alunan suaramu nan indah
melantunkan aksara puisi berantai
dengan gerak mempersona hati
terlupakan tidak seiring aku tertegun
di bawah panggung sandiwara
di dunia impian yang kelam
syair kau lukiskan menyelimuti
seluruh harapanku,di mana penyair
terkesima dengan suara merdu
menggairahkan perasaan tak terhingga
seiring puisiku beraksara terhitung
tidak, mendesir bagaikan angin malam
menerpa ke tepian
syairku kau elus dengan suara lembut
seperti salju senantiasa menggugah
hati nurani pembacaku,di mana bulu
kuduk naik ke langit biru ke 7 disaat aku
terpukau termenung dengan hati sendu
mengapa tidak?antara ada dan tiada
aku belinang tanpa airmata mengenang
nasib terkapar di celah batu karang
pantai berlumut sepanjang perjalanan
panjang kutempuh dalam dunia maya
yang kelam
Oleh : siamir marulafau 19072013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar