Siapa gerangan aku yang berani mentertawakan diriku,
siapa gerangan aku yang berani meludahi mukaku sendiri, siapa gerangan aku yang berani memaki kalbuku sendiri....
siapa gerangan aku yang berani berkaca dicermin benggala...
Duh Gusti Pangeran Welas Asih,
tengoklah airmatanya mengalir menganak sungai melunturkan segala aib yang diakuinya,
tengoklah ratapannya meruntuhkan gunung penyesalan yang menimbun hidupnya dengan alfa....
Tolonglah dia Gusti....
mampukan ia menyelesaikan jalan yang dibangunnya...
Ujungkanlah kemuara Cinta Kasih.....
Oleh Drs MustahariSembiring sang muham.-
(JT) Pondok bambu istanaku, Rabu 10 July 2013. 17:12wib.-
Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar