Kalau kutitip luka laraku diawan biru,
masih mungkinkah sampai ke alamatmu ?
setelah membeku seribu waktu,
sarat perih kalbu meniti jalan berdebu,
apakah masih ada gunanya alunan lagu,
bila sumbang nada, fals pula suaranya :
ketika angka angka kehilangan notasinya,
betapa pilu,sendu meniti waktu disenja usiaku,
bukankah semua warna ada kaitannya,
putih, hitam, merah atau selebihnya...
tinggal dimana kita menorehkannya...
atau dengan nyanyian apa kita meninabobokkannya,
dipenghujung asa,
semua menjadi tawar adanya.....
-----oleh Drs Mustahari Sembiring.------
-----Jakarta, 12 Februari 2012. Catatan letih bathinku, meniti waktu.-----
Tidak ada komentar:
Posting Komentar