Sabtu, 11 Februari 2012
BAPAKKU, SIMPUL SANG MUHAM
Bapak,
kalau kau simpul Sang Muham,
kenapa kau biarkan tetas tetali jiwa,
padahal sudah belasan tahun bapak pergi,
bertemu dengan Sang Ghoib, Yesus Kristus
bukankah dulu sempat terucap:
tetap satu nadi Sang Muham....
bahkan saat terakhir,
ketika kaku tubuhmu terbujur dirumah tua kita,
dalam bahasa roh kau berucap ;
pegang tangan adikmu,jangan lepaskan
gemetar kakinya lemah, tuntunlah
goyah langkahnya tertatih, kuatkan
kau kan benteng tegar tugu sang muham....
kata itu tetap menggema hingga kini,
meliliti nurani, sanubari dan mengendap didasar hati'
dan sudah kucoba sekuatku bisa,
kupilih diam ketimbang kecewa,
tapi akhirnya aku patah,
sungguh , aku tak berdaya
aku telah mengecewakanmu bapak,
tak mampu lagi kujangkau mereka,
sebab berdiriku dipojok tak berwarna,
apa yang mesti kulakukan bapak,
sebab kecewakupun sewarna sesalmu....
maafkan aku bapak,
anak yang kurang berbhakti.....
-----oleh Drs Mustahari Sembiring---
-----Makassar, 10 Februari 2012. Kata permohonan maafku untuk bapak diSorga Baka.-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar