Ketika sebongkah hati bebal,
terjajah nikmat dunia, lupa kodratnya
Sungsang memandang gelap sebagai terang,
mengukur baju orang lain, dibadannya
hari-hari gelisah, dimatanya semua serba salah
semacam hukuman serupa karma,
sayang tak terbaca mata bathinnya,
ditumpulkan angkara murka
Ketika sebongkah hati membatu,
segenap asa terpidana, raga penuh curiga
tatapannya cuma searah, merasa tak pernah salah
duh...malangnya insan pemilik hati terpenjara
Oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham.-
(J) Pondok bambu istanaku, 20 Juni 2013. 22:35 wib .-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar