Betapa tajamnya lidah,
menyayatkan luka tak mungkin sembuh
meski telah purna segala maaf
Betapa gemulainya lidah tak bertulang,
menarikan janji bahkan sumpah seribu cela
meski berkali-kali mengecap tuba
Betapa piawainya bersilat lidah,
menyajikan jurus maut pemikat asmara,
meski telah remuk jiwa disukma
Bgaimana kita mengasah lidah
agar hati tak berujung gundah....
Oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham.-
(JT)Pondok persinggahan, Kamis 11 July 2013 . 15:42wib
Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar