Kamis, 09 Februari 2012
SUARA JIWA
Selamat malam adikku,
abang rindu nuansa dulu,
kau lugu,
sepolos kata sepolos bahasa sepolos cita cita,
apa kau sudah lupa...?
Selamat malam adikku,
abang sedih bila teringat nostalgia,
derita sengsara,
dirumah tua yang sudah kau robohkan,
dan kau bangun istana...
mestinya itu jadi simpul perekat,
menyatukan sang muham,
pendekar dari desa SM Diski,
tapi apa nyatanya....?
Selamat malam adikku,
remuk redam sekujur jiwa,pilu rasa didada
menatapmu,
kenapa kini begitu tega, sungguh kutak percaya
adakah yang salah ketika kusemaikan keyakinan,
atas perjuangan yang kita agungkan,
menepis segala kemustahilan, layaknya mimpi saja
mengibarkan panji panji sang Muham,
kini sudah jaya,
dimana kau tempatkan aku,
sungguh tak nyana, tersisihkan laiknya tak berguna
siapa yang menanam, siapa yang menuai....
dari perantauan kukirimkam suara jiwa,
sebelum semuanya tak berguna....
-----oleh Drs Mustahari Sembiring------
-----Makassar, 09 Febr 2012. Suara jiwa buatmu adikku.-----
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar