Takdir, tentu hanya Allah yang mengetahui hal itu. Kelahiran, kematian, jodoh dan lain sebagainya, Allah sudah mengaturnya di lauh mahfudz. Bagaimana tragedi kematian dan kelahiran dan apapun itu sudah diatur. Tinggal saja bagaimana kita berusaha dan berdo'a agar berada dalam husnul khatimah (penghujung yang baik). Semoga Allah memberikan kematian yang terbaik bagi kita semua. Semoga ampunan Allah senantiasa melimpah pada kita semua.
Kita tak pernah tahu, kapan takdir akan menjeput kita. Esok, hari ini, ataupun kapanpun. Tidak ada yang tahu. Kita tak pernah tahu. Takdir itu tidak bisa diubah, di percepat dan diperlambat tidak bisa. Hanya Allah sang penentu. Semoga Allah melimpahkan ampunan bagi kita.
Takdir tak memandang kita sholeh atau maksiaters. Takdir tak memandang kita ganteng/cantik atau jelek. Takdir tidak memandang kita kaya ataupun miskin. Takdir tidak memandang muda ataupun tua. Bila sudah tiba saatnya, maka semuanya sama. Perlakuan yang sama akan terjadi. Dan takdir kematianpun tiba. Semoga ampunan senantiasa melimpah kepada kita semua.
Semoga kita masih diberikan kesempatan untuk bertaubat dengan sesungguh-sungguhnya. Karena tiap kejadian itu adalah hikmah. Maka ambillah pelajaran dari setiap kejadian. Semoga kita diberikan limpahan ampunan oleh-Nya. Karena hanya Dialah yang mampu mengampuni dosa-dosa kita. Dosa kecilkah? Dosa besarkah? Semoga saja. Karena hanya Allah lah yang maha pengampun.
Setiap kejadian akan menjadi pelajaran bagi kita. Benarkah? Tentu saja benar. Karena dengan kejadian inilah kita berlaku dan berantisipasi untuk tidak melakukan hal yang memang harus dihindari. Tentunya dengan setiap kejadian, kita akan senantiasa memperbaiki diri kita. Agar semakin mendekat pada Allah.
Perlu kita ketahui, dahulu rasul melarang berziarah. Tapi pada akhirnya beliau malah menganjurkan. Kenapa beliau menganjurkan? Tanya kenapa? Tanya kenapa? Tanya kenapa? Itu disebabkan, ketika kita menziarahi kuburan, maka yang ada adalah kita akan merasa bahwa kita akan membujur di sana juga.
Sudahkah kita bertaubat? Seberapa banyak dosa kita selama ini? Pesan ini kuhaturkan kepada orang-orang yang kucintai terutama diriku sendiri. Semoga kita diampuni Allah. Seberapa sering kita menyakiti hati orang lain? Seberapa sering kita sombong? Seberapa sering kita mengumbar aurat kita?
Bukankah kita tidak tahu kapan azal menghampiri kita? Apakah kita akan mati dalam keadaan yang baik? Atau malah keadaan yang buruk? Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita.
Kita tidak tahu, kita tidak tahu kapan azal menghampiri kita. Ya, kita tidak tahu. Ramadhan sebentar lagi. Itupun belum tentu kita bisa menikmati ramadhan ini. Mari berdo'a semoga mari diberi kesempatan.
MARI BERDO'A BERSAMA
YA ALLAH AMPUNI KAMI, SAMPAIKAN KAMI KE BULAN RAMADHAN YANG PENUH BERKAH.
Oleh : Baharuddin Yusuf Habiby Harahap
Tanjungbalai, Sumatera Utara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar