Untukmu berita ini,
leluhur suci pendiri Tribrata ; abdi masyarakat setya
untuk pagi kelabu sisi lain warna bias
awal dari tragedi pengabdian dibumi Tribrata
Sejak paku bumi menghunjam
gada kekuasaan membelah tepat diubun-ubun
sendi-sendi keluhuran remuk dicabik-cabik kedengkian
lalu berjemaah menzolimi sumpah pengabdianku
tak pelak lagi : Tunas muda bhayangkara, layu
tak ada tanah kering tempat berpijak,
hidup segan mati tak mau, serupa itu
dulu kelabu kini hitam berdebu
dibiarkan tegak jadi tiang waktu
Seperti tak percaya ; jika begini adanya
saat bintang telah gemerlapan dilangit terang
kuulurkan tangan memohonkan belas kasih menetes,
putihkan sumpah setia Perwira Bhayangkara,
tengoklah sesekali ; aku dipasung melati ditapal batas
pantaskah kutelan amar tanpa sidang
Duh Gusti Pangeran Welas Asih
ijinkan hamba tuntaskan pengabdian bhayangkara negara
mampukan hamba ikhlas dan berserah
Oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham
(J)Pondok bambu istanaku, kamis 06 Juni 2013.13:46 wib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar