UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Minggu, 25 Desember 2016

PAGI


Pagi yang indah dan sejuk
Dengan angin yang menggetarkan jiwa dan raga
Ku minum secangkir teh hangatkan tubuh ini
Dengan pesona alam yang asri dan ramah

Ngawi,21 Desember 2016

KETABAHAN


Ka, bukan kau dan aku saja yang menunggu pertemuan tapi kota ini juga menantikan perjumpaan kita, kau tau? Rinduku masih paling tinggi yang belum pernah dijejaki setapak pun, kemarin pada suatu sore kota ini bilang kalau ia sangat ingin menjadi saksi perjumpaan ini. Ia tempatkan kita dikota paling sudut, Aku telah niatkan untuk asmara tanpa pilu, cinta tanpa kehilangan.
aku yakin kau akan tabah merawat rindu disetiap pejalanan ini, jika kau aku gelisah cukuplah doa-doa sebagai penawarnya. Kita harus percaya kelak pertemuan adalah tempat paling manis dari rindu, perjumpaan adalah buah dari ketabahan.

Oleh : Pengendara Langit
(161216 ketabahan medan-deliserdang)

TAK LAGI ADA


Seperti waktu yang telah berlalu, kita pernah bersulang kata dengan riangnya
Kita rajah ruang maya dan nyata dengan bait sederhana
Kini; dimana getar jemari yang biasa menorehkan kekata, dimana kita temui resah yang menggelitik itu, lewat syair engkau dan aku?

♥ KSJ ♥
Ck, 23 Desember 2016 21:35 WIB

DIARY WANITA SOLEHA Bag. 2


ya Akhi,
Tiada yang lebih kunantikan kecuali Ar-Rahman, yang kau jadikan mahar atas diriku
Tiada yang lebih kuinginkan kecuali mendengarkan kata "sah" dari wali dan para saksi
Tiada yang lebih kurindukan kecuali menggenggam dan mencium tanganmu
Dan tiada yang lebih sukai kecuali berbakti dan mengikutimu yang akan menjadi imamku

ya Akhi,
Langit malam ini begitu terang
Bulan seakan tertawa riang
Malaikat tersenyum
Melihat jutaan Hamba yang senantiasa bergantung dan berdo'a
Rukuk dan Sujud
Memeluk Al-Qur'an
Melantukannya setiap saat,
Mengamalkan Sunnah
Keinginan untuk segera berumah tangga.

ya Akhi,
Apa yang tengah kau lakukan?
Sudahkah kau menjalankan kewajibanmu atas diri-Nya?
Takbiratul ihram dan Al Fatihah
An-Nas atau Al-Ikhlas sesudahnya?
Kuharap kau tidak lupa untuk selalu membacakan Ar-Rahman disetiap Shalatmu.

ya Akhi,
Sudahkah kau memintaku dalam sujudmu?
Sudahkah kau membujuk Pencipta kita?
Untuk menjadikan kau dan aku lebih dekat
Menjadikan kau dan aku dalam Fitrah dan Sunnah
Menjadikan kau dan Aku dalam keridhoan-Nya
Menjadikan kau dan aku jalan untuk memantapkan hijrah.

ya Akhi,
Kau mungkin akan tertawa dan melirikku dengan manja
Ketika diary ini kuperlihatkan
Seusai Shalat dan tadarus
Kau akan berfikir bahwa aku terlalu mengharapkanmu

Tapi akhi ingatlah,
Tulisan ini bukanlah sebuah pengharapan semata
Tulisan ini ialah Do'aku
Pengantar keinginanku terhadapmu
Kepada Sang Pencipta aku juga memintamu
Tulisan ini ialah Do'aku
Pengantar keinginanku untuk bisa melangkah bersamamu
Menjaga hijabku,
Memantapkan hijrahku
Denganmu ya akhi, Imamku
Bersamamu menuju Istana di Surga.

~Alek Wahyu~

Selasa, 13 Desember 2016

GURU KU


Guru
Kau adalah suri tauladan bangsa
Kau adalah tunas bangsa
Kau adalah permata bangsa
Kau adalah pencipta generasi bangsa yang mulia

Guru
Semua baktimu akan kuukir didalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku tuk pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau sebagai embun penyejuk dalam kehausan

Guru
Tanpamu negeri ini tidak ada
Kolonialisme dan imperialisme yang ada
Mendidik generasi bangsa dengan penuh semangat dan tegas
Menciptakan pahlawan-pahlawan bangsa
Yang siap menumpas kemurkaan di bumi nusantara

Ki Hajar Dewantara, RA Kartini
Beliau orang hebat
Beliau orang berpengaruh dalam negeri ini
Tanpa jasa beliau Orde baru, Orde Reformasi apakah ada

Guru
Terima kasih atas jasa-jasamu
Layak mendapat sebutan pahlawan tanpa tanda jahasa

#selamat_hari_guru
Ngawi, 25112016

Karya : Iqbal Al Javpad

BAYANGANMU


Pada satu saja sesal yang kita ciptakan, membuat sesak dalam hati
Tentang tautan kekata yang dahulu pernah bertaut menjadi ribuan puisi
Semua begitu manjakan netra ini
Bawa cerita indah pada tiap spasi
Hiasan purnama rindu yang bersinergi
Namun kusadari
Engkau kini hanya sebuah bayang yang masih menikai keping hati ini?

♥ KSJ ♥
Ck, 25 November 2016 22:28 WIB

AKU TAKUT, YA UKHTI


ya Ukhti,
Aku tak lagi sanggup bila harus mengulangi bait-bait cinta yang pernah aku utarakan padamu

Aku takut,
Bila nantinya kau kembali terperangkap akan kiasan yang aku gunakan untuk menundukkan hatimu

Aku takut,
Bila cinta, kasih sayang dan kerinduan itu kembali terpupuk subur hingga kau nantinya akan menangis

Aku takut,
Tiga hal yang akan membuatmu lupa akan hakekatmu yang sebagai wanita yang Sholehah

Aku takut,
Tiga hal yang akan membuatmu buta akan rasamu sendiri
Aku takut ya Ukhti

Aku takut,
Cinta, kasih sayang dan kerinduan ini kita tanam tanpa ada Keridhoan dari-Nya
Aku takut ya Ukhti
Aku takut.

~Alek Wahyu~

ISTERIKU


Bagaimana caranya aku bisa mengkhianati cintamu.
Jujur,sebenarnya aku ingin menyelingkuhi malam.
Diperaduan dengan bidadari lain.
Tapi semua tak pernah bisa kulakukan.
Meskipun mereka telah menaburkan madu yang lezat.
Aroma tubuh berbau kasturi nan semerbak.
Jerat pukat begitu hebat.
Jujur,tak ada satupun membuat aku terperangkap.

Bagaimana caranya agar aku berdusta padamu?
Pohon pinus ditapak kaki gunung Kerinci masih tegar berdiri.
Saksi hidup ketika sebuah sumpah terucap."Aku akan setia sampai ajal memisahkan kita,aku akan menyayangimu sampai mati menanti."Tak sanggup ikrar itu kunistai.

Bagaimana caranya agar aku bisa membencimu.Sedang darimu lahir keturunanku yang lucu.Darimu sejuk,teduh tergambar utuh.
Darimu hidupku kau asuh.
Darimu kekayaanku tumbuh.Dan pada Cintamu aku akan menjaga selalu.

Karena aku adalah nafasmu.
Aku akan berusaha menjadi Cinta yang terbaik untukmu.Terimakasih atas kepercayaan yang telah kau beri selama ini.

( Aku..Suamimu.Naga Siantar)

Oleh : Irawan Naga Siantar

Rabu, 23 November 2016

AKU RUNDU


Tiga tahun berlalu...
Masih tak dapat lepas ku dari sosokmu....
Masih kau memenuhi mimpi yang kuharap nyata sesudahnya....
Masihkah ada ketakrelaan yang memasung jiwaku?
Atau aku hanya terlalu rindu padamu....

Sejauh mana aku berjalan....
Masih tetap ku ingin berlari kembali ke arahmu...

Bu.....
Kemana aku akan menuju?

Ajari aku melawan dingin yang mencoba menusuk dan membekukan tulangku...
Ajari aku menahan perih dari setiap luka yang menggores jiwaku....
Ajari aku meredam tangis yang ingin keluar dari persembunyian....
Ajari aku menjadi tegar dalam kerapuhan yang ingin melumatku dalam-dalam...

Sebagaimana engkau....

Bu,
Esok...
Apakah yang menungguku?
Bu,
Aku rindu.

~PeriKecildiKeheninganMalam~
(SHAQAYEQ)
*21112016*

Minggu, 20 November 2016

ORANG – ORANG SHOLEH


Aku mencintai orang-orang sholeh meskipun aku bukan termasuk di antara mereka.
Semoga bersama mereka aku bisa mendapatkan syafa’at kelak.
Aku membenci para pelaku maksiat meskipun aku tak berbeda dengan mereka.
Aku membenci orang yang membuang-buang usianya dalam kesia-siaan walaupun aku sendiri adalah orang yang banyak menyia-nyiakan usia.

Yang berkata di atas adalah seorang Imam besar Asy-Syafi'i -rahimahulloh-... Maka bagaimana dengan kita ???

Oleh : Abu Yusuf Ramdani
Kiriman : Nai Sinuraya

INI TENTANG NOVEMBER


Masih,
Hujan lebih sering mengurungku disebuah ruang
Ruang merah dipadu berbagai macam warna..
Ah apakah itu pelangi? Mungkin saja.
Masih,
Hujan lebih sering mengingatkan pada kisah-kisah.....
Tak jarang mereka datang dari masa lalu
Menggelitik ingatan, memasung rindu. Aahh
November...
Hari ini..
Pun melukiskan sketsa yang lebih banyak warna....
Ada riak lautan yang membentuk ombak
Hendak melibas kapal dan dermaga.
Sejenak. Hingga hilang.
Ada arogansi yang merekah, mengabadi...
Selayaknya edelweiss di musim semi...
Ada tawa yang membahana, menyaksikan tangan-tangan menggapai memohon belas kasihan....
Ada amarah yang menyeruak, membakar
Dan ada senyum yang menelisik menunggu Mentari pagi memberi sinar.

November, akankah kau ingat kisah ini?
Atau ia selayaknya angin semilir?

Ah entah...

Tapi November,
Hujanmu.
Bolehkah bersahabat denganku juga??

By: Shaqayeq
~18 November 2016~


Rabu, 16 November 2016

Kumpulan Puisi Riri Eka Putri - KAU DAN AKU



SAAT KAU DATANG
Karya : Riri Eka Putri


Sepoi angin siang ini terasa lembut menyentuh wajah, saat kutemukan namamu di beranda maya, hai..., lembut sapamu kacaukan suasanaku, aku semakin terpana dengan semua ini

Ingin rasanya kuputar cerita itu lagi, hati terasa terbang di awan, ah masa indah itu, seolah menari lagi di sudut mata.

Denting dawai gitar alunkan lagu memory,
Gemericik air damaikan nuansa jiwa
diruang rindu hati bertaut, dalam cerita yang tak bertepi.

Lelahku berselimut asa, ku ulas senyum dalam canda, rintik hujan waktu itu, hangatkan nuansa jiwa.



PENANTIAN SEMU
Karya : Riri Eka Putri


Garis senja mulai tergambar ke jingga ufuk barat, burung burung kecil bekejaran di sudut langit nuansa yang indah dalam pelukan senja.

Berdiri du ujung jembatan dengan sebuah penantian. Entah apa yang membuatmu selalu menunggu. Telah kau coba lalui waktu
Waktu pun berlalu sedikitpun tak memihak dengan penantian ini.

Pada siapa harus kau tautkan rasa
Pada mimpi semu itukah??
Sedangkan hati telah dibagi
Tapi kenapa penantian itu takjua pasti



KEMBALILAH
Karya : Riri Eka Putri


KAWAN.......
Dalam redupnya sinar rembulan kutelusuri
Jalan yg selalu kita lalui terngiang derai tawa kita , ayunan tangan mengiringi derap kaki kita , berlari berpacu menuju surga itu,
Yang dulu adalah cita cita kita , seoalah kitalah bidadari diterangnya sinar rembulan.

Kini.... Aku kembali menuju surga impian kita dulu. kini aku datang dalam pesona yg sudah berbeda kini aku bergandengan dg keluarga kecilku.
Derap langkah itu masih sama
Tapi kenapa tak kutemui lagi wajah" polos yang dulu selalu bersamaku?
Dimana kalian semua??

Saat azan itu berkumandang. Aku berharap kalian datang namun tak kutemui lagi wajah sahabat kecilku
Disamping kiri kanan ku hanya ada nenek nenek dan emak emak .

KAWAN....
Andaikan aku bisalagi merengkuh kalian semua, kembali kesini surga yang selalu kita impi impikan . bulir bening ini mulai membendung saat tak kutemui kalian satupun di rumah Allah ini.

Dan saat ku berjalan pulang bersama nenek nenek itu ada kebahagiaan lain menyentuhku
Mereka juga bisa bercanda denganku
Hari berlalu bulan pun berganti. Aku selalu menunggu sahabat sahabat kecilku dulu.
Namun kalian tak lagi datang.

Kini.....
Di rumah Allah ini......
Aku bahagia walau sahabatku telah berganti
Dengan nenek nenek
Di bulan suci nanti kuharap kalian datang kesini
Kawan....kembalilah aku menunggumu
Menagih janji kita dulu.



BERSAMAMU
Karya : Riri Eka Putri


Kucoba kuburkan rasa ini di pengabadian
Menunggumu hanya menyulam kecewa
Hati ini seakan terbang dari sayap hati yg telah patah.
Bercerita dgmu semakin ngangakan luka
Tentang rasa yg tak bermakna
Tentang jiwa yang telah padam.
Aku........
Bagai merpati disangkar emas
Terkurung dlm asa sia sia
Berjalan diantara padang ilalang berbisa
Lukaku semakin membekas dijiwa
BERSAMAMU.....
Kutitip luka kuburkan rasa
Membunuh cinta dalam tanya.



KECEWAKU BAHAGIAMU
Karya : Riri Eka Putri


Mungkin ini yang terbaik buatku
merajut kecewa ini sendiri
bersamamu hanya ngangakan luka
aku bagai diri yang tak pernah ada di
hatimu.

Biarkanlah aku berlalu pergi
jangan mengharap untuk kembali
biarku obati perih ini sendiri
dan biarkanlah waktu mengajariku
untuk melupakanmu

walau aku tahu diri ini tak sanggup tanpamu
namun aku harus terbiasa dengan semua ini
membalut luka ini sendiri
menghibur diri ini
walau luka itu semakin perih.



KAU DAN AKU
Karya : Riri Eka Putri


Kau hadir dalam cerita hidup ku
Langkah mu mulai ikuti jalan yg ku lalui
Serasa hati ini terbang bersama mu
Ke ujung rindu yg mulai kita rajut
Di senja memerah kau tebar pesona

Seminggu sudah kita bersama
Lewati hari dengan sejuta cerita
Jiwa ini mulai terisi oleh canda
Kau genggam tangan ku
Ku dekap mesra uluran mu

Kau berucap dengan tulus nya
Aku pun berkata dengan polos nya
Kita tak tau entah apa yang sedang terjadi
Antara kita berdua mulai ada getar getar cinta.



TERPAKU DALAM GORESAN MAYA
Karya : Riri Eka Putri


Bila waktu berlalu telah tiba
Dan bila mungkin semua harus terjadi
Jangan menggores kertas dengan tinta merah. Bermanis kata menusuk perih
Seoalah esok tak bermentari
Jangan terlalu terpaku dengan goresan ini
Aku hanya menatap mentari di kala pagi
Senja ku telah damai bersama sebuah hati
Takdir itu telah indah menuntun ku
Aku takan ternoda oleh canda
Yang tersiratku telah tersurat
Ke hati malaikat penuntunku

Terkadang jemari lentik ini menari sesukanya
Bersuara tak bermakna
Jiwaku tegar

Kesunyian hanya menyapaku di bawah naungan kamboja merinduku dg ibunda
Air mata ini menetes tak terbendung
Bila nyanyian ini sendu karena itulah iramaku.



SEMATKAN SAJA RINDU ITU PADA MALAM YANG BISU
Karya : Riri Eka Putri


Berlalulah dengan mendekap rasa
Membungkamlah dalam maya
Meluahkan hanya menambah pilu
Mendekap menuai luka

Jemari berhentilah menari
Jangan menggores rasa dalam maya
Biarkanlah rasa itu tak bersuara

Jangan titip rindu pada semilir angin
Sematkan saja pada malam yang bisu
Biarkan rasa itu terbang bersama angin
Tetaplah membisu di ujung rindu

Biarkanlah ruang rindu itu semakin kelu
Berlarilah meninggalkan mimpi semu
Melagulah tanpa irama
Biarkan kelu berpadu

Mentari teruslah berbagi
Bila mungkin jalan itu telah sepi
Biarkanlah kenangan itu berlalu
Tanpa harus mengalunkan lagu memory



RAHASIA MU BEGITU SULIT UNTUK DI TERJEMAH KAN
Karya : Riri Eka Putri


Ketika hanya air mata yg bercerita
Terkadang senyuman sebagai penawar nya
Aku bagaikan menggengam bara api dlm setiap langkah ku
Di manakah kebenaran itu saat semua harus di pertanyakan.....

YA Illahi Rabb...
Telah ku lewati semua jalan yg penuh duri
Mungkinkah masih tersisa ruang untuk ku
Sungguh.....perjalanan ini begitu berat bagi ku. Tapi aku akan tetap melangkah

Walau beribu cerca mendera
Biarkan lah murai itu berkicau

Rahasia MU begitu sulit untuk ku terjemah kan ,tapi aku akan tetap bertahan
Walau jiwa ini tertekan tetap kan kulalui setiap ujian MU
Sampai batas waktu memanggil ku



KOTA KENANGAN
Karya : Riri Eka Putri

Ku injakan kaki di gerbang kota ini
Hilangkan rasa lelah yang sering menyapa
Karena rutinitas yg terkadang membosan kan
Ku nikmati indah nya ciptaan MU
Kota ini.....kota kenangan, sejuta cerita ku renda di kota ini.

Kota tua.....
Kau masih terlihat indah walaw beribu debu menjamah , lambaian hangat bunga bunga dipinggir jalan itu masih seperti 20 th yang lalu.

Kini.....
Aku berdiri di sini menjemput asa permata hati , untuk bekal hidup nya nanti
Kini ku lalui jalan ini dlm pesona berbeda kini
Tak terasa waktu ini begitu cepat berlalu.


Minggu, 13 November 2016

Kumpulan Puisi Riri Eka Putri - RINDUKU DUKAKU



TINTA YANG MEMUDAR
Karya : Riri Eka Putri


Lembayung senja merona indah
kala camar kembali ke sarang
semilir angin berbisik lirih, menambah kebekuan yang kian mencekam, lelap membawaku berselimut mimpi.

Diam- diam rembulan mengintip di singasana, tetesan tinta ini mulai memudar
kanvasnya kian usang untuk warnai suara jiwa, harap kian terperap, hanya nuansa berkawan damai.

Terpasung oleh kisah lalu, membawa asa itu semakin jauh hilang bersama egonya diri.



SENJA DI BATAS KOTA
Karya : Riri Eka Putri


Seperti biasa ku lewati jalan ini jalan menuju pulang arah kampungku hingar bingar suara musik itu selalu mengusik perjalanan kami
Gerimis kecil mulai basahi jalan
Kerlip lampu kapal di teluk bayur menambah indah nya suasana senja satu lagi warung remang" yg kami lewati bikin aku bergidik
Ah.....senja ini .....entah apa yg terpikir di kepala kedua putri kecilku mereka semakin bingung ketika mereka bertanya " ummi ....senja senja begini gak dingin ya kakak yg berdiri di jalan itu kok pake kain basahan?" aku sedikit geli dikampung kami yg pake tengtop itu biasa nya buat baju mandi di kolam atau sungai anak ku menyebut nya dg kain basahan."
Aku hanya tersenyum dan menyuruh mereka rebahan biar tertidur di buai goyangan mobil kami. Senja semakin beranjak gelap kami terus melanjutkan perjalan pulang
Ada sedikit ragu dihati ttg negri ini
Kenapa begitu menakutkan sekali bagiku
Tentang apa yg telahku saksikan diwarung tadi. Kupandangi kembali wajah tanpa dosa
Yg tertidur pulas ah....putri kecilku Do'a ummi untuk kalian agar mnjadi anak yg sholeh. Rasanya aku takut dan semakin takut dan tak ingin mereka cepat remaja aku hanya ingin mereka hanya menjadi putri kecil ku yg polos.



SEMU
Karya : Riri Eka Putri


Kucari di setiap sudut jalan itu
Tak kutemui apa yg kumau
Kupandang setiap telaga mata mereka
Tatapan itu tetap tak sama
Hari ini tak kutemui cerita itu
Entah nanti atau kapan

Langkah ini semakin beranjak pergi
Menelusuri segala arah yg kutak mengerti
Entah kuberada diantara hati dn jiwa
Yg seolah mati dan semakin hilang.



MUNGKIN INI YANG TERBAIK
Karya : Riri Eka Putri


Biarkanlah seperti apa adanya
Mungkin tak seperti yang kuingin
Dan tak seperti harapan kalian
Mungkin ini yang terbaik
Menjadi pilihan diantara yang dipilih

Saat takdir itu bicara diantara kita
Untukku untukmu dan untuknya
Dan untuk cerita indah kita yang mulai terhenti.

Biarkan masa itu berlalu bersama perihnya rindu biarlah rasa ini padam bersama cahaya sunnah
Mungkin lebih baik begini.



KUSEMBUNYIKAN CINTA DI LANGIT BIRU
Karya : Riri Eka Putri


Ketika kuawali pagi dengan secangkir rindu
Kusuguhkan untuk kehangatan cinta ini
Yang selalu mampu kalahkan rasaku
Kucoba buka kembali cerita itu tentang masa indah yang pernah menghantarku
di pelukmu.

Pagi ini mentari sembunyi seolah malu dengan rasa ini gerimis mulai basahi hari
aku semakin terbiasa oleh kecewa ini.
Biarlah waktu berlalu tinggalkanku.
Aku akan selalu setia menunggu di sini
sampai batas waktu cerita kita.
Duh......diri sampai kapan rasa ini terus sembunyi walaw bergulung ombak laut birupun. Rasa ini kan kusimpan rapi
Sampai tanya itu datang menyapa.
Biarlah seperti apa adanya
bercinta denganmu halau resah ini.



RINDUKU DUKAKU
Karya : Riri Eka Putri


Di sin di sudut kota ini ingin kutulis sebuah cerita untukmu ,tentang apa yg terukir di jiwaku tentang semua kisah yang tak mungkin kita pungkiri, dan tentang rasa rindu itu yang telah padam bersama dukaku.

Betapa kuingin habiskan waktu bersamamu
Terbang bersamamu dilangit biru
Mengukir nama kita di awan
Bercerita tentang cinta kita.

Namun.....
Kau semakin jauh dan pergi
Tinggalkanku di sini berkawan sepi
Hanya kunang kunang malam menemani.

Kamis, 10 November 2016

Kumpulan Puisi Riri Eka Putri - CERITA KITA



CERITA KITA
Karya : Riri Eka Putri


Jauh dilubuk hatiku masih tersimpan tanya itu, tentang kau dia dan mereka, dan semua kenangan itu, aku masih disini merenda sulaman itu sendiri, bersama hembusan bayu mengulas semua asa.

Hari berlalu, tahun berganti, rindu ini makin terpasung dalam ilusi, tanpa kusanggup artikan semua tentang cerita yang semakin tak kumengerti.

Kawan..., apa kabarmu disana? masihkah tertulis namaku di memory itu? atau telah hilang bersama waktu.

Sedang buih di pasir itu masih mengalun mesra.



RINTIHAN DI ISTANA TUA
Karya : Riri Eka Putri


Di ujung jalan ini, suara alam itu,
Gemericik air, hembusan bayu dan cicitan merdu, suara itu masih sehangat dulu

Dua tahun sudah, di jalan ini
Lambaian tangan itu masih terbayang indah
dimata renta, ucapan perpisahan masih terngiang syahdu
seketika keharuan menyelimuti istana tua.

Hari berlalu tahun berganti
tubuh ini semakin sepuh
menanti dikau kembali
bersama sibuah hati dan permatamu

Namun sampai saat ini
kau tak kunjung datang
mengusap pipi ibu dan ayah
airmata ini bak telaga yang mengering
dimusim kemarau.

Nak, pulang lah.....?
temani ibu mengusap perih luka rindu
sentuhanmu obat yang ibu nanti
tiada yang berbeda disini
semua masih seperti dulu.

Saat hati tersisih, dalam resah ditingkah cibiran
hari berganti menghantarkan petang kepada senja bulir bening ini mengalir deras
bunian binatang misteri semakin menyulam
ketakutan kerinduan yang tak bertepi
dipertigaan malam selalu kutanya
engkau dimana anak ku.....??

saat siang menjelang kutatap di setiap
mata mereka
namun tak kutemui wajahmu
untuk mengobati kerinduan yang tak pernah
sudah.

Kini, aku semakin sepuh
kesedihan selalu menjadi selimutku
nasi yang kumakan bagaikan sekam
air kuminum terasa duri
dunia bagiku telah padam
bila esok mentari masih bersinar
aku kan tetap selalu menunggumu.



KUPELUK CINTA DI UJUNG WAKTU
Karya : Riri Eka Putri


Kutulis kembali lembaran yang telah usang,
kutatap sepi dalam kesendirian,
rintik hujan pagi ini semakin bekukan hati,
aku semakin tersakiti oleh permainan ini,
mimpi itu semakin menjauh dan pergi.

Bayangan itu semakin semu, kupeluk kerinduan ini dalam tanya yang tak terjawab, cinta yang semakin hilang, seolah terbang hilang tak singgah lagi.

Jalan kenangan itu telah tertutup aura cinta baru, sulit untuk menoleh pada hati yang selalu berharap, genggam tanganya jangan pernah lepaskan, membiarkan cerita ini berlalu bersama kenangan.

Oh, biarlah kupeluk cinta di ujung waktu
mendekap rasa dalam diam.



CINTA YANG TERABAIKAN
Karya : Riri Eka Putri


Kupeluk malam bersama kelam , kuabadikan sejarah kisah ini, kisah yang selalu menggelayuti di ujung penantian yang tak pasti, semilir angin malam berbisik lirih pada jiwa yang semakin hiba.

Kasih......
Aku masih di sini menjaga kisah ini, yang selalu mengeja namamu di setiap Do'aku,
berdiri di sudut penantian semu, tentang cerita kita di penghujung waktu

Kini.....lanngkah ini kian terhenti di sudut rasa ini yang kian menikam perih hati, telah kupahami semua tentangmu dan semua kisah ini, aku semakin terhakimi oleh diri ini mencintaimu kesalahan besar bagiku, lari darimu semakin kutak mampu.

Kasih......, andai kisah ini yang semakin buatku terluka aku telah rela dengan semua ini, namun jangan hapus semua cerita kita biarkan abadi bersama rangkaian waktu.

Minggu, 06 November 2016

SAAT MATA BERCINTA



Memandang hijau seakan melambai birahi
Menelan tubuh mata berkaca rengkuh
Dekaplah rasa ini...!
Biarlah kupoles tiap warna pandangmu
Tersaji indah menampar luka melara.
Mata ini kembali berkaca
Ada wajah ditengah amarah rindu yang mereda
Mata ini kembali melihat cinta dimatamu.

Oleh : Andy Harry Andy'Art

Rabu, 02 November 2016

MUTIARA SYAIR



Di dalam dunia ini...
Kau mempunyai keindahan dan kesuraman...
Keindahan iman dan harapan surgaNya...
Keindahan ilmu dan kelezatan buahnya...
Keindahan tawakkal dan ketenangan hati karenanya...

Kesuraman beban dunia dan deritanya...
Kesuraman cinta dunia dan kekecewaan karenanya...
Masa depan tak menentu yang mengkhawatirkan...

Kau mempunyai keindahan dari kesuraman...
Titilah kehidupanmu di keindahan tadi...
Tenggelamkan jiwamu ke dalamnya...
Bahagiakan dirimu dengannya...

Lupakan kesuraman tadi...
Bebaskan jiwamu dari belitannya...
Biarkan semuanya berlalu...
Bagai angin yang membelai rambutmu...

Niscaya kau akan tenang di keindahan...
Dan menjadi bagian dari keindahan...
Ini bukan sebuah pantun belaka...
Akan tetapi ini adalah wejangan untuk pewejang dan yang diwejang...

Oleh : Hendra Sumantri
Kiriman : Nai Sinuraya

KELABU


Saat insan dirundung sepi
Saat hati dirundung sedih
Saat malam menambah sunyi
Sang rembulan pun sembunyi
Dibalik awan
Ku melihat wajah rupawan
Sosok dermawan
Penuh senyuman
Sayang....
Awanku kelabu
Tak seindah dirimu
Yang selalu dikelilingi orang yang tersayang
Apalah diriku...
Hanya sosok yang terbuang

By:kirana
Medan, 29 oktober 2016


"?"


Aku ini siapa
Jawabannya dimata
Tatap saja
Tanya makna

Aku ini siapa
Tepuk dada
Tanpa sapa
Tanya rasa

Jernih..?
Keruh..?
Atau kubangan penuh noda?

Hitam..?
Putih..?
Mungkin indah penuh warna?

Manis..?
Pahit..?
Atau hambar tawar rasa?

Aku lah sangka..

Oleh : Srymasta Sinulingga

MENJEMPUT KEKAYAAN


Aku tak pernah melihat keberuntungan seperti keberuntungan orang bodoh
Dan Aku tidak pernah melihat kerugian seperti kerugian orang pandai
Ku masuki kehidupan dari kemurahan yang tercapai,tiba tiba akalku membayangkan bermil-mil

Oleh : Razyied Rieza
Selangor,okt-2016

Sabtu, 22 Oktober 2016

BISIK


Aku tidak bersama orang orang saat mereka berangkat pagi,mereka bawa air mataku di pipi karena rindu dendam.tandu mereka miring karena kata dan kataku,esok menghadang,janganlah cepat usai

Huh berkenan

Bagaimana aku berbisik pada akal
Sedangkan air mata menggenang
Pada pelupuk mata kesabaran dan derita
Penguasa itu tidak memusuhi ku dengan keadilannya terhadap orang lalim yang berkeras untuk jauh melarang

Oleh : Razyied Rieza
Selangor Okt.2016

AKU DAN ANGAN


Terbangkan angan melepas pilu saat hujan semakin deras.....,
telusuri jalan tapak demi tapak, walau dingin udara menusuk raga.....
Sebentar menoleh kebelakang...
Terlihat jelas roda sejarah membentang.....
Angin menari-nari bersama percikan hujan & halilintar.....
Berharap reda kan tiba, terang kan datang bersama pelangi....
Kapan waktu itu kan menjelang...??
Hanya sabar menanti kepastian....
Sanjungan hati terhadap Ilahi Rabby....
Agar sedih berganti ria....

AKU & ANGAN
YBD 20102016

Sabtu, 15 Oktober 2016

Kumpulan Puisi Riri Eka Putri –DAWAI CINTA



INGINKU
Karya : Riri Eka Putri


Pegang erat jemariku, menelusuri nista dunia ini, rengkuh erat jiwaku, lewati ranting- ranting dosa yang menjeratku.
AKU..., manusia hina yang penuh dosa, berusaha berjalan di lembah sunnah, langkah ini kian terseok, jatuh bangun dan merangkak kulalui.

Bantu aku menuju syurga itu, andaikan waktu ini tak mampu membawaku, lepaskan ikatan itu, biar ku merangkak lewati asaku,

Jangan iringi langkahku ke neraka, sungguh kutaksanggup untuk kesana, walau harus terseok langkah ini biarlah itu menjadi pilihanku, kutakingin kebahagiaan dunia yang kau janjikan, aku hanya ingin RidhoNYA

Aku hanya mencintaiNYA, lebih dari yang kupunya, bantu aku menggapai syurga itu.



Bismillah......

CERITA ITU HILANG DiTELAN WAKTU
Karya : Riri Eka Putri


Telah kucoba jejaki waktu, berjalan dalam riuhnya angin, kutelusuri kembali jalan itu, tak satupun jejak yang dulu terukir kutemui, semua hilang tergores waktu.

Kucoba bertanya pada riak gelombang, dimana tersimpan semua cerita itu, kutemui sang bayu yang melambai,merekapun seolah tak mengenaliku.

Di ujung jalan ini, kisah itu bermula di tepian pasir putih pantai itu mulai terkikis, dihempas riak yang menepi.
Wahai awan yang berarak masihkah terlukis kisah itu ditengah langit biru?
Kucoba bertanya pada camar yang berduet mesra, semuanya diam seolah tak mengenalku.

Simpang tugu
18-8-2017



CERITA KITA
Karya : Riri Eka Putri


Cerita itu bisa saja telah usai
Saat datangku bukan untuk kembali
Namun kepergian ini untuk memenuhi suatu janji,

Cerita itu masih tertulis rapi, walau kita telah lupakan semua, walau hati pernah melukai.

Biarkanlah waktu ajari kita untuk dewasa, biarkanlah waktu mengubah semua cerita
dan biarkan cerita tersulam indah.



AKU YANG TERSISIH
Karya : Riri Eka Putri


Aku...??
Adalah serangkai jiwa yg lara, yg mmbntuk senyum ketabahan, biarpun hanya lara yg kudapat aku masih mampu tersenyum, aku terlalu rapi merangkai semua nya , semua ku buku kan disini untuk ku hadiahkan nanti saat kita semua harus kembali

Andai dapat ku tulis semua cerita ini, rasanya tak cukup meski dg tinta emas sekalipun, walau dg seribu syair nyanyian langit sekali pun, gemuruh jiwa ini tak tertampak, hanya butiran bening yg terendap dlm dada, namun puisi ini bagi ku kata hati. Tanpa harus ada bts logika

Aku telah terbiasa sunyi ,karena sunyi adalah hari yg telah biasa ku daki, menjejak menggapai masalalu , hidup ku terbatas ruang gerak dan waktu, teman ku yg paling setia adalah barisan goresan ini ,aku sdah terbiasa tersisih.



MERPATI KU PERGI TAK KEMBALI
Karya : Riri Eka Putri


Seperti biasa ku telusuri jalan ini, menunggu merpati putih membawa kabar dari mu, ku rengkuh kesendirian di pantai ini, pantai kenangan cinta kita ku ukir nama mu di pasir putih

Ku coba menatap koloni awan di langit, awan tak pernah meninggalkan langit biru, deburan ombak mulai mengusik , riak air yg menepi buih nya seolah hapus jejak mu.

Kau tak kunjung kembali, dia mencoba lenakan angan mu di benua tak bernama,kau temui cinta nya, oh rasa jaga hati nya untuk ku, wahai pujangga ku apa kau masih mengenal ku?

Entah masih ada harapan esok hari, merpati putih aku menunggu kau kembali, ku dekap rasa ini, hati mulai berbisik, masalalu mulai menari di sudut mimpi ku, keraguan mulai menyapa

Merpati putih aku menanti kau kembali . hari ini akan kah harus menunggu kabar dari mu? Atau kembali ke masa lalu....entah lah....masalalu terus saja menari menggapai ku....



BISIKAN JIWA
Karya : Riri Eka Putri


Ketika malam menawar kan pagi
Berbisik semilir menupang sepi
Jemari kian gemetar bibir kian kelu

Dermaga jiwa sunyi di pelantara
Dlm ruang dan waktu ku tepis pilu

Nyanyian burung malam
Antarkan ilusi menunggu janji
Menemani dlm naungan

Kemana hendak berlabuh perjalanan ini
Berlari ku menggapai Ridho itu
Dlm kelam nya jalan kian ku tempuh



WAKTU
Karya : Riri Eka Putri


Kau tau sakit nya Rindu??
Kau tau perih nya pilu?

Apa kau tau betapa besar cinta ku?
Tidak.......
Kau tak kan pernah mengerti aku

Tapi.....
Kenapa kau selalu lena kan angan ku?
Membuat ku cemburu
Dlm setiap bait aksara mu?

Waktu......
Jgn biar kan rindu meredam perih
Cinta ku
Jgn bisikan ttg cinta itu

Waktu....
Bawa aku berlalu pergi
Jauh kan dari
Cerita semu ini



LARA HATI
Karya : Riri Eka Putri


Kala mentari tak sehangat hari kemaren
Saat embun enggan singgah di dedaunan
Terlintas tanya di hati berbisik lirih
Mengkoyak luka
Mungkin kah rembulan juga kan pergi?

Bertanya lara di dlm sepi
Mungkinkah kasih makin tersisih
Duhai jiwa......
Terombang kini dlm fatamorgana bisu
Bagai panggung tanpa penonton

Kenapa mesti terselip pedang
Di setiap sayap syair cinta ini

Kasih........
Kemana hendak ku paut kan rindu
Tak ada tempat buat ku bertamu
Jiwa ini lelah......

Akan kah hati ini semakin dingin?
Entah lah....
Oh jiwa......
Belajarlah untuk sebuah TAKDIR.



AKU TAk SEMBUNYI
Karya : Riri Eka Putri


Bantu aku untuk terbiasa dg semua ini
Sembunyi di balik kemesraan mu
Bantu aku tidak melebur dlm bias mu

Aku cemburu??
Aku tau itu

Walaw hati tetap terpaut
Namun rasa itu tak bisa ku sembunyi kan

Cerita kita untuk masa depan
Bukan untuk kehancuran
Namun jiwa ini sungguh telah kau dustai

Aku tau itu

Aku di sini
Tidak bersembunyi
Aku berdiri bukan untuk menggapai mu

Berlalulah bersama harapan mu
Jgn salah kan aku
Biar lah sepi menertawai ku

Duhai jiwa......
Kenapa mesti menunggu rembulan di sini
Tidak kah kita memandang langit yg sama?

Duhai hati....
Tidak kah pernah engkau terkeping
Kenapa musti ingin terkeping lagi?

Oh jiwa....
Seteguk embun itu kah yg kau tunggu?
Tidak kah siraman hujan hilangkan dahaga mu?

Taman ini telah indah...berpagar duri
Peri peri kecil cantik bermain riang di sini
Bersama kupu kupu cinta nya

Jgn sampai kau terluka nanti
Bila berharap bermain di taman ini

Ilalang tetap lah gersang
Embun ku tak kan bisa kau reguk



KAPAL KU BERPENDAYUNG EMAS
Karya : Riri Eka Putri

Dalam kelam lembaran ini, ingin ku koyak semua rasa....memutar waktu menuai mimpi yg berlalu...
Dekapan mu lepas di awal bahagia ku
Daun daun itu berjatuhan sebelum waktunya....pendayung ku hilang tak ber arah kemanakah deburan ombak ini membawaku pergi
Aku gamang sendiri dipadang pasir, batu karang itu begitu terjal untuk ku gapai.
Oh.....Asa ku larut di ujung pantai diantara padang ilalang berbisa
Gelapku semakin mencekam, harap ku seakan sirna Bisikan itu membawaku larut dlm pilu
Andaikan waktu ini bisa ku putar balik
Ku hanya ingin kembali ke masa kecil ku
Namun hidangan cinta mu membangkitkan segala Asa ku yg hilang, dan kapal ku kembali berpendayung emas
Mimpi indah itu kini telah ku rajut menjadi sulaman.



TITIP RINDU
Karya : Riri Eka Putri


Ku sisir malam bersama kelam
Ku lukis kelam tanpa rembulan
Hanya untuk mencumbu bayangan mu
Andai kau tau hati ku
Hanya kerinduan dlm nyanyian sunyi.

Bayangan wajah mu semakin mendekat
Menepi di ilusi hati
Ku coba menggapai
Namun tangan ku tak sampai

Kini.......
Hanya pada sebait puisi ku titip Rindu
Ku sematkan cinta di penghujung waktu
Dlm bias kelam kau semakin menghilang

Aku terpana dlm titian asmara
Cinta yg semakin semu
Di batas khatulistiwa
Hati tergores dan perih
Hilang bersama bias malam

Wahai hati....
Kenapa tak jua kau pahami
Ttg Rindu yg kian membelenggu
Tentang cinta yg semakin menjerat ku
Akan kah ini akan menjadi kisah bisu



DAWAI CINTA
Karya : Riri Eka Putri


Ku tepis nada dlm getaran Dawai cinta
Kau erat kan belenggu semakin ku malu
Mencoba berlari dan ku tepis waktu
Dawai cinta ini memeluk erat jiwa ku

Aku yg terbelenggu dlm setiap bait ku
Dan ku coba menepis rindu
Rindu pun membelenggu
Jalan mana yg harus ku tempuh.

Denting Dawai cinta
Bercumbulah hanya dg ilusi
Diri ku yg terpaut kini
Mencoba melepas semua belenggu itu

Jgn biar kan denting itu mengusik
Biarkan aku pergi
Menghalau mimpi di lembah sunyi



MASA LALU
Karya : Riri Eka Putri


Gerimis terus saja menetesi jalan ini
Ku tetap berjalan bersama puing puing Rindu. Berselimut kelam ku tempuh hari .
Langkah ini kian gontai bulir ini sesakan dada.
Jalan ini.......
Jalan kenangan tumpukan dosa dosa
Mampu kah gerimis ini hanyutkan semua dosa yg mmbekas....
Akan kah......
Aku sanggup...???
Menjadi air yg jernih dlm bekas yg berdebu?
Menggapai mutira Ridho NYA

ENTAH LAH......



SAHABAT
Karya : Riri Eka Putri


Sahabat....
Izin kan aku mnjadi orang terdekat mu
Diri ini tak ada yg bisa di banggakan
Izin kan ku genggam tangan mu
Namun diri ini tak mempunyai kekayaan
Apa pun.

SAHABAT....
Rengkuh jiwa ini menuju Ridho NYA
Sungguh ku ingin kembali mengharap cinta NYA. Setelah menjauh dari kehinaan yg ku tempuh.

SAHABAT...
Izin kan aku mencintai mu karena NYA
Namun diri ini tak punya apa apa
Dosa ini bagaikan butir pasir di pantai

SAHABAT.....
Jika syurga itu bukan milik ku....
Ajari aku untuk menggapai nya
Andai nanti tak kau temui diri ku di syurga
Cari aku di serambi depan dn belakang nya

SAHABAT.....
Tanyakan aku pada NYA....
Jemput diri ku di neraka
Jadikan aku sahabat Dunia akhirat mu.



SENJA BERKABUT
Karya : Riri Eka Putri


Di ujung petang ku berdiri
Menatap segumpalan awan yg mulai kelam
Hati terkikis sudah, terbesit tanya dan airmata kemana hendak ku paut rasa

TUHAN.......
Izin kan bulir bening ini menetes
Menahan perih ujian MU
Sampai terang itu kembali

Kini.....
Cicitan merdu tak seirama lg dg nyanyian alam , koloni awan semakin tak bisa ku terjemah kan
Sanggupkah petang ku menemui senja
Kemana hendak ku titip asa
Sedangkan ilalang itu semakin berbisa



SULAMAN ASA
Karya : Riri Eka Putri


Ketika sang waktu bicara seketika lidah ini kelu,wajah wajah tanpa dosa itu tertunduk diam seribu bahasa
Jalan yg di lalui semakin tajam dan licin
Menatap hampa dlm ruang dn waktu.
Menunggu sapa peluruh rindu

Duhai jiwa.....
Menangislah untuk suatu masa
Jgn biarkan jiwa terlena

Aku...
Berdiri disini....
Jalani segala rasa yg selalu singgah
Mengobati luka perih sendiri
Mengulas senyuman menuai kasih

Sulaman ku yg dulu indah
Koyak bersama ego nya waktu
Ku coba renda kembali
Semakin ku tuai perih.

Oh jiwa....
Kemana hendak berlabuh...
Oh Hati....kemana hendak kau reguk asa..
Entah lah..



RESAH
Karya : Riri Eka Putri


Kenapa harus ada air mata ??
Keterpurukan mu tak ber alasan, kenapa hrus malu menggapai terang mu lihatlah.....betapa indahnya hidup ini.....biarkan pagi mu menyapa petang

Masa kelam yg menghantui mu itu hanya permainan dlm perjalananmu....walau tertatih kini.....teruslah lah melangkah gembok itu sudah terkuak

Semu di hati mu hilangkanlah
Songsonglah kehariban mu
Waktu akan terus menghantui langkahmu mengkoyak segala harap

Hidup ini perjuangan yg tak berujung
Jadilah Matahari.....

BULAN SEULAS SENYUM




Bulan melengkungkan senyuman
Termangu dalam kabut, menunggu?
Hanya lengang sunyi yang bergelimang
Senyap, lenyap dalam selimut gelap
Diantara
Rasa sakit yang mengendap

Oleh : Hany Juwita
Oktober, 2016




Sabtu, 08 Oktober 2016

RUANG SEPI


Di sudut ku hening...
Menyapa gelap yg tiada sinaran...
Diam tertatap...
Sunyi menyelimuti....
Entah apa rencana sang Lentera,
Hingga padam tak terbayang...
Teringat ku kisah usang...
Kisah dimana kau rencanakan mahligai indah....
saat2 itu kita masih mesra bersama....
Tanpa dusta atau pun angkara...
Rona wajahku berubah saat bisikan itu di telinga berhembus...
Kau kejutkan ku....
Senyumku hilang....
Ceriaku pudar....
Semangat itu pupus....
Bersama langkah mu yg semakin menjauh dariku ...
Tinggallah impian yg tak mukin lg terwujud....
Di sudut ruang inilah aq menanti cahaya.....
Menanti sirnanya gelap....
Ruang ku begitu sempit dan sepi....

BY: YBD

ANTARA SAROJA DAN KAMBOJA


Dalam titian sendu berurai peluh.
Menapak sayu di antara harum seroja.
Meski pahit di lingkarkan sampai ke hulu.
Namun langkah tetap lurus di kesunyian.
Bertaburan kamboja menjadi puisi lara.
Biarpun pedih dan penat itulah ujian.
Dalam kepanasan terbakar pesona dunia.
Tetap sujud dan bersyukur pada Tuhan yang esa.
Suatu hari kerlip cahaya nan tiba.
Menerobos dinding awan hitam.
Dan sinarnya menembus hati.
Lalu terlelap berpusara harum seroja dan kamboja.

Karya : sariv
Surabaya

TONGKAT MASA DEPANKU


Beliau yang aku kalahkan suatu hari nanti
Dan Beliau
Yang tak takut dengan mati
Demi mendengar tangisan pertama anaknya didunia
Beliau yang selalu menyelesaikan segala masalah.
Yang selalu beri aku nasihat
Yang selalu beri aku petunjuk
Yang selalu mendoakanku dari jauh
Beliau yang selalu mengkhawatirkan Ketika aku belum pulang
Beliau yang akan takut bila aku membangkang
Beliau yang akan marah, jika ku dzalimi diriku sendiri
Beliau yang akan melepas musik yang aku dengarkan,ketika aku terjaga,
Beliau yang selalu menimangku saat aku masih kecil
Melepaskanku ke sebuah desa yang amat terpencil di kaki gunung lawu
Mengajarkanku sebuah kemandirian
Agar tahu getirnya hidup ini
Beliau melepasku ke desa, demi mencari sebutir beras untuk keluarga dikampung
Dan hanya berjumpa setahun sekali dihari raya
Karena
Beliau yang ditengah malam tetap bersujud, meminta kepadaNya untuk aku
Beliau yang selalu mengucapkan "anakku sayang"
Kasihnya tak terhingga
sepanjang masa
Hanya memberi, tak harap kembali
Bagai sang surya menyinari dunia

Karya: Iqbal Al Javpad
Ngawi 5-10-2016/13:56


Selasa, 04 Oktober 2016

SATU MUHARAM


Malam ini tak seperti malam kemarin
Suasananya pun hening dan sayu
Menambah rasa penasaran hatiku saat itu
Aku pun mulai keluar rumah
Melihat lingkungan sekitar yang tampak sunyi
Aku mencoba untuk berkeliling desa
Ternyata pada bulan muharam
Banyak masyarakat sekitar yang melaksanakan adat malam 1 suro
Konon katanya malam itu penuh dengan aura mistis
Akupun beranjak pulang kerumah
Duduk merundukk di tengah malam.
Mengingat dosa dan kejahatan yang pernah aku perbuat

Ya Allah ampunilah dosa hamba
Sinarilah hati hamba
Kuatkanlah dinding iman dan taqwa hamba
Jadikan hamba kader-kader umat dan pemikir bangsa di masa mendatang
Lindungilah kedua orang tua hamba Sebagaimana mereka melindungku semenjak aku masih kecil

Iqbal Al Javpad
Ngawi, 02-10-2016 15:52

Jumat, 30 September 2016

AMANAHMU


Amanahmu Selalu Kuingat..
tapi Amanahmu teramat sulit...
janjiku belum tunai
hasrat masih Membumbung Sampai Kedasar Bumi

Fana, memiliki sejuta rasa
Semu, menari-nari menggoda

Engkau benar,
Hidup ini bagaikan terpenjara
engkau benar,
hidup ini bagaikan menggenggam bara
engkau benar,
hidup ini penuh beralaskan duri

Waktu berputar,
ingin melukis indah tanpa warna pasti
Zuhudku belum tunai
Muhasabahku belum dititiknya
lamunanku membawa kepada kehinaan
Makam pun hilang ditelan matahari yg membawa tanduknya hingga kesenja,
dan di Gelap aku terbangun.

Oleh : Ariv Joyodinoto

BENARKAH KETULUSANMU ?


Seseorang telah hadir dalam kehidupan maya
Mencintai ku dengan ilusi
Begitupun dia berusaha membuat nyata
Memberikan perhatian yang tiada pernah diberikan oleh orang terdekatku
Dia tak tampan
Dia hanya sosok sederhana
Dia hanya ingin memberi
Tanpa ingin balasan
Tak percaya tapi kenyataan
Ada apa dengannya?
Apa maksudnya?
Aq tak tau
Yang q tau dia datang dan pergi tanpa kuduga
Memberikan hadiah tak terduga
Sayang dia berada didunia antah berantah
Yang tak akan pernah
Bisa kujamah
Benarkah ketulusannya?

Oleh : Sabrina Kirana


Jumat, 23 September 2016

PENGUASA


Hitam gelap di awan jingga
Malam akankah tiba?
Bukan...!!!
Angin yang berhembus ramah bercengkrama
Dedaunan menari salsa..
Dingin menembus kesepian hatiku
Perlahan air terjatuh di pipiku
Rapuhnya jiwaku di antara penguasa
Cintamu hanya disini
Sayangmu cuma lelucon
Hahhahaha.....
Genangan air di brandaku
Tenang menghanyutkan kesedihanku
Mau kemana?
Akankah ada ujungnya?
Rinai rintik hujan senada air mataku
Aku terbiar..
Aku terbiass
Di kedinginan dan kehausan
Kasihmu penguasa....
.apakah ku rindu?
Apakah ku cinta?
Denganmu syng lama tak bersua....

By:A.M Rizal A.P(yusaku kudo)

CEMBURU BUTA


Benarkah..!!!?
Benarkah firasatmu.!!!?
Benarkah ungkapanmu..!!?
Benarkah semua itu.!!??
Akankah dirimu tau itu adalah Do'a.!!?
Mengapa dirimu bungkam.!!?
Dimana egomu slalu engkau besar- besarkan.!?
Dimana lidahmu yang kau anggap suci.!?
Pernahkah terpikir olehmu perasaanku.!?
Perasaan yang slalu tersakiti oleh lidahmu.,

Kini akan terasa olehmu.,
Semua itu terjadi.,
Takkan ada bisa mengubah.,
Hanya penyesalan tersisa.,
Karna terabaikan olehmu ungkapan ku terdahulu.,
Sia- sia menghampiri dirimu dan diriku.,
Itu semua atas Do'a dari lidahmu.,
Maafkan aku.,

Karya; sasendy al-faruq

Minggu, 18 September 2016

JIKA



"Melainkan hanyalah kesabaranmu untuk senantiasa menempatkan cintamu pada ruang yang ada di dalam hatimu, memendam kasih sayangmu, dan menyimpan rindumu bersama Do'a."

~Alek Wahyu~






Jika kutinggalkan untukmu selembar kertas dan pena apa yang akan kau tulis? apa yang ingin kau tulis?, aku tidak akan mengganggu dan aku tidak akan berada disana, karena aku bukanlah siapa dan apa yang kau harapkan, aku hanyalah seorang Hamba yang mengharap kebaikan serta Keridhoan dari Penciptaku.

Dan jika yang kau tulis adalah "aku mencintaimu dan aku sangat merindukanmu" maka aku akan membalas tulisanmu "seberapa besarkah cintamu itu kepadaku dan seberapa besar rindumu padaku? lagi-lagi kau membalasnya dengan tulisan "aku mencintaimu dan sangat merindukanmu hingga aku tak mampu menahan air mata yang jatuh ini, aku mencintaimu dan sangat merindukanmu hingga dadaku terasa sesak dan sakit" maka izinkan aku bertanya padamu melalui tulisan ini.

"Seberapa besar cinta dan kerinduanmu pada ALLAH SWT? seberapa besar cinta dan rindumu pada Nabi Muhammad SAW? apakah air matamu pernah menetes jika kau mengingat ALLAH SWT dan Nabi Muhammad SAW? dan apakah dadamu juga terasa sesak dan sakit jika mengingat ALLAH SWT dan Nabi Muhammad SAW? aku harap kau akan mengutamakan apa yang seharusnya diutamakan, dan jika memang kau mencintai dan merindukanku maka cintailah ALLAH SWT dan Nabi Muhammad SAW melebihi cinta dan rindumu padaku.

~Alek Wahyu~
"Sebuah tulisan untuk calon pendampingku kelak"

Jumat, 16 September 2016

DALAM DIAM KU BERHARAP


Andai memang dengan diam ku
bisa membuka hati mu......
Ku kan diam hanya karna mu
meminta sisa cinta mu untuk anakku....
Meski beribu tanya di hati..????.
apa dengan diam kau kan mengerti apa mau ku....
Alam maya menjadi impian hati...
merdu nyanyian jiwa menyayat hati....
Tangisan sang bayu membuka hati...
ingin tetap yang terbaik di hati mu.....utuk ku...anak ku....
Ku coba dengan diam menyelami hati mu....
Karna dengan kata" ku sudah tak mampu.....dengan doa tetap ku alun kan .....
Bila masih tak mampu....mentari menerangi bumi....bintang malam tak bersinar dimalam hari.....ku hanya mampu menangis di derasnya hujan....agar tak terlihat saat hujan ku menangis karena mu....

Oleh : Rizky

IKHLAS


Mungkin ini yang terbaik
Jalan memtah berbelok dengan ikhlas......
Tak ada kata sesal dalam hati.......
Bilah pasrah hati tlah berkata........
Setiap sebab pasti ada akibat.......
Setiap kata, langkah,usaha dan perbuatan hanya untuk lari dari keputus asaan
Andai hati tlah ikhlas
Tak ada lagi cerita air mata dan derita......
Biarlah dengan ikhlas berlalu......
Tetap ku melihat mentari bersinar......
Biarlah dengan ikhlas melepas........
Kukan tetap meluhat bintang berkelip indah di malam hari......
Biarlah dengan ikhlas ku berjalan.......
Tetap dengan cinta membesarkan putra putri ku.......
Ku yakin dalam hati, tanpa cinta mu,tampa kasih mu....ku mampu berjalan diatas telapak kaki ku dan dengan kedua tangan ku, ku mampu menafkahi anak" ku dengan senyum dan tertawa tanpa sedih dan derita atas izin allah.....insya allah......

Oleh : Ayah Rizky

Minggu, 04 September 2016

SIRNANYA EMBUN



Bergegas ku terbangun dari mimpi.,
Membuka akan kamar sederhana ku.,
Diri melihat,
Malam sepi telah hilang,
Berubah akan pagi gemilang,
Terasa nyaman dipagi itu,
Itu yang ternanti,,..

Mataku liar membinar,
Menyapu akan keindahan pagi,
Tiba- tiba hati terasa tak tenang,
Seakan- akan ada yang hilang dari luput pandangan,
Namun mata jeliku menemukan.,
Dia adalah "EMBUN"
Embun jernih yang ku kagumi.,

Ia bersembunyi,
Bersembunyi diribuan pelopak bunga taman miniku.,
Ia memberi kesejukan, kelembutan, dan ketenangan jiwa dibangun tidurku.,
Tanpa harus dia sadari, aku terus memandangnya.,

Namun itu semua sesaat,
Dimana niat akan menggapai,
Ia sirna hilang mengering.,,

Sejenak ku terbodoh, linglung serta bingung,,
Entah mengapa.!???

Sepintas dibenak ku temukan jawaban.,
Ia sirna hilang mengering karna suhu panas matahari semakin tinggi.,
Jawaban itu menimbulkan jawaban baru dibenakku.,
Apakah diriku terlalu kesiangan untuk menggapainya.!??
Ataukah ku masih terbuai dalam mimpiku.!??

Ku lapangkan dada dihari ini,
Karna masih ada embun dikeesokan hari,
Akan ku buktikan pada matahari,
Embun berbeda dengan udara,
Embun memiliki wujud.,
Ia dapat digapai,,
Dengan berjuang bangun lebih pagi,
Meninggalkan mimpi mendahului metahari.,
Esok hari akan lebih baik lagi,,

Amin,,

Oleh : Sasendy Al-faruq


Senin, 22 Agustus 2016

NYAWA


Apa nilai sekeping nyawa itu
Tatkala mudah tangan itu menggapainya
Di bawa lari entah ke mana
Terkubur tanpa tanda nesan
Sepi diselangi terbang peluru
Yang masih jua tidak bermata
Tidak juga mengenal tuannya
Membeku bersama maraknya api
Kemarahan yang menjulang berkobar
Lenyap berselindung disebalik bunyi
Ledakan kimia yang jatuh dari langit
Yang disangka hujan rahmat
Rupanya penamat nyawa ummat....

Oleh : An Dark
‪#‎peacenowar‬
‪#‎prayforpeace‬

KEKASIH TERCINTA


" Tiada cinta yang indah, selain cinta atas nama Tuhan.
Tiada pula rindu yang Merejam, selain merindukan Kekasih Tercinta.
Perlu Kau ketahui...
Dulu aku tersesat dalam prolog jiwa sendiri.
Dulu aku tenggelam dalam lautan air mata sendiri.
Tapi sekarang...
Aku hidup kembali.
Demi langit yang bisa tegak dengan satu Nama Tuhan Semesta Alam.
Kutegakkan hati ini demi mendapatkanmu kembali.
Sekalipun dunia tak lagi kudapati.
Mari lah bersujud kepada-Nya, karena aku akan merebutmu dengan BISMILLAH.
Tak kan kulepas lagi, hingga bibir kita basah mengucapkan HAMDALAH."

Oleh : Ahmad Effendi

SANG PRIBUMI


SANG PRIBUMI

t e r l e n a berkicau ria

sementara NEGERI
dikepung SILUMAN PERTAPA

‪#‎paraJAWARAterkontaminasiUPETI‬
Oleh : Anzara
***kisaranJIWA
20agt2016

Rabu, 10 Agustus 2016

AKU


Aku ini wanita lemah,,
Dari kawanan paling rendah...
Tak perlu bercanda untuk memaki,,
Aku tahu itu maksudmu...
Lalu, ,
Tawa mana yang tak kau buat luka di dada.
Tegur sapa selalu kau cela,,
Tingkah laku kau anggap buat malu,,
Siapa....
Lalu siapa aku,,,

Oleh : Dian Temy Chan

SEANDAINYA


" Seandainya bisa ku ketahui titik akhir perjalananku ini.
Pastilah akan kuperbanyak amal perbuatanku.
Kupersembahkan diri dan jiwa ini untuk berserah kepada Mu.
Tuk melewati hari-hari. Dengan segala hal yang bermamfaat.
Ya... Rabb...
Hanya Engkaulah Yang Maha Mengetahui.
Ya... Tuhan kami.
Janganlah Engkau rangkaikan kehidupan kami dengan waktu yang sia-sia.
Kami terus berharap....
Bahwa kebaikan akan ada dimasa sekarang .... Atau dimasa kekal nanti".

Karya : Bang Toyyib Sibarani

Kamis, 04 Agustus 2016

INDONESIA


Indonesia adalah Aku dan Kamu

Aku dan Kamu yang selalu menghormati perbedaan Suku, Agama, Ras, dan Adat serta perbedaan Pendapat

Indonesia adalah Aku dan Kamu
Aku dan Kamu yang selalu Suka Bergotong Royong dan membantu sesama Rakyat Indonesia

Indonesia adalah kita
Kita yang cinta Kedamaian.

Saya Izwan Muhammad Nazri
Sekretaris FKM KORPRI
Mengucapkan
Dirgahayu HUT
Republik Indonesia
Ke 71

Baktiku untuk Negeri
Jayalah Abdi Negara.

INDONESIA....MERDEKA

By Izwan Muhammad Nazri

Selasa, 02 Agustus 2016

ITU DI SINI


duduk menikmati
singgahsana NURANI

.......dan
seindah perlu
melantai diruang SANUBARI

duhai DIRI
berterusanlah
sandarkan sadar dikukuh getar

#‎bersama_NYA‬
Oleh : Anzara
kisaran,
28072016 0300

KEPASTIAN


Ketika kupaksa mata ini terpejam
Justru hati terus bercerita
Bicara tentang kesepian malam
Tentang mentari yang tlah tenggelam
Kesepian adalah pengharapan kasih....
Sedang tenggelam adalah masa lalu
Saat akhir bukan berarti kebahagian ...
Perasaan menjadi terlukakan
Kan kucari mutiara ketulusan
Kristal mujarab penawar kesedihan
Sungguh,hanya sang dewa yg memiliki...
Sebelum sang fajar di ufuk timur menjelang
Kupastikan sang dewa penentuan...sembuhkan atas
Sayatan luka2 ini...,

"KePastian"
by Elza TitaNium
290616'1:00

Kumpulan Puisi Riri Eka Putri - LAGU MEMORY



EGOIS
Karya : Riri Eka Putri

Langkah kecil itu seolah terhenti
Ada kecewa menggunung dlm tetesan air mata, bagai mimpi di siang bolong, pedang itu menghujum pilu, luka yg tak berdarah namun membekas bagai cikatrik
Ah.....
Dalam tawa tangis itu pecah
Mencabik semua kenangan indah
Nuansa rindu itu menjadi pulau airmata
Haruskah bertrimakasih untuk semua kisah
Dan haruskah tersenyum untuk waktu yg mencabik kisi hati?
Lupakan lah.....
Dan berlalulah andai waktu itu tak mampu merajut asa andai hari hari hanya menambah luka. Berhentilah pada sebuah kisah ya kisah kisah itu yg telah terkoyak oleh keegoan.



IBU KURINDU
by Riri Eka Putri


sore nan sendu bernuansa kelabu aku masih disini mencoba menghapus mimpi ditemani secangkir teh dan sepotong roti

mengubur semua kenangan dulu , aku semakin tak mampu kerinduan ini semakin merantaiku
ibu aku ingin kau ada di sini memelukku bagai masa kecil dulu bercerita tentang indahnya surga

namun,,,,
semua itu hanya kenangan
negri diawan telah membawamu pergi
kembali kepangkuan illahi rabb

ibu andai waktu ini bisa kuputar
aku hanya ingin selalu bersamamu
menghabiskan waktu menuai mimpi
merenda semua kisah kita
kubingkai sebagai sebuah cerita terindah

simpangtugu
26092017



GERIMIS DI KOTA KU
BY Riri Eka Putri


ketika asaku bercumbu dengan embun pagi ada lara terselip di jiwa , mungkinkah waktu
mampu mengisi kembali kisah ini
bernyanyilah ranah hiasi hari ini dengan kicauan kenari , agar hilang lara di hati

pagi ini sepi tanpa kicauan burung bernyanyi
pagi ini tak bermentari mendung menyelimuti
diri ini semakin sunyi
Di sini,,,,,
di sudut kota ini aku berdiri menunggu pelangi
di tengah rintik hujan di bawah kaki bukit
rindu semakin beku.

simpang tugu
20 september 20017



CINTA KU TERPAUT DI DERMAGA SUNNAH
karya: Riri E P


Ku pahat cinta di ladang sunnah
bersamamu kutemui semua cerita tentang indahnya syurga , ku coba berjalan mengiringi langkah melewati jalan terjal berduri ku tak perduli, kau genggam erat tanganku walau terkadang buntu arah.

ku tinggalkan semua cerita indah
ku tutup mata tentang indahnya dunia
kita berjalan beriringan menuju Ridho-NYA
hiraukan semua tentang indahnya kisah

walau dalam genggamanmu tangan ini
melepuh menggenggam bara aku tak perduli
karena hati ini menuju jalan yang sama

kawan......
genggam erat jemariku, walau bara itu harus melepuhkan jemarimu, kita pautkan semua cerita di ladang sunnah menuju asa merajut Ridho-NYA karena cinta ini untuk-NYA

simpang tugu
19 september 2017



Bismillah....
DI UJUNG PETANG
karya: Riri E P


Di sini di batas kota ini, ingin kutulis sebuah puisi untukmu
di ujung petang kuberdiri, memupuk rindu yang kian layu
sinar keemasan meredup di kaki bukit
pelangi merangkul mesra bumi
sang ratu malam menghiasi kelam

Rembulan cahaya indah menyejukan
yang darinya malaikat diciptakan
ma syaa Allah terkagumku dalam diam

Di sini kuberdiri mengeja aksara
menulis dalam remangnya rembulan
pada kelam kutitip cerita
di ujung petang senja kian kelam

simpang tugu 28-8-2017



PELANGI DIKAKI BUKIT
Karya : Riri Eka Putri


Kembali ku terbang di pantai cerita ini
Cicitan merdu hiasi cakrawala
Berharap elang dtg menyapa

Berdiri di pantai yg mulai terkikis
Hanya mmbuat luka lama berdarah lagi

Kala petang menyapa
Di senja memerah ku reguk asa
Menanti seulas senyum mu
Membakar jiwa ku

Betapa ku ingin habiskan waktu bersama mu
Bersandar di bahu mu
Menikmati indah nya pelangi di kaki bukit
Sinar keemasan merangkul mesra

Bila masa itu datang mnjmput
Akan ku jalani takdir ini bersama mu
Tapi.....
Semua itu hanya mimpi
Karena cinta ku telah berlalu dan pergi.



RINDU TERLARANG
Karya : Riri Eka Putri


Seruling melody mengiringi gontai langkah ku di beranda rindu hati terpaut
Terpenjara ku kini dlm ruang cinta mu
Bak rembulan menyapa malam aku terbuai

Deburan riak gelombang mengecup bibir pantai hembusan bayu melambai
Terdengar sayup nyanyian camar

Serpihan hati ini merona ronta jiwa ku
Oh....Negri di awan bawa ku terbang bersama mu sembunyikan rindu terlarang ini

Saat kaki kita sejajar dg awan
Ku penjarakan cinta di langit biru
Agar rasa tak kan bertamu
Biarkan hening menyapa lembah jiwa ku.



BUNDA
Karya : Riri Eka Putri


Bismillah.....

Di bawah kamboja putih mewangi
Ku termangu menatap Nisan mu
Bulir bening ini mengiringi rangkaian Do'a ku

Di pelantara sunyi tangis ku pecah
Teringat akan masa indah dulu

Di atas tanah memerah ku titip rindu pada angin syorga
Ku sematkan bait bait Do'a untuk mu

Kini......
Ku berdiri di sini menghalau sepi yg menikam jiwa
Ingin rasa nya ku putar waktu

Seandai waktu ini bisa ku putar balik
Aku hanya ingin selalu bersama mu
Menghabiskan sisa waktu ku
Terlelap dlm pangkuan mu
Bagai masa kecil dulu.



AKU DAN PUISI ITU
Karya : Riri Eka Putri


Puisi adalah jiwa ku
Ingin ku kanvaskan pena usang ini di daun daun cemara , ku tulis hanya untuk mu
Tapi aku bukanlah pujangga
Yg bisa membuat mu lelap dengan rangkaian kata

Aku hanyalah perindu setiap rangkaian syair indah mu , terkadang ku ingin bak mentari menghangatkan dan memeluk mu
Namun gerimis selalu menghalangi ku

Ingin ku kabarkan kepada malam
Biarkan aku bermain di dlm mimpi mu
Namun ku tak bisa menggapai bayang mu.



PENANTIAN PANJANG
Karya : Riri Eka Putri


Rintik hujan pagi ini mengulum mesra bumi
Di jendela rasa rindu mengulas sepi
Ku langkahkan kaki menuju peraduan
Semilir angin beku kan jiwa ku

Aku berdiri di sini
Mencoba menghalau bayang mu
Terlelap ku dlm penantian yg tak berujung

Jalanan ini semakin sunyi
Selepas mendung menggelayuti hati
Memory itu telah usang
Langkah ku semakin terhenti

Ku sematkan rindu pada semilir angin
Kutulis nama mu di lembaran bayu
Embun menertawai ku

Diary usang ini luahan hati ku
Yg masih tersimpan di rak buku
Walau kenangan mjadi debu
Memory itu selalu membelenggu.



CERITA KITA
Karya : Riri Eka Putri


Deburan ombak di pasir putih masih berbisik lirih...kristal kristal buih itu lukiskan arti sebuah persahabatan

Burung burung kecil terus saja berkejaran di sudut langit......lambaian bayu melambai berhembus hiasi pantai

Tongkat tinta ini masih setia menemani manik nya selalu bewarna,
Lenggok nya selalu hiasi kanvas" hati

Jalanan ini ........kertas putih ini...
Tak satu pun yg berubah di sini.....

Ku balik kan langkah ini......
Tinggalkan semua memory itu

Buih buih pasir putih itu......
Nyanyian burung" kecil....tetaplah abadi di sini....selalu lah setia bermain dg indah nya alam ini.

Bila mungkin waktu nya aku akan kembali....
Bersama kita bermain lagi di pantai cerita ini.



LAGU MEMORY
Karya : Riri Eka Putri

Gemercik air alun kan lagu memori. Mendayu sahdu menuntun tinta ini lukiskan kanvas
hati

Denting dawai gitar ini membawa ku larut dlm lukisan memori indah, tentang kau kita dan mereka

Butiran butiran pasir di pantai , lukiskan suatu kisah indah ttg semua kenangan itu
Aku berdiri diantara hembusan lembut bayu menari gemulai
Tersenyum ku di sini menatap camar berkejaran di riak nya gelombang

Denting gitar ku...terus lah mengalunkan lagu memori itu....sampai aku kembali nanti

Dan bila masa itu telah dtg satukan jemari kita menuju masa yg indah ...kisah ini mungkinkah akan terulang???? Indah nya rangkaian ini seperti singgalang dan merapi.....



KETIKA MUSIM BERGANTI
Karya : Riri Eka Putri


Semusim telah terlewati saat melati berganti flamboyan daun daun kemboja pun berguguran kemarau berlalu sudah
Kini hujan selalu setia menemani menyejukan jiwa jiwa yg haus akan kasih walaw kini berganti sudah
Langkah langkah kecil itu kini seolah terhenti , jiwa semakin rapuh dg suasana yg kian beku. Berlalu dan pergi tanpa satu kata , berpijak di area gersang yg penuh ilalang , berlari diantara waktu yg tak berarah
Menjauh.......
Itu pilihan dari pada bertahan dlm satu kata. Memilih itu harus dilakukan kembali?? Mungkinkah??
Jiwa....belajarlah dlm satu musim ketika musim semi berganti belajarlah dari kegagalan saat semua nya di permainkan.....akan kah jiwa kau biarkan terkoyak? Di antara jarak dan waktu yg menghadang? Setia lah seperti mata hari kepada bumi berbulan bulan meteka tak bersua cinta mereka tetap terjaga walaw terkadang awan selalu menghalangi koloni awan selalu menggoda bumi namun matahari tak perduli dia selalu menyinari
Seperti ranting yg tak pernah menyalahkan angin saat daun itu gugur sebelum waktu nya.
Jaga dan pelihara lah selalu apa yg ALLAH berikan kepada kita karena sesungguh nya itulah yg terindah.



MANA MASA KECIL KU
Karya : Riri Eka Putri


Seolah waktu ini hanya milik kita
1 2 3.....p a n c iiiii t
T a n g k aaaaaap
L aaaaaa riiiiiiiii.....
Setiap hari selalu saja seperti ini....
Makan bersama. Ngaji di surau bersama belajar bersama tidur bersama.....pulang sekolah lempar sepatu sama baju ambil nasi makan di pinggir sungai trus kita loncat bersama k dlm air....main kejar"an , main umput" an di air , sore nya kita plg k rumah trus nyampe di rumah kena omel kita tetep gak peduli sambil nahan cubitan emak kita lngsung ambil kain pergi ngaji ke surau.....masa ini yg plg mahal harga nya masa kecil nan indah masa indah penuh canda tawa.....

Kawan.......kini di mana kalian semua????

Pagi" sekali kita dah nongol di sekolah
lempar tas ambil karet trus kita main lompat tali, main bola, pas jam istirahat kelapangan lagi trus main lagi
Masa itu telah lama berlalu begitu bnyak kenangan manis masa kecil kita betapa ku rindu masa masa itu lagi
Ah....seandai nya waktu ini bisa ku putar balik aku hanya ingin berada di titik sumbu masa kecil itu, dan pasti aku juga bisa bersama mu lagi mama?
Tapi semua itu tak bisa seenak perut ku
Yang bisa ku balik kan sprti telapak tangAN

Mana masa kecil ku???
Hilang bersama waktu



JIWA YG LELAH
Karya : Riri Eka Putri


Langkah langkah kecil ini lelah
Tetesan tinta mulai memudar
Asa itu kian menjauh
Waktu yg ku tunggu akan kah?
Rasa.....
Kenapa harus di paksakan?
Hati ini lelah
Jiwa semakin rapuh
Buih pun berlalu dan pergi
Rindu rindu itu telah terbelenggu diantara benci dan rindu yg menyelimuti jiwa.
Waktu.....
Akan kah juga kan pergi memasung rindu? Terbuai dlm rayuan lambaian bayu samudra itu?
Dlm kerinduan masih terselip tanya
Dlm kebencian masih terselip asa itu
Namun langkah ini kian lelah menapaki jalan penuh misteri kadang jiwa ini meronta.
Duhai hati....di belahan jiwa mana kau paut kasih?



RASA YANG TERBELENGGU
Karya : Riri Eka Putri


Gemuruh rindu mendayu sahdu
Sebuah mimpi datang bertamu
Memeluk jiwa mengikat pilu
Tentang cerita cinta semalam

Setetes embun tersisa di dedaunan
Memeluk kasih luapkan rindu

Memasung rasa dlm diam
Biarkan cinta itu dtg bertamu
Ku rangkul angan di pelantara sunyi
Menunggu diri mu dtg kembali

Ku kira mentari hangatkan jiwa
Namun mengikat dingin hati ku
Kemana rasa hendak berlabuh