tulang-tulang berserakan mencuap
di atas tanah diam sementara daging termakan
manusia-manusia muka bumi pemakan daging
di tanah gersang, di mana seorangpun tak menggubris
perilaku manusia pengisap darah daging
semut-semut berkeliaran menunggu giliran,kapan
santapan digiring ratu semut pemangsa jahil
salah seorang mereka berontak atas ketidak adilan
ratu mereka berencana dimusnahkan di muka bumi
namun demikian ratu bersiap diri atas berita
tersiar di seluruh pelosok bahwa ratu tidak disenangi
oleh rakyat jelata karena makanan yang mereka
lahap di selokan tinggal sisa ratu dengan dayang-dayang
istana
dengan amukan para semut,ratu berlari terbirit-birit
sampai ke tepi sungai mencemplungkan diri dalam
sungai mengalir seiring banjir meluap ke tepian disaat
bumi bergoyang pepohonan bertumbangan,air laut
naik ke daratan menenggelamkan dunia
semut-semut sirna di telan bumi,ratu semut menghiang
sepanjang masa
cerita dalam aksara puisi menceritakan bahwa Tuhan
melaknat makhluk di bumi karena serakah akan daging
perasaan penglihatan pendengaran kabur terhempas
di jalan tak ada ujung
Oleh : siamir marulafau 13072013
Antologi Puisi "Wakil Rakyat"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar