dia penyair berambut perak
bersemayam di batang pohon mahoni
usia berkepanjangan
tak menentu arah,mengigau kadang tersentak
kadang mendengkur menguap dengan desah
nafas mendesir bagaikan angin spoi-spoi
dia penyair berwajah senja terkubur di batang
pohon mahoni
menyengat kulit sampai ke daging
mencurahkan emosi berkepanjangan di atas
kain kanvas puisi
sungguh licik sadar tidak usia senja bakal
ditelan bumi, berambisi
sungguh meraih gelar petuah para pujangga
terdahulu di atas tanah diam gersang di bawah
sinar mentari
sungguh licik kuduga tidak akan menyair
mencekik batang leher akasara puisi kutulis
dengan makna tersirat setiap leter tersurat
di atas fbku yang cantik
Oleh : siamir marulafau 16072013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar