aku menulis larik-larik tak beraturan,
mengasah penaku yang dari dulu tumpul,
rasanya biasa jika menulis tentang cinta
kata mereka yang bosan akan itu
namun untuk cinta ku padamu
aku tak akan pernah berhenti
mengalunkan kata-kata sumbang
namun mampu menjernihkan resahku
aku berguru pada tarian jariku
bersahabat dengan pena usangku
kadang juga mendengar rintihan lelahnya
atau tangisan rindunya
ternyata mereka telah terbiasa kuajak
mengukir syair sumbang tentangmu
tentang rasa
tentang ingin
tentang kita dalam balutan indahnya Jingga.
aku , jari dan penaku
tak akan berhenti menulis tentangmu
hingga waktu mengusangkan ku disini
hingga tanah memelukku,
aku akan selalu ada
disini, menulismu
dalam serbuk rindu yang menghentak
Oleh : Atte Shernylia
Bantaeng, Sulawesi Selatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar