UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Sabtu, 08 Juni 2013

AMAR TANPA SIDANG

Untukmu berita ini,
leluhur suci pendiri Tribrata ; abdi masyarakat setya
untuk pagi kelabu sisi lain warna bias
awal dari tragedi pengabdian dibumi Tribrata

Sejak paku bumi menghunjam
gada kekuasaan membelah tepat diubun-ubun
sendi-sendi keluhuran remuk dicabik-cabik kedengkian
lalu berjemaah menzolimi sumpah pengabdianku
tak pelak lagi : Tunas muda bhayangkara, layu
tak ada tanah kering tempat berpijak,
hidup segan mati tak mau, serupa itu
dulu kelabu kini hitam berdebu
dibiarkan tegak jadi tiang waktu

Seperti tak percaya ; jika begini adanya
saat bintang telah gemerlapan dilangit terang
kuulurkan tangan memohonkan belas kasih menetes,
putihkan sumpah setia Perwira Bhayangkara,
tengoklah sesekali ; aku dipasung melati ditapal batas
pantaskah kutelan amar tanpa sidang

Duh Gusti Pangeran Welas Asih
ijinkan hamba tuntaskan pengabdian bhayangkara negara
mampukan hamba ikhlas dan berserah

Oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham
(J)Pondok bambu istanaku, kamis 06 Juni 2013.13:46 wib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar