Selasa, 13 Desember 2011
SEMAKIN TAK KUKENAL WARNAMU
Sejujurnya,
semakin tak kukenali warnamu,
kerna riak dan ombak tak kenal waktu,
bahkan ganas gulung menggulung jadi tsunami,
tepian diri menyisi dipojok nurani,
mau dibawa kemana cerita ini ?
setelah dua tiga langkah, mundurku tuk mawas diri
tidakkah ada artinya bahasa hati ?
separah itukah hanyutnya jati diri,
hingga tak lagi mau kompromi....
bahkan cendrung egois tak terkendali,
tak perduli salah siapa,
tak perduli siapa salah,
ataukah , siapa salah , tak perduli ?!
lalu perdebatan panjang terentang, kosong
bila terpojok, buru buru hentikan topik senada,
hingga akhirnya, semua menggantung diangkasa
menggulita lalu tiris jadi air mata,
setetes demi setetes mengalir kedada,
menggoreskan luka atas duka yang tak nyata..
kenapa harus begini jadinya......
----oleh Drs Mustahari Sembiring.-----------------
----Makassar, 12 Desember 2011.#21.52#-catatan harian pengembaraan sang lelana .
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar