Sabtu, 10 Desember 2011
RINDUKU MENGGUNUNG DIPUCUK KALBU
Kekasih,
rinduku telah menggunung dipucuk kalbu,
setelah lembaran demi lembaran catatan kuselesaikan,
akan kemana lagi takdir mengutusku,
atau barangkali masih ada jejak belum terpetakan,
meski senja mulai isyaratkan usia,
aku tau bagi MU tak ada batas pucuk hingga akarnya,
namun aku : tanah liat rentan dan fana,
selalu tersesat dijalan yang aku buat,
oleh sebab itu, aku sering kering dan menyerah kalah
dan kini aku berserah,
meskipun dengan tertatih tatih dan sekujur tubuhku luka lara
tetap akan kurayapi karmaku,
memikul cinta, harapan dan doa,
tapi kini, aku sungguh sudah lelah
ijinkan kuhenti, meletakkan segala ketidakberdayaan
ijinkan kurenda sisa hari hariku yang compang camping,
duh kekasih,
kirimi aku pundi pundi kedamaian, cawan kesabaran
bibit cinta kasih setia buat bekal dijalan kehidupan,
menyelesaikan mazmur yang dulu kunazarkan,
menjawab wahyu yang KAU berikan,
agar hamba MU tidak dipermalukan ,
meski jatuh bangun bahkan acapkali terperosok kejurang,
duh Kekasih, mampukan kutetap menatap harap
bersama kasihmu kupeluk erat.
-----oleh Drs Mustahari Sembiring.-----------------
-----Makassar, 9 Desember 2011. catatan perjalanan bathin sang lelana...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar