KILASMU
menepilah didermaga sepiku
mendekatlah direlung malamku
karena ku tahu balut rindumu menggebu
wahai malam meski kau tunjukan kuasa gelapmu
meski kau pekatkan pandangku
samar masih kutangkap sosok bayangmu
dibalik rindu kau rubah wujudmu
lisanmu bisa kuterka
syairmu masih kubaca
meski tak lagi meraga
masih tetap terasa....
menepilah dan tepiskan sungkan yang ada
karena disini kumasih terjaga...
asal coret by: Hendra Reivan Setyawan
Bogor - Jawa Barat
BELENGGU
siang yang memanjang,,,
namun sinarnya tak menuju arahku
membelenggu hampah pelupukku
deras air mengalir
membaur bulan berselimut awan
senyumpun terhenti
senyumpun terhenti
asah pun menepi
bintang enggan tampakkan sinar
kerlipnya tersendat
meruah diatas bayangmu
perlahan asa jiwaku memupus
perlahan asa jiwaku memupus
meretak tak berbingkai...
hilang tak berbekas..tanpa balutan rasa.....
asal coret by:
HENDRA REIVAN SETYAWAN
Bogor - Jawa Barat
KEPALSUAN
asahku kian menipis
seiring taut yang sering kau untai
saling bertaut silih berganti
meski kau enggan tuk mengakuinya
tapi membuatku menyesak
sesalku kenapa kau lakukan
inikah balasan yg kau buat
sulit bagiku tuk pahami maumu
selami hatimu
benih kasih yang pernah tersimpan
kini memusnah seiring waktu berjalan
kau hadapkan aku pada satu pilihan
meski perih kuharus ambil bagian
entah sampai kapan ku tak tau
yang kutau kau makin dekat
kau makin mengikat
namun kau tetap dengan bisumu
enggan mengakui yang sesungguhnya
naluriku berkata mestilah ada apa-apa
silahkan jika ini memang maumu
aku rela aku iklas
namun satu pintaku
akuilah
jagan tutup dirimu dengan kepalsuan
karena itu kan menyakitkan...
Asal coret by:
HENDRA REIVAN SETYAWAN
Bogor - Jawa Barat
BIAS RINDU BERALAS KABUR
pualam putih bak permadani
terhampar luas silaukan mata tuk memandang
meski hanya kiasan
adakah secercah asaku tersisa disana
seperti dulu yang pernah ciptakan keindahan
yang menciptakan kedamaian
secawan air yang kau beri
masih terasa segarkan hati
kini semua berlalu dan pergi
pualam putih permadani telah mati
tak mungkin tuk menyinggahi
tak mungkin lagi saling berbagi
berlalu bagai kabut tebal menggumpal
perlahan menipis dan redup dan memudar
asal coret
By: HENDRA REIVAN SETYAWAN
Bogor – JABAR
KU TAK TAU
kenapa hrs ada kebencian...
sementara sesaat kepergianmu
begitu merasuk kerinduanku
tiada kabar berita
lenyap bagai ditelan bumi..
kini saat kembali kau hadir
seolah kau percikan api permusuhan
sungguh ku tak mengerti
jelang kau pergi begitu lembut
santun bersahaja....
entah apa yg terjadi disana
kau berubah seketika...
pedih jika kuingat...
sakit bila kubayangkan...
rindu yang mendalam kau balas dengan tikaman...
By: HENDRA REIVAN SETYAWAN
Bogor
SERUPA TAPI TAK SAMA
Sembilu yang kian menusuk,sudah tak kuhiraukan
Biarlah dia makin menyayat,biarlah makin mengiris
Satu dalam pauhku,masih selalu kusebut namamu
Meski rupamu kian meredup,dan kian tertutup
Msh tercatat dengan tinta emasku untaian nama indahmu
Terkubur tak berarti mati,terbenaam tak mesti tenggelam
Sangat sulit kuselami,makin dalam kutelusuri
Makin lelah tiada arti
Semua sia-sia
karena itu kan menyakitkan...
Asal coret by:
HENDRA REIVAN SETYAWAN
Bogor - Jawa Barat
BIAS RINDU BERALAS KABUR
pualam putih bak permadani
terhampar luas silaukan mata tuk memandang
meski hanya kiasan
adakah secercah asaku tersisa disana
seperti dulu yang pernah ciptakan keindahan
yang menciptakan kedamaian
secawan air yang kau beri
masih terasa segarkan hati
kini semua berlalu dan pergi
pualam putih permadani telah mati
tak mungkin tuk menyinggahi
tak mungkin lagi saling berbagi
berlalu bagai kabut tebal menggumpal
perlahan menipis dan redup dan memudar
asal coret
By: HENDRA REIVAN SETYAWAN
Bogor – JABAR
KU TAK TAU
kenapa hrs ada kebencian...
sementara sesaat kepergianmu
begitu merasuk kerinduanku
tiada kabar berita
lenyap bagai ditelan bumi..
kini saat kembali kau hadir
seolah kau percikan api permusuhan
sungguh ku tak mengerti
jelang kau pergi begitu lembut
santun bersahaja....
entah apa yg terjadi disana
kau berubah seketika...
pedih jika kuingat...
sakit bila kubayangkan...
rindu yang mendalam kau balas dengan tikaman...
By: HENDRA REIVAN SETYAWAN
Bogor
SERUPA TAPI TAK SAMA
Sembilu yang kian menusuk,sudah tak kuhiraukan
Biarlah dia makin menyayat,biarlah makin mengiris
Satu dalam pauhku,masih selalu kusebut namamu
Meski rupamu kian meredup,dan kian tertutup
Msh tercatat dengan tinta emasku untaian nama indahmu
Terkubur tak berarti mati,terbenaam tak mesti tenggelam
Sangat sulit kuselami,makin dalam kutelusuri
Makin lelah tiada arti
Semua sia-sia
sungguh ku tiada guna lagi
Biar kusimpan dalam-dalam
Kan tetap kujaga dan kutata
Satu nama meski tak lagi sama
Serupa tapi berbeda
Bagiku kau tetap segalanya
by : HENDRA REIVAN SETYAWAN
PINTA KU
Birumu kian pasi melisan diatas kanvas putihku
Biar kusimpan dalam-dalam
Kan tetap kujaga dan kutata
Satu nama meski tak lagi sama
Serupa tapi berbeda
Bagiku kau tetap segalanya
by : HENDRA REIVAN SETYAWAN
PINTA KU
Birumu kian pasi melisan diatas kanvas putihku
tautkan segala asahku,meraba dalam tak ada rasa
pintaku kelak bisa dapat pengganti pengisi sunyimu
pintaku kelak bisa dapat pengganti pengisi sunyimu
yang mengerti segala angan dan inginmu
BY : HENDRA REIVAN SETYAWAN
Bogor
CINTA NEGERIKU
kubukan cinta pemimpinku
kubukan cinta para wakilku
yang duduk leha di gedung sana
BY : HENDRA REIVAN SETYAWAN
Bogor
CINTA NEGERIKU
kubukan cinta pemimpinku
kubukan cinta para wakilku
yang duduk leha di gedung sana
darahku mengalir
emosiku berdesir
kala negriku diinjak
kala negriku dihentak
jagan pernah coba rampas bumi pertiwiku
karena andai itu terjadi
aku kan berdiri disana dengan jihadku
Dirgahayu negriku
kibarkan terus merah putihmu
cacat pemimpinku
cacat para wakilku
tak menyurutkanku
tuk mencintai negriku
terima kasih para pejuang terdahulu
yg rela mati dan berjibaku
biarkan mereka buta tuli dengan jasamu
namamu
sejarahmu
terukir tinta emas direlung kalbuku
" Selamat ulang tahun Indonesiaku"
by : HENDRA REIVAN SETYAWAN
Bogor
TAKBIR DI BULAN RAMADHAN
suaramu telah kudengar
gaungmu telah tersiar
sukacita org menyambutmu
Ramadhan, bulan yg tlah lama dinanti
hari pertama kuhanya bisa titikkan air mata
terbaring lemah tak berdaya
tatapku hampa miris melihat orang berbuka
ahh, nikmat berbuka yang pernah kurasa
hari kedua tak jauh beda
jarum infus masih setia melekat ditubuhku
ya Allah ya tuhanku
terukir tinta emas direlung kalbuku
" Selamat ulang tahun Indonesiaku"
by : HENDRA REIVAN SETYAWAN
Bogor
TAKBIR DI BULAN RAMADHAN
suaramu telah kudengar
gaungmu telah tersiar
sukacita org menyambutmu
Ramadhan, bulan yg tlah lama dinanti
hari pertama kuhanya bisa titikkan air mata
terbaring lemah tak berdaya
tatapku hampa miris melihat orang berbuka
ahh, nikmat berbuka yang pernah kurasa
hari kedua tak jauh beda
jarum infus masih setia melekat ditubuhku
ya Allah ya tuhanku
jangan jadikan ini belenggu
kuingin penuhi panggilan-Mu
hari ketiga barulah kuhirup
istana mungilku
meski masih tertatih
ku akan penuhi janjiku
ya allah beri aku kekuatan
beri aku kesabaran dan ketabahan
jadikan puasaku
sebagai obat derita yg pernah menderaku
insyaallah seusai ramadhan
jika kumasih berdiri dengan nafasku
kan kubayar dua hari yang tertunda
kuingin penuhi panggilan-Mu
hari ketiga barulah kuhirup
istana mungilku
meski masih tertatih
ku akan penuhi janjiku
ya allah beri aku kekuatan
beri aku kesabaran dan ketabahan
jadikan puasaku
sebagai obat derita yg pernah menderaku
insyaallah seusai ramadhan
jika kumasih berdiri dengan nafasku
kan kubayar dua hari yang tertunda
semoga.....
By: HENDRA REIVAN SETYAWAN
Bogor
RAMADHAN
tak pernah lelah kumenunggu
tak pernah letih kumenanti
bulan yang penuh arti
ramadhan
kini kusambut hadirmu
kini kujemput bulanmu
aku rindu kehadiranmu
aku rindu nikmat bukamu
aku rindu terawihmu
dan aku rindu santap sahurmu
dibalik semua itu hanyalah fisik
hanyalah kasat mata
inti dari semua ingin bersihkan diri
sucikan hati dan kembali ke fitrahmu
aku siap perangi hawa nafsuku
aku siap lumpuhkan niat tak baik ditubuhku
demi kamu aku siap tahan perih dan hausku
dahagaku tak sebanding dengan pahalamu
terima kasih ya Allah
hingga saat ini
aku masih bisa cium aroma bulan sucimu
meski masih menghitung hari
dia terasa dekat
seakan ada dihadapanku
dan bila saatnya nanti
aku tlah siap tuk hadapi
bulanmu yang penuh arti
by : HENDRA REIVAN SETYAWAN
Bogor
ANAK ANAK PANTI
Tangismu perlahan memudar kian sayup
Lelah netramu tak sanggup lagi deraikan air mata
Angan dan jiwamu terus mengembara menanti yang tak pasti
Suka duka getirnya anak panti
Hari ini seolah dahaga terpenuhi
Tandus bermusim yang dilalui terbayar sudah
Berbagi bahagia bersama mereka
Sungguh sebuah anugrah
By: Hendra Reivan Setyawan
24 agustus 2019
PUISI UNTUK PUTRA - PUTRI KU
Anakku..
bersabarlah....
saat kelak usiaku kian renta
saat langkahku kian tertatih
gemetar untuk tapaki jalan
karena dulu aku dan ibumu
cukup sabar mengajarkanmu cara berjalan
Anakku,,,
saat kelak usiaku kian renta
saat langkahku kian tertatih
gemetar untuk tapaki jalan
karena dulu aku dan ibumu
cukup sabar mengajarkanmu cara berjalan
Anakku,,,
bersabarlah....
saat aku kian termakan usia
saat kelak makanku tercecer banyak tersisa
karena dulu aku dan ibumu
cukup sabar mengajarkanmu makan yang benar
Anakku,,,
saat aku kian termakan usia
saat kelak makanku tercecer banyak tersisa
karena dulu aku dan ibumu
cukup sabar mengajarkanmu makan yang benar
Anakku,,,
bersabarlah....
saat kelak karena kerentaan
bicaraku mulai tak jelas
dan tak mampu lagi berkata-kata
karena dulu aku dan ibumu
cukup sabar mengajarkanmu bicara
Anakku,,,,
saat kelak karena kerentaan
bicaraku mulai tak jelas
dan tak mampu lagi berkata-kata
karena dulu aku dan ibumu
cukup sabar mengajarkanmu bicara
Anakku,,,,
simpanlah catatan ini
sebagai goresan isi hati
dan ingatlah selalu pada ilahi
karena semua akan kembali
By: Hendra Reivan Setyawan
Bogor - Jawa Barat
JANGAN CEMARI KEMERDEKAAN
teriakan merdeka
sebagai goresan isi hati
dan ingatlah selalu pada ilahi
karena semua akan kembali
By: Hendra Reivan Setyawan
Bogor - Jawa Barat
JANGAN CEMARI KEMERDEKAAN
teriakan merdeka
pantang menyerah
meski alat seadanya
dan tetesan darah yang jadi sejarah
betapa dulu kita bangsa yang gagah
demi kehormatan nyawa mereka pertaruhkan
agar lepas dari penjajah
keringat dan darah yang mengkristal
untuk satu tujuan
meski alat seadanya
dan tetesan darah yang jadi sejarah
betapa dulu kita bangsa yang gagah
demi kehormatan nyawa mereka pertaruhkan
agar lepas dari penjajah
keringat dan darah yang mengkristal
untuk satu tujuan
kemerdekaan
sekarang apa yang kita dapatkan
adalah jasa mereka yang berjuang
tapi mengapa sekarang
seolah kita lupakan
sungguh getir bila melihat bangsa ini
yang kian terkoyak tercabik
nafsu keangkara murkaan
nafsu segelintir orang
haruskah darah suci mereka
menjadi kotor karena banyak koruptor ?
haruskah pengorbanan mereka
terbuang cuma cuma
wahai pengurus bangsa
berhati-hatilah
jangan salah gunakan jabatan
ingatlah para pahlawan yang telah berkorban
jika dijaman belanda koruptor ada
mungkin mereka sudah jadi antek antek Belanda
dan andai aku hidup pada masa yang sama
akulah orang pertama yang akan menembaknya !!!
wahai para pejuang
kujunjung tinggi namamu
kuhargai pengorbananmu
dan ku kan selalu mengenangmu..
By: Hendra Reivan Setyawan
Bogor - Jawa Barat
BAPAK KU
Tiada lagi nama sebesar dan seharum namamu
Tiada gaung yang menggema,selantang gaungmu
Katamu bak mesiu yang siap dipicu
Tatapmu laksana elang yg siap menerkam
Hingga sang adidayapun dibuat segan !!
Dinegri yg porak poranda
Dirimu hadir dengan gagah perkasa
Kau disegani hingga penjuru dunia
Tapi dicintai dan dikasihi para jelata
Gigih semangatmu
sekarang apa yang kita dapatkan
adalah jasa mereka yang berjuang
tapi mengapa sekarang
seolah kita lupakan
sungguh getir bila melihat bangsa ini
yang kian terkoyak tercabik
nafsu keangkara murkaan
nafsu segelintir orang
haruskah darah suci mereka
menjadi kotor karena banyak koruptor ?
haruskah pengorbanan mereka
terbuang cuma cuma
wahai pengurus bangsa
berhati-hatilah
jangan salah gunakan jabatan
ingatlah para pahlawan yang telah berkorban
jika dijaman belanda koruptor ada
mungkin mereka sudah jadi antek antek Belanda
dan andai aku hidup pada masa yang sama
akulah orang pertama yang akan menembaknya !!!
wahai para pejuang
kujunjung tinggi namamu
kuhargai pengorbananmu
dan ku kan selalu mengenangmu..
By: Hendra Reivan Setyawan
Bogor - Jawa Barat
BAPAK KU
Tiada lagi nama sebesar dan seharum namamu
Tiada gaung yang menggema,selantang gaungmu
Katamu bak mesiu yang siap dipicu
Tatapmu laksana elang yg siap menerkam
Hingga sang adidayapun dibuat segan !!
Dinegri yg porak poranda
Dirimu hadir dengan gagah perkasa
Kau disegani hingga penjuru dunia
Tapi dicintai dan dikasihi para jelata
Gigih semangatmu
pantang surut nyalimu
Pekik lantang bergema membakar lagit biru
Hentakkan dunia dengan baramu
Yang terus berkobar tak kenal waktu
Satu yang kau tuju
Harkat dan martabat bangsa tak boleh tergaggu !!
Sungguhlah mulia cita - citamu
sangatlah besar jasa dan pengabdianmu
Kini tiada lagi nama sehebat namamu
Tiada lagi pemimpin yang gigih mengangkat bangsa
Segigih dan sehebat semangatmu
Terima kasih bapakku
Bapak dari bangsa yang merdeka
kini namamu terukir dipuncak singgasana
Akankah lahir Soekarno - Soekarno berikutnya?
Hanya yang maha kuasa yang bisa menjawabnya
asal coret by: Hendra Reivan Setyawan
Bogor - Jawa Barat
Pekik lantang bergema membakar lagit biru
Hentakkan dunia dengan baramu
Yang terus berkobar tak kenal waktu
Satu yang kau tuju
Harkat dan martabat bangsa tak boleh tergaggu !!
Sungguhlah mulia cita - citamu
sangatlah besar jasa dan pengabdianmu
Kini tiada lagi nama sehebat namamu
Tiada lagi pemimpin yang gigih mengangkat bangsa
Segigih dan sehebat semangatmu
Terima kasih bapakku
Bapak dari bangsa yang merdeka
kini namamu terukir dipuncak singgasana
Akankah lahir Soekarno - Soekarno berikutnya?
Hanya yang maha kuasa yang bisa menjawabnya
asal coret by: Hendra Reivan Setyawan
Bogor - Jawa Barat
coretku kali ini kededikasikan untuk tuk mengenang tokoh idolaku
sang proklamator RI,sang pemimpin bangsa yg bersahaja nan penuh wibawa Ir.Soekarno
CERITA KITA
asa dan rasa ini selalu ada
selalu mewarnai setiap langkahku
hadirmu memberiku penuh arti
menghidupkan seluruh aliran darahku
merasuk hingga kerelung kalbu
semua tiada yang tau
bahkan hingga saat ini tak satupun yang tau
biarlah cerita ini tersimpan
terkubur didalam hati kita masing - masing
biarlah hanya kita dan sang pencipta
yg tau keberadaanya
tautmu masih kudengar
goresmu masih kubaca
lantun sonata indah mu
masih seperti dulu
silih berganti saling menghias
untukmu mata ini terpejam
untukmu hati ini berbisik
by : HENDRA REIVAN SETYAWAN
Bogor
BISIKAN HATI
tak pernah lagi kudengar kicau burung di pematang
hembusan semilir angin pun kini tak lagi menyejukkan
jauh anganku menerawang ke belakang
kembali mengingat sonata yang pernah kau kirimkan
andai saja naluriku mau mengerti
mungkin semua takkan terjadi
kenapa amarah dan kemurkaan selalu mewarnai
yang menguatkan alibi
kini semua hanya bisa menyesali
sebuah sesal yang tak lagi berarti
by : HENDRA REIVAN SETYAWAN
Bogor
sebuah sesal yang tak lagi berarti
by : HENDRA REIVAN SETYAWAN
Bogor
SUARA - SUARAMU
jujur,..
kalimat yang selalu ada disekitar kita
jujur...
kata yg tak asing ditelinga kita
kita sekumpulan kaum kecil
sangat erat dengan kata dan kalimat itu
sangat erat dengan kata dan kalimat itu
namun entah kenapa
kata jujur seolah enggan
dengan para petinggi negri
kata jujur seolah musuh abadi
negri ini haus akan kejujuran
segelintir saja dari mereka
yang mengerti dan menjalani
wahai para pejabat tinggi
wahai para pemimpin negri
bukalah hati nurani
ingatlah,..
singgasana mu takkan abadi
jangan sampai bangsa yang besar ini menjadi antipati
tuk gapai kejujuran yang hakiki
jangan sampai bangsa yang besar ini menjadi antipati
tuk gapai kejujuran yang hakiki
rakyatmu menanti aksi bukan janji
jadikan dan jalankan kata jujur untuk memimpin kami
By : HENDRA REIVAN SETYAWAN
Bogor
ANDAIKU
andai kubisa hipnotis
kan kuhipnotis para pemimpin negri untuk lebih baik lagi
andai kubisa hipnotis
akan kusihir para koruptor untuk mengakui kekotorannya
andai kubisa hipnotis
kan kukirim jampiku untuk para tuan agar menghargai para TKI
andai kubisa hipnotis..
kan kurubah para penjahat untuk taubat
andai kubisa hipnotis
akan kusihir para wakil rakyat untuk lbh mementingkan rakyatnya
sayang, aku tak bisa hipnotis
aku hanya mampu berdiri
menjadi saksi negri tirani
by : HENDRA REIVAN SETYAWAN
Bogor
KEABADIAN
tak ada yang abadi didunia ini
semua bisa musnah binasa
bisa meregang dan meretak
tertiup angin hingga tak berbekas
bumi bisa hancur langitpun bisa runtuh
tapi tidak dengan cinta
dia memiliki satu kekuatan hati
meski dalam tidur abadi
dia kan ada walau api telah padam
sisakan setitik bara yang tetap menghangatkan
itulah kekuatan cinta
yang tetap ada dikeabadian
by : HENDRA REIVAN SETYAWAN
Bogor
AKU ADALAH AKU
Aku adalah aku
dengan segala kekuranganku, inilah Aku
dengan segala kelemahanku, itulah Aku
dengan kemasan yang tak terkemas
taburku tak sekilau emas
Aku yang suka berbagi
Aku yang suka mengasihi
yang tak suka memaki
dan tak ingin dimaki
Aku adalah aku
yang kini tengah mencari jati diri
yang iklas pada ilahi
berkerumun diantara teman sejati
by : HENDRA REIVAN SETYAWAN
Bandung
HENDRA REIVAN SETYAWAN |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar