Seperti dalam film lama
kotapun terbelah besi
trem terendam
dalam kabut
hanya ada sisa hingar
sebentar
di ingatan
paling awal
dan suara serakmu, dulu,
pada sebuah jembatan,
pada sebuah sungai tua,
ketika sebuah proyektil
terlontar jauh:
mimpi
selurus mimpi.
waktu itu
lampu iklan biru,
seperti kematian
tak menyentuh
tubuh kita sayangku
Kini seperti dalam film lama
toko-toko menghilang
gang & taman tenggelam,
hujan
tak terdengar lagi
dan kita berdua berangkat
dari sisi ini…
dari hati ini
dalam kesucian hati
hanya kilat yang tampak
setelahnya sinar terang
kilat lenyap
awan hitam pergi
di istana cinta ini
hanyalah kita berdua
Oleh : Jaka Malela
Surabaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar