Sekali jejakkan hati dilembah tanpa bayangan,
selamanya terpatri, label diri ; muskil tuk kembali
Begitu renta jiwa
memahami batilnya jalan dilalui ; lumrahnya manusiawi
Setandus padang pasir, kering kerontang nurani
benih ketulusan,keikhlasan dan kesabaran telah mati
Jangan katakan ini Pakem, apalagi suratan Illahi
kedok angkara murka, muslihat sang penyesat jadi mahkota
mendaulatkan gelar ratu, wariskan mantera tebar pesona
penjual dan pembeli sama nistanya, tapi dunia tertawa
Siumanlah paduka dari mabuk kepayang dunia fana
hidup cuma sepanjang seutas tali, pasti ada ujungnya
tengoklah compang camping nurani, minta dikasihani
serat ini suara hati , jangan dieja racun dilaga
Oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham.-
(JT)Pondok bambu istanaku, Senin 15 July 2013/08:20wib
Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar