Gema suara itu,
nafas Illahi
teruslah kumandangkan dari lembah terdalam jiwa,
meski lolonganya memantulkan ragu,
jangan terpedaya,
itu bisikan angkara murka...
Saat kalbu kering kerontang,
hidup terasa retak,
tak ada tempat untuk berteduh,
tengadahkan wajah lesu
tengok rahmat dan anugrah NYA tetap berlimpah,
memberi hidup dan kehidupan
serupa warna seindah pelangi
dalam jiwa yang pekat...
Gema suara itu,
nafas Illahi
teruslah kumandangkan dari lembah terdalam nurani...
Oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham.-
(J) Pondok bambu istanaku,
Jakarta
Minggu 14 April 2013 . 18:53 wib.-
( Kudedikasikan untuk sahabatku LIZA AMELYA RANGKUTI II )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar