Anak ayam turun sepuluh
mati satu tinggal sembilan
Di hadiratmu aku bersimpuh
dengan airmata bercucuran
Anak ayam turun sembilan
mati satu tinggal delapan;
Dengan airmata bercucuran
mengetuk pintumu dengan harapan
Anak ayam turun delapan
mati satu tinggallah tujuh;
Mengetuk pintu penuh harapan
tapi engkau begitu jauh
Anak ayam turun tujuh
mati satu tinggallah enam
Entahlah dekat entahlah jauh
tak dapat kuduga lautan dalam
Anak ayam turun enam
mati satu tinggallah lima;
Kuketuk terus siang dan malam
namun diammu bikin kesima
Anak ayam turun lima
mati satu tinggalah empat;
Entah aku takkan kauterima
karena bersimbah peluh maksiat
Anak ayam turun empat
mati satu tinggal tiga;
Akan akhirat tidak teringat
karena terikat dunia fana
Anak ayam turun tiga
mati satu tinggallah dua;
Yang fana yang serba hingga
menenggelamkan diri dalam lupa
Anak ayam turun dua;
mati satu tinggal satu;
Aku menunggu pintumu terbuka
entah kapan aku tak tahu
Anak ayam turun satu
mati satu habis semua;
kalau kau tetap membisu
nasibku malang tersia-sia
Oleh : Arsyad Optional Yus
Tanjungbalai,Sumatera Utara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar