Aku terjerembab tiap kali kucoba yakin,
sebab diatas kertas jalan telah buntu,
diujung aspal akhir pengabdianku...
Tiap hasrat kini telah berkarat,
serupa mendung tak sua hujan
sepanjang kemarau hari hariku...
Sungguh menyakitkan ulasan lipatan zaman,
ketika semua peran dititik jenuhkan ; zero
mati langkah
Setitik cahaya tetap kupelihara, sinari kalbu
menantikan janji MU, Gusti Pangeran Welas Asih...
Oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham.-
(J) Pondok bambu istanaku, Selasa 09 April 2013 . 09:14 wib.-
Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar