Matamu sprti api yg tak bersahabat"
Bicara mu seperti darah yg berceceran"
Dan jiwa mu' bgaikan racun yang mematikan"
Kau andal kan kursi mu mnjadi cambuk ke kaya'an"
Dan safarimu menjadi benteng ke serakahan"
Masa depan ini kau rubuh kan" haya satu kata kau antur kan SABAR"
Wahai kau pendita rakyat"
Jiwa mu kini hilang di pulau antah beranta"
Suaramu' ntah kemana"
Puas kau melalap nya"
By wira ara sudibyo
Tanjungbalai,Sumatera utara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar