Mengapa ingkar,
padahal kata terangkai alami,
meski pupus jua embun menetes,
bukan awan mencipta hujan...
Begitukah caramu meretas asa,
tak bertanya terus berlalu saja,
dimana kucari jawab atas tanya yang kau tinggalkan....
Ujung jalan telah kita pahami
saat pertama membaca peta nurani
meski tanpa kesepakatan semua terjalin
haruskah remuk titian ditinggalkan.....
Oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham.-
(J) Pondok bambu istanaku, minggu 28 April 2013.20:05.-
Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar