Hidup sudah susah kenapa ditambah payah,
jalan sudah berliku jangan bawa ketikungan menyiku
Andai jalanku telah merintangi langkahmu,
biar kukemasi lapakku, melajulah dialurmu
Aku sudah terbiasa disesah derita, tak mengapa
tak seharusnya kulayani murka dengan murka`
apalagi melupakan kodrat sang pembawa suluh
aku lupa,terlena ; memberikan belati padamu yang belia
biar kutanggung karmaku : tikamkan belatimu kedadaku
jika itu hasrat memuncak puaskan amarahmu
Dikeabadian hati nurani kutitipkan serat jiwa,
jika badai ini usai tengoklah catatan dilangit
jalan lurus yang pernah kuteladankan
tinggalkan lembah nista sebelum usia kadaluarsa
Oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham.-
(JT)pondok bambu istanaku, Jumat 28 Juni 2013.08:41wib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar