat lama)


SEBONGKAH ASA DI SUDUT TEMARAM


Mendung bergelayut di sudut mata ini
Menangis tapi buliran bening tak tertumpah
Keruh...
Seakan tiada harapan tersisa
Kenapa????
Perjalanan memilukan ini terasa panjang tak bertepi
Menelan bulat2 hati n akal sehatku
Hingga secercah cerah yang kuharap menepi
Meninggalkanku terus berkelana dalam duka
Ingin ku angkat sendiri kekecewaanku
Tapi luka terlalu jatuh dalam dasar hati
Ingin ku obati sendiri perihku
Tapi sayatan ini terlalu mengoyak relung2 jiwa
Sadar....
Waktu mungkin kan datang menyembuhkannya
Tidak hari ini ... mungkin esok ..
Bln depan .. Tahun dpn
Atauuuu
Di abad yang kan datang
Hhhhhhhhhh....
Entahlah!!!
Lama nich nggak berkunjung ke grup ini???pa kbr semuanya???masih ada yg ingat ma aq nggak yuaaaa... heheheee...
Coretanku diatas bantuin cari judulnya donk????
Yang cocok apa yuaaaa????


Oleh : Dezzta DeasyaDekkixx MamaRadit
Bandung 2, Jawa Timur

Minggu, 24 Agustus 2014

CINTA DI UJUNG JALAN



Cinta di ujung jalan
menggelora di balik senyuman
brdusta karna kesetiaan

Oleh : Andy Jering
Tanjungbalai,Sumatera Utara

BANTING TULANG




Kuat nya tubuh ini tidak seperti dulu lagi
sekarang terasa lemah,kulit menghitam dn mulai keriput
angin malam,panas nya terik mentari membuat tubuh ini rapuh dan lemah. .
Hanya demi sesuap NASI

Oleh : Agung Ariwibowo Darrel

Sabtu, 16 Agustus 2014

SINGA BETINAKU



Singa....
Binatang yg anggun
dan penuh percaya diri
Aku tak ingin
Mendekati predator ini
Tapi seketika ia menyergap
dan menancapkan cakarnya di dadaku
Sekejap sahaja ia mencabik2 hati ku
Meskipun aku merengek, meronta.
Kemudian ia berlalu dan
meninggalkan ku terluka
dengan langkahnya yg anggun
dan penuh percaya diri.
Heii..tidakkah kau memiliki belas kasih.. gumamku tak berdaya
Lihat luka yg kau sebabkan ini
tapi dia tak pernah menoleh ke belakang
dia tetap melangkah dengan cara yg anggun
Meninggalkan bagian diriku yg tak utuh lagi

Oleh : Andi Gunaone
Tanjungbalai,Sumatera Utara

Selasa, 12 Agustus 2014

RINDU SUNGAI BERSIH



dari kedangkalan sungai kotaku
kupersembahkan lumpur lumpur industri
menyeruak bersenergi seperti alami sampai kemulut kami

bening hanyalah harapan
yang ada hanya tersedia dalam kemasan
entah higienis atau termakan propaganda produsen bermulut manis

dari kedangkalan sungai kotaku
kupersembahkan air pembunuh pelan pelan generasi
membumbungkan warta penurunan intelegensi

sehat hanyalah gurauan
yang ada hanya membludaknya pengunjung klinik klinik kesehatan
entah pembiaran atau kurangnya pengetahuan

Oleh : Deky Budi
Surabaya

MUSIM PANCAROBA



Hujan turun di kala terang
angin bertiup kencang tiba-tiba datang
sebentar mentari cerah kemudian menghilang
gerimis turun bersama guntur
perputaran musim
serupa hati kita kah?
Memendam perih lalu tertawa bersama dan tiba-tiba kita harus menangis menahan luka..
Entah..
Itu kata mu dalam kebingungan
entah..
Itu kata ku dalam kesangsian
dan Agustus inipun menjadi saksi
pancaroba-nya hati kita.

Oleh : Tsuraya Anjuma
Sukabumi

Jumat, 08 Agustus 2014

SEPIKU SEPI YANG SEPI


sepi di luar,
semua diam
tak ada pohon yang berkata-kata
tak ada angin yang berbincang-bincang
tak ada hujan yang berceracau riang
sepi di luar,
semua sunyi
tak ada jangkrik yang mengerik
tak ada kunang yang melirik
tak ada bulan yang mendelik
hanya suara malam yang terus mencekik
sepi
sunyi
sepi-sunyi
sunyi-sepi
di luar,
mati...

ROEMAH BAMBOE,2014
Oleh : Kakek Jomblo Tampan

DADA SANG PERINDU


dada ini seperti penjara
penjara buat sang rindu
ia terkurung di dalam nya
ia tak punya tempat mengadu
ketika dada tak kuat menahan,
ia menjadikannya goresan tinta di atas kertas .
dada tetap kokoh berdiri dengan tembok dan jeruji besi
saat menahan sang rindu di dalam nya.
tapi sampai kapan??.....
aku tahu dada tak sekuat penampilan nya
saat temboknya mulai lapuk, ketika jeruji besinya mulai berkarat
suatu saat dada akan rubuh.
dia akan rubuh ketika dia tak lagi mampu menahan sang rindu
di dalam penjaranya

Oleh : Andi Gunaone
Tanjungbalai,Sumatera Utara

Kamis, 07 Agustus 2014

GETAR MALAM RINDUKU



Ingin ku gali gundukan itu
Dan mencabut papan nama setiap dukaku
Biarlah nafasku memeluk tentangmu
Puisi-puisi gelap menimangku

Sajak berairmata merangkulku
Dan merambatkan tiap ratap disekitar gelap
Seolah kau utus jangkrik untuk memejamkan lelahku
Nyanyi cerita tentang dahaga merindu
Seolah kau titipkan restumu
Lewat dingin malam menyuap

Mantra-mantra penghapus basah tatapku
Tiap dendang lantun macapat mengiring sendu
Seperti suara hati yang tersampaikan padaku
Bahkan suara gitar berbeda saat anganku

Menuju kenangmu
Getar yang mencakar, melahirkan syair bak
pujangga berlagu
Ini untukmu, itu buatmu, dan doa sebagai bhaktiku

Oleh : Bang Alan
Tanjungbalai,Sumatera Utara

Kumpulan Puisi Deky Budi - SEBAIT SAPA





SEBAIT SAPA

berbaris dustamu adalah pagi yang tak menemui siangnya terik matahari
kelincahan pencak jarimu adalah sore berjalan menemui malam tanpa bulan
memang ...
kesempurnaan milik tuhan sang pencipta kita
tapi kita harus berusaha menjadi baik dimata sesama
dan benar dimata tuhan kita

Oleh : Deky Budi
Surabaya



~~ PANTUN ~~ PANTUN ~~ PANTUN ~~ PANTUN ~~ PANTUN ~~ PANTUN ~~

Besar ombaknya kampung lurus .
terdengar walau dikampung sebelah .
Di mana badan takkan kurus ,
pacar lampau membikin ulah .

Beringin tumbuhnya lancar ,
merpati bersarang di dahanya .
Ingin sekali memutus pacar ,
tak sampai hati sayang melepasnya .

Layang layang nyangkut di pohon pepaya ,
ada kembang wanginya mirip dupa .
Adik sayang , siapa yang punya ?
Pastilah abang si tampan rupa .

Hendaklah kapal ke teluk Semeni ,
janganlah pergi kalau di tangisi .
Tidaklah ramai ruang pekerja seni ,
kalaulah tidak teman teman mengisi .

Jeruk purut itu buah buahan ,
ambil madu mentahan di atas bukit ,
Tuk perut lapar boleh di tahan ,
hati rindu tertahan jadi penyakit .

Raja Banda di singgasana ,
kalau baginda patih tlah mati .
Bolehkah kanda datang kesana ?
Supaya kanda bersenang hati .

by : DEKY BUDI
Surabaya



WAS WAS

dekatlah manis ........ , mendekatlah sayang ........
kan ku ungkapkan resah hatiku ........
di setiap hari ........ , dirimu tampil ........
mempesonaku

asal kau mengerti ........
betapa makin risaunya hatiku
ketika itu ........
banyak lelaki menggodamu

mestinya aku ........ mengikatmu
dan lekas mempersuntingmu ........
agar kau aman ........ takkan lepas dariku
karena kamu tlah jadi milikku

kasih ........
sesungguhnya cintaku ........ akumulasi rasa sukaku
dan cintaku ini ........ bukanlah cinta sesaat
... yang bisa direguk bersama hura hura kita berdua

tapi ........
kan kubuktikan bahwa ini cinta suci
cintaku kan kubawa sampai mati
memilikimu ........ adalah konsekuensi rasa cintaku

by: DEKY BUDI
Surabaya



TEMAN MISTERI

Sampai kapan ........ kau kan mengerti
Yang kemunculanmu seperti misteri
Apakah ada kepuasan di sanubari ........
Menilaimu ........ kau serasa congkak sebagai pemerhati
Sudahilah komentar komentarmu yang tak berisi
Ubahlah dan isi hidupmu dengan sesuaktu berarti
Langkahkan kakimu di jalan penuh bakti

Ruang pekerja seni ........ bukan ruang tempat kau cibiri
Ingatlah ........ diatas langit masih ada langit lagi
Zat apakah kau ini ........
Apakah juga ........ manusia miliki hati nurani seperti kami
Lantas mengapa ........tak ada status , tautan dan karya seni , tapi hanya mencaci iri

by: DEKY BUDI
Surabaya



BERMASYARAKAT

kalaulah kaitku patah
takkan surut jiwa berserapah
kalaulah persahabatasn ini mentah
takkan turut diri melimpah

wangi ini ........ bukan wangi mawar merekah
... hanyalah wangi hati suci mencerah
mengikuti tindakan tepat dan prilaku tulus penggugah

apa guna ........ berdiploma tinggi , tapi tak berbudi pekerti ramah
dalam kehidupan bermasyarakat , sifat fleksibel kekeluargaan harusnya tercurah
... tuk menciptakan iklim kebersamaan , hidup jadi meriah ........


by : DEKY BUDI
Surabaya



ANGIN BURITAN

jangan kau kira ...... angin buritan udah tak relevan
... atau harus di tiadakan
terkadang ........ angin buritan , masihlah di butuhkan
... tuk mendukung blantika hidup pergaulan

terhembus dari belakang tuk majukan perahu kehidupan
era globalisasi ini ........ perbanyaklah peranan
ambil bagian ........
di setiap aktivitas yang ada menurut kemampuan

peran di lingkungan rumah ........ penting tak terbantahkan .......
peran di lingkungan kerja ........ penting sangat di butuhkan .......
peran di lingkungan tetangga ........ penting tak terelakkan ........
peran di lingkungan masyarakat luas ........ penting tuk mendukung sukses kelanjutan

... hanya angin buritan ini , menyemangati kawan kawan ........
... dalam berkarya seni nyata berperan
... tuk berkarya ........ dan trus berkarya sebagai perwujudan pendidikan
akhlakul karimah fiidun'nia hasanatan ........

by : DEKY BUDI
Surabaya



WARISAN KEBAJIKAN

ku melamun ........
di sendiriku
ku bersedih ........
di ratap tak terlihatmu
episode suram dari kehidupan nyata

segala duka kemalangan penyayat hati ini ........
semoga hanya cukup menderaku
jangan sampai ........
... menimpa keluargaku ........
... melindas kerabatku ........
... menggilas sahabatku ........
tidak juga ........
melanda seluruh umat sedunia

ku meluruh ........
di ketidak berdayaanku
ku bersimpuh ........
di ambang putus asaku
ku bertafakur ........
di ikhlas damai tlah mendo'akanmu

By : DEKY BUDI
Surabaya



NENEK PENGEMIS

duduk bersebelahku ........
seorang nenek pilu
dengan wajah kuyu ........ sembab selalu
di sebuah warung tengah jalan berlalu

ada yang aneh dengan penampilanya
ada yang unik dengan kelakuanya
seakan diri ingin ........ memujinya

dengan ramah ........ terbukalah ceritera
si pengemis renta
sekedar bertahan hidup apa adanya ........
jerih payahnya hanya tuk menyumbang kotak kotak amal jariyah saja
dimana mana ........
sebanyak banyaknya ........
menggunakan uang untuk makan sekedarnya

selalu ........
dan selalu ia begitu ........
di sisa hidupnya ........ sepanjang waktu ........

demi tuhanku ........
allah Sang pemilik waktu
muliakanlah nenek pengemis renta itu
di akhir hayatnya kan menuju ........
tempat yang lapang di surgaMU

By : DEKY BUDI
Surabaya



IBA TIDAK MELAKUKAN RIBA

tanpa sadar ........
itulah pembelajaran riba
pengembalian ........ melebihi hutang mula

memang ........
terkadang ........
pemikiran logika berlawanan dengan benak perasaan
logikanya ........
kita mendapatkan untung karenanya
siapa sih ........ tidak butuh uang
bahkan kita yang lebih mampu dari penghutangpun ........
tidak pernah puas tuk mendapatkanya ........

tapi ........
perasaan kita tidak dapat menerimanya
tepat seharusnya ........ ada iba di dalamnya
tegas ........ menolak riba

lebih baik ........
kita munafik untuk menolak haram
dari pada ........
kita amanah tidak melakukan halal

By : DEKY BUDI
Surabaya



AMARAH SEWAJARIA

merahku ........ sekarang raut mukaku
amarah menggelembung terbelenggu ........

muramku ........ bisa jadi pertanda burukmu
bila pecah ........ , meledak ........ mungkin akan kacau

marahku adalah marahku ........
luapan emosi jiwa terlalu

bukan sok sok an dalam berprilaku ........
hanya pelampiasan beban pikiran pengganggu
hindari stres dan stroke kan menyerbu
wajarlah ........ bila terjadi di hidupmu
sewaktu waktu ........
tak terjadik kan selalu ........

By : DEKY BUDI
Surabaya



DARAH DERMAWAN

dituaku ........
kian belagu ........
ada obsesi tak kunjung bercumbu
sesuaktu idam baik ........ inginku
meski tak seberapa lebih ........ memberi gemarku
bagi orang orang tak mampu ........
di kungkungan seputar tempat naungku

memang tidak semua orang seberuntungku .........
... tapi kita mesti peka dan jeli tuk merasakan ada pilu ........
mengiring kehidupan kita yang kian terus maju

kehidupan papa terhina teriring sedu sedan itu
konsekuensi kita tuk membantu ........
bagi yang dermawan dan berasa mampu
tidak bagi si kikir , tak berhati nurani dan si hancur qalbu ........

cobalah saudaraku ........
julurkanlah tangan kananmu ........
tuk sekedar memberi sesuaktu yang diperlu ........
jangan sampai tangan kirimu ........
mengetahui itu .......

BY : DEKY BUDI
Surabaya



Minggu, 03 Agustus 2014

PUPUS


Malam ini..
harus ku telan
pahit empedu kesedihan
dari dalamnya torehan hati terluka
kala asa tersisa harus sirna...
Hilang...
Bukan aku tak berusaha
beribu cara ku telah coba
namun semua berujung lara,
ternyata..
Biduk cinta kita hanyalah perahu berlayar kertas semata.
Ku sadari
pulau harapan hanya mimpi
yang harus ku kubur jauh dr hati.
Dimalam ini
akupun sendiri meronce airmata sunyi..

Oleh : Tsuraya Anjuma
Sukabumi