Kenapa kita ini
saat bertemu : terbiarkan hingga beku dilorong waktu
Bahasamu ke timur bahasaku ke barat
memuncak digunung emosi memendam dendam
lahirkan syakwasangka, fitnah bahkan tekad pembalasan
Tiba-tiba aku sudah begini kau sudah begitu
menyayatkan luka , perih disirami air mata
Kita gelar sengketa : jika kau bisa maka aku pun bisa
menyayatkan luka baru diatas luka lama yang belum sembuh
Jarak, waktu dan ruang mestinya menyadarkan kita
siapa berbuat apa ,untuk apa dengan toleransi keseimbangan
Oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham.-
(JT)Beranda kenistaan, Kamis 18 July 2013 ? 11:45wib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar