Kamis, 16 Februari 2012
11 NOVEMBER
Begitu banyaknya
tikungan jalan menuju dirimu
selalu saja ada
tanjakan juga turunan curam berliku-liku
hingga ,
ku tak tahu lagi mesti dimana
arah yang harus ku tuju menujumu
tersesatku membawa langkah kaki terbebani
suramnya rindu yang tak kunjung kau sudahi
Entahlah
hilang , aku hilang
lelah , aku lelah
terus terbebani menujumu
tersayat habis sudah , airmata
Kemana lagi arah mesti ku tuju
begitu banyaknya tikungan jalan menujumu
selalu saja ada
pemberhentian yang memaksaku berhenti
berat langkah , ikuti mengajak lelahnya hati
yang ingin menyerah , tapi ku butuh kau
yang ingin terus mencari , tapi amat teramat jiwa lelah
Masih saja , sajak-sajak tak berhenti terus bernyanyi di atas kertas
ciptakan irama bersama sang hamparan biru tanpa awan suguhkan sang surya
menghapus embun meratapi hadirnya kabut melukis pelangi di akhir sajak
menduakan perasaan sebenarnya yang masih saja terus mencari arah menujumu
Entahlah
mati , mati aku
usai , usai aku
terus terbebani menujumu
tersayat habis sudah , airmata
Kemana lagi arah mesti ku tuju
begitu banyaknya tikungan menjurang menujumu
selalu saja ada
pemberhentian yang memaksaku berhenti
lelah melangkahkan kaki , ikuti tak menentu kosong jiwa membawa diri
yang ingin menyerah , tapi ku butuh kau
yang ingin terus mencari , tapi amat teramat jiwa lelah .
Oleh : WONG DJOGJA
Yogyakarta
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar