UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Kamis, 09 Februari 2012

Kumpulan Puisi Wahyu Sumut Kembara - APA KABARMU SAHABAT HATI






APA KABARMU SAHABAT HATI

Hari ini aku hadir dalam sunyinya hati,
kutenteng berat segala rasa yang menekuk malu,
Akh... Rasanya tak pantas ada disini,
Sebab aumanku mulai terasa lenguhan embeek...

Lihatlah...
Hitam ketikanku lama tak tergores,
Putihnya dindingku tak semarak oleh fikirku,
Tapi apa dayaku,
Rinduku menuntun jua jemari menulis bahasa selaksa hati.

Apa kabarmu wahai sahabat jiwa,
Lama tak bersua membuat jeritan kasihku pincang bersuara sumbang,
Maafkan aku yang lama tenggelam dalam kehampaan bahasa,
sebab tiada kata yang dapat aku berkata.

Ketika ini...
Senyumku biarlah wakili bahagia,
Sebab sampai jua hasrat untuk menyapa...
Semoga kalian semua sehat sejahtera.

Salam santunku bagimu sahabat² dan saudara²ku.
Wahyu Sumut Kembara.
09 Februari 2012 ( Keluh Rindu dan Maafku Pada Kalian )
Tanjungbalai Kota - Sumatera Utara.



NAMAMU TETAP INDAH

Selama nyawa masih berada dalam raga...
Selama tulang belulang dan kulit masih mampu menyeka rasa...
Selama lintang dan bujur asa masih riang senandungkan impian...
Maka kuyakinkan diriku, bahwa kau belum kalah kandaku Drs Mustahari Sembiring...

Terserah ini pesta siapa...
Tak peduli siapa saja undangannya...
Tetaplah menjadi Mutiara kandaku...
Sebab meski berada didalamannya lumpur yang hitam,
Kau tetap mampu dibersihkan sebagaimana sedia kala wahai kandaku.

Jangan khawatir kandaku...
Dan jangan pernah merasa sendiri...
Namamu tetap tertulis indah dihati ini...

By : Wahyu Sumut Kembara
(Peduli Kisah dalam 'PESTA DUKA CITA' nya kandaku.)
Tanah Pesisir Tanjungbalai, Sumatera Utara



CARA HATIKU MENERIMAMU

Aku terjerat dilema rasa,
Rintihanku jerit tak bergema,
Entah telah kau baca suara,
Geletar bibirku yang penuh rahasia....

Oh inikah balasan jaka,
Ketika dara persembahkan harap gelora sukma,
Adakah aku lalai pasang lentera,
Hingga kepak kasih nan datang mengambang dalam gelapnya arah...

Inginku dapat mencintaimu dengan sederhana...
Ataukah aku harus membentuk rasa setinggi langit...???
Agar tembok penghalang antara aku dan kau pecah
Oleh hantaman rasa yang tinggi menjulang...???
Hingga aku dapat mencintaimu dan luruh dalam pesonamu...

By : Wahyu Sumut Kembara
Minggu, 23 Oktober 2011.
Tanjungbalai, Sumatera Utara.



KEMARAU DAN KEMBANG

Wahai kau yang selalu ingin menebas sepi dihati...
ini aku yang hendak menebar harum kesturi,
namun gersang tamanmu keringkan tunas yang hendak tumbuh...
...
Mungkin tiada makna diam,
atau pula sedang bersarang pada angan,
melintas dizona tak bertepi,
menghilang diruang yang tak kumengerti,
menjabatku erat digapura maya,
Menghalus... lalu hilang tak berbayang...

Disini kemarau terasa panjang,
Bunga mati sebelum sempat berkembang,
diseberang taman jauh kupandang,
mekar bunga kian mengundang,
namun tiada izin untuk memetik,
bahkan angin tak izinkan aku mencium aroma kembang menawan.
Sederas itu mungkin kering temani aku,
Tapi tak akan aku mencuri indahmu,
sebab aku khawatir dikau kan layu...

By : Wahyu Sumut
8 Oktober 2011.
by : WAHYU SUMUT
Tanjungbalai,sumatera Utara



BANGKIT BERSAMA KAWAN

Kawan...
Hadirku mungkin akan sisakan luka,
Namun bukan hendak tenggelamkanmu dalam prahara.
... Sekedar ingin membuka mata,
Agar kita tak larut dalam tipu dunia...

Kawan...
Teriakku bukanlah teriakan lawan,
Rajukku bukan pula sebuah permusuhan,
Walau keras terlihat dihadapan,
Sungguh itu berbalut kasih dan sayang...

Bangkitlah kawan...
Sama kita terjang rintang palang,
Larutmu dalam ketidak berdayaan biarlah hilang,
Walau terseok merangkak dititian,
Yang penting tak sampai jatuh kejurang...

Kawan...
Hadirku mungkin akan sisakan luka,
Namun, bukan hendak tenggelamkanmu dalam prahara,
Sebab kita makhluk ber-TUHAN.

By : Wahyu Sumut Kembara
Sabtu, 24 September 2011.



ORASI DIRI

Bapak kita bukanlah Raksasa,
ia kurcaci sebagaimana aku...

... Bapak adalah kurcaci dengan tongkat kuasa sebesar Negeri,
Ditelunjuknya bergantung jutaan mimpi,
Sebagian dipuji dan sebagian lain dicaci...

Identitas kita punya,
tapi banyak cuma diakui sebatas stempel dengan prakata,
bintang mana hendak menjadi cita²...???
Sedang tangga dipotong tanggung oleh penguasa...

Penguasa...???
ah tidak...!!!
mereka yang tak peduli nasib anak negeri tak layak disebut penguasa..
Sebab terlalu rakus bak tikus terus menggerus...

Hendak kutangis bagaimana....???
hendak kutangkis sekuat apa...???
mengeluh bukan biasaku,
bahkan aku sudah lupa cara mengaduh...

kini aku hanya meng-orasi diri,
melihat sejauh mana kelak aku mampu berdiri
menatap tegak panji dihati,
meski mungkin tak akan pernah menjadi suci..

by : WAHYU SUMUT
Tanjungbalai,sumatera Utara



CANTIK KEMBALIMU NENEKKU

"Kalau sudah tiada baru terasa..."
Terngiang suara nyaringmu yang kadang rajuk meminta kasih...
mengharap ada belai cinta yang hadir dari anak cucumu...
kadang engkau menangis haru bahagia...
namun kadang isak dengan tetes airmata kepedihan...

Jelas terdengar pintamu hingga kini,
"Jangan pindahkan aku ketempat lain yo,
aku disini sajo yo pak...!!!"
itu harapanmu beberapa waktu sebelum kau 'pulang'...
wajahmu tersirat penuh iba ketika itu...

Telah 'Pulang' kau kini nenekku...
Pulang kekampung Abadi...
Betapa kau kulihat tersenyum saat detik terakhirmu...
Kau wangi nenekku...
saat kau dipanggil kau terlihat cantik dan sangat tenang...
Seolah telah sampai kerinduanmu akan 'Pertemuan Abadi'...

Nenekku sayang, tak ingin kukatakan kau malang...
telah sampai waktumu.. ditanah ini pula kau membumi...
pergilah nek, bawa serta amal baikmu dan juga do'aku dan saudara²mu...
Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raaji'un.

By : Wahyu Sumut Kembara.
( Cerita dan Do'a untuk Nenekku Sutiyem )
Kamis, 29 - 09 - 2011.
Tanjungbalai - Sumatera Utara.



BERBAHAGIALAH CINTA

Hubungan kita...
hanyalah keriangan sementara...
yang mengisi luang waktu kisah hidup kita berdua...
...
Tak ingin kutangisi perpisahan,
sebab kau tak akan mengerti arti tangisku...
dan jangan pula kau menangis,
sebab aku juga belum fahami arti tangismu...

Kisah kita adalah sketsa hari,
yang muncul sebentar dan meninggalkan bekas dihati...

Berbahagialah cinta...
Jauh lebih baik jika senyuman itu bukanlah sandiwara,
Sebab Cinta, adalah salah satu nama keagungan-NYA.

By : Wahyu Sumut Kembara
Rabu, 21 September 2011.
Tanjungbalai - Sumatera Utara



TITIK - TITIK GERIMIS

Titik Gerimis tangisan sang langit,
entah duka.. entah pula bahagia..!
tapi kutahu ini rahmat Yang Kuasa.

Tiap titik membasah bumi,
menjamu dedaun terlihat segar menyenangkan..
sesegar jiwa yang merindu kasih Rabb-nya.

Titik tangis gerimis ingatkanku padamu.
bersama setitik harap yang pula bersenandung dihatiku.
Seraut wajah kuingat,
walau tanpa suara,
meski belum jua bersua,

Setitik gerimis deras tutupi bumi
bersama seiring doa yang jua deras bergema,
dihatiku...
untukmu.........!
ya.. untukmu...!

By : Wahyu Sumut Kembara
Tanjungbalai,Sumatera Utara
16 September 2010



GITA HATI

Hatiku, Hatimu Hati mereka Hati yang mencinta...
Berbaur dalam cerita asmara dan dilema...
menghentak-hentak kalimat rindu yang membara...
Seraut wajah mengganggu, sederet asa tergagu...
Hilang bias dalam alunan malam...
Makin menggelap...
semakin pekat...
lalu hilang diantara syair jangkrik yang malu-malu bersuara riuh dan rendah...

By : Wahyu Sumut Kembara
Kamis, 15 September 2011.
Tanjungbalai, Sumatera Utara.



JADILAH SAKSI CINTAKU

ALLAH Ya RABB..
Jika cintaku KAU ciptakan untuk dia,
Tabahkanlah hatinya..
Teguhkanlah imannya..
Sucikanlah cintanya..
Lembutkanlah kerinduannya..

ALLAH Ya RABB..
Jika hatiku KAU ciptakan untuk dia,
Penuhilah hatinya dengan Kasih-MU..
Terangilah langkahnya dengan Nur-MU..
Bisikkanlah kedamaian dalam kegalauannya..
Temani ia dalam sepinya..

ALLAH ya RABB..
Kutitipkan cintaku pada-MU untuknya..
Resapkan riduku pada kerinduannya..
Mekarkan cintaku bersama cintanya..
Satukan hidupku dan hidupnya dalam cinta-MU..
Sebab, sungguh aku ingin mencintainya karena-MU.

By : WAHYU SUMUT
Tanjungbalai,Sumatera Utara
15 September 2010




TARI PENGAWAL DALAM GORESAN PENA

Lilin itu remang sekedar terang,
Kurasakan syair pujangga jelita,
Menyusup bersama tongkat tanpa mahkota....

Aku seperti budak dari anggunnya kata²,
Membawa nampan asmara dulangan embun air mata,
Persembahan agung dipesta para raja rasa...

Tariku adalah gerak pengawal,
Merentak pukulan gendang punggawa perkasa,
Tertahan...
Bisu...
Hening...
Bagai selir polesan istana,
Yang kadang cuma mampu memecah cermin walau buruknya dirupa...

Lihatlah pada gagahnya derap goresan pena,
Dihitamnya tinta terdapat milyaran hasrat anak manusia,
Kadang menggebu bak badai menerjang,
Dan tak jarang menghembus pelan bagai tiupan angin tepian pantai,
Lembut...
namun setajam tebasan mata pedang menantang.

Oleh : Wahyu Sumut Kembara.
Minggu, 12 Februari 2012 ( Gardu Jagaan Malam )
Tanjungbalai, Sumatera Utara.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar