Mari kuantarkan hasratmu
memerdekakan niat
tak perdulikan nasihat
sesukamu berbuat
Tidak adakah sedikit pun nuranimu mampu jernih
memilih santun dari bibir yang bergincu perih
Mari kubantu egomu
merebut hakikat dengan kaki tangan terikat
tapi maaf, setelah itu aku harus berbalik arah
supaya jalan kita tidak saling membelah
Oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham.-
(JT) Pondok bambu istanaku, Jumat 21 Juni 2013. 19:21wib.-
Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar