Lama Sudah Terhunus ke Angkuhan,
Dari Noda Yang Bagaikan Kemilau,
Tentang Jawab Yang Tak Pernah Pasti,
Hasrat Hati pun Mencaci Maki,
Dalam Tangisan Yang Bagai Misteri,
TerCipta D Dalam Hati Suci.
Kadang KeInginan Terbakar Nafsu Jiwa,
Namun Impian Hati Tercipta Mulia,
Bagai Hidup d Dalam Mati Suri,
TerLupa Akan Kuasa ILLAHI.
Aku Tersentak Sadarkan Arti Mimpi,
Bagai Menatap Silau Mentari,
Yang MemButakan Pandangan Nyata,
Bersama Kekecewaan D Dalam Mata Hati.
Kesadaran Ini Kini Tercipta,
Mata Hatipun Mulai Bicara,
Bersama Tiupan Bayu Yang Membelai Manja,
Dalam Nyanyian Panggilan Jiwa,
Yang Telah Lama Terlelab D Dalam Jaga.
Terima Kasih Tentang Arti Hidup ini,
Terima Kasih Restu Yang Kau Beri,
Walau Ku Sendiri Besama Sunyi Dan Sepi,
Kulapaz Kan namamu D Penjara Ke Egoan Hati,
Bersama JIkir Hembusan Napas Ini Yang Kau Beri.
By LUmbang KAyung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar