CINTAKU TERBAUR BENCI

kini ku sendiri menanti senja yang penuh keindahan.
Sendiri ku termenung menatap pelangi yang kian tampak suram.
Ketika cinta terbaur benci yang mendalam.
Sendiri berkawan sunyi.
Merajud luka hati.
Amarah kerap hadirkan benci.
Murka cinta menjelma bagai bara api...
Sekejap ku bernafas..
Sekejap benci hadir merasuk sukma..
Embun embun sore kian menetes pada dedaunan.
Mengapa bencinku tak kunjung reda oleh cinta...
Akan kah diri ini hidup tanpa cinta melainkan benci yang bersemayam.
Oh tuhan.....?
Sunggu hina kah diriku
sehingga engkau siksa aku dengan puing-puing bencimu.
Mengapa cinta enggan menghampiri.
Apalah daya ini
ketika takdir sudah berkehendak.
Ku hanyalah budak
dan selama'y akan jdi budak..
Budak yang tak bermakna.
Budak yang hidup dngan kebencihan
budak yang kenyang akan cemo'oh-cemo'oh lisan yang menyayat kalbu.
Selama'y....
....selama'y.....
Dan SELAMA'y.....
Sampai nafas tak berhembus.

Oleh : §*FAREL BUDAK TAK BERMAKNA*§
Tegalan, Jawa Tengah