Pada tautan kesekian
kita tetap berseberangan ; tak masuk akal
Kucoba mundur beberapa depa, membenahi kata
mengutip nostalgia yang indah-indah saja,
berharap aksaramu telah menyesuaikan dengan ibukota
Bicara luka : dipustakaku tersusun sejuta lara,
haruskah menghitung rugi atau laba,
siapa pelaku - siapa korbannya : siapa pula hakimnya
Nampaknya upayaku sia-sia :
benih kasih tercecer diladang tandus nuranimu,
kini apalah dayaku...
Oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham.-
(JP) Pelataran kenangan, Sabtu 06 July 2013 . 18:12 wib.-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar