Pagi kembali hadirkan teka teki
begitu banyak narasi menanti tuk dipahami
Masih saja meragu diujung usia
tercecer kesempatan tak sempat disapa
Menatap jauh keserambi jiwa ; kemarau disana
padahal ritual , segala mantera pungkas dicoba
Lelah diperolok olok angkara murka
terjerembab,tersungkur melata lata laiknya orang buta
Duh , Gusti Pangeran Welas Asih,
seringkali aku suujon bahkan irihati atas Kasih MU,
mengapa aku cuma begini sedangkan dia sangat begitu
haruskah Kita bertengkar lagi dan aku ingkar nyali ?
Oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham.-
(JT) Pondok bambu istanaku, Sabtu 13 Julty 2013/08:40wib.
Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar