Ada dendam membakar di
beranda malam
mata api kelam, tersulut kebencian
darah menggenang menyertai kegeraman
di susul jeritan tangis yang memilukan
angin keras datang
menghantam
keangkuhan sepandang setan
bumi bergemuruh, badai riuh
prahara terbungkus nafsu
lelaki pemegang golok tajam itu pergi
harum kematian selayak aroma
melati
disini tersimpan sejarah abadi
setan berhasil menambah
pengikutnya lagi
LAHAULA WALLA QUWWATA..
Oleh : Jaka Malela
Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar