Dulu,
kusiapkan waktu, rasa dan yang kumiliki
kuterima kesewenang-wenangan, cibiran
Hari-hari berikutnya gamang,
kusiapkan hati, rasa dan asa pun yang bisa kuberi
kuterima caci maki, cerca dan sandiwara sabun colek
putih hati patah, layu dan mengering
seperti tak berdosa: lukisan makin nyata
tertatih-tatih ditanah rantau ujung negeri
hingga pupus tak berdaya
Sekarang,
kusiapkan terbaik, tuntunan dan tanggung jawab
sembari mengeja tatakrama, kuberikan semampuku
haruskah kuterima lagi ego, sesuka hati dan cerca ?
Oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham.-
(J) Pondok bambu istanaku, Selasa 04 Juni 2013. 11:38 wib.-
Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar