Langitku kini kian Memerah,
Tertutup Kabut Asap Haratawan,
Kebencian pun bergejolak,
Kemarahan Kian Membabi Buta,
Dan Kebodohan Menjadi Tameng Kemenanagan mu,
Bersama Senjata Negri yang kini Menusuk Tubuh ini,
Dan Engkau Tertawa di antara Gadis Belia,
Mencoba Membuka Kehancuran Negri ini,
Karana Darah Penderitaan Pejuang Menjadi Sia Sia.
Engkau Pemimpin Bagai Aib Negri ini,
Engkau Adalah Kangker keHancuran Tanah Persada,
Yang Menguras Kekayaan Alam Kami,
Hingga kini Kejahatan bagai menjadi Impian nyata,
Mereka2 yang Kian Kelaparan,
Ulah Karena Engkau Sakiti.
Aku Cinta Tanah Air Indonesia,
Dan ku Bagai tak dapat Lagi Bencikan Pemberontakan,
Karena Engkaulah Tanah Air KAmi Bagai Neraka,
Itu Karena Engkau Pemimpin Durjana,
Yang Tak Layak Lagi Untuk kami Cintai.
Aku Masih di Sini,
Lihat Dan Mendengar Ratapan Anak Negri,
Mereka Yang ada di Desa Pedalaman Sana.
By LUmbang KAyung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar