Merindu pada pahitnya kenyataan
memasgulkan asa ditiap lembaran waktu
Ditempat yang berbeda menepis suara jiwa
menyubur lara di pupuki luka yang sama
Merindu pada pahitnya kenyataan
melumpuhkan langkahku, diam membisu
Warna rindu kita yang berbeda
memasungku ditelaga keraguan tak berujung
sesungguhnya kau terus saja menggali jurang diantara kita
solusi ditawarkan, kau pun tak sanggub menjalankannya
Oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham.-
(JP) Beranda nista, Rabu 17July 2013 / 17:51wib.-
Jakarta
saya suka pak!
BalasHapussaya suka pak!
BalasHapus