Patahku ranting kering dipohon,
meranggaslah diri, hati sunyi se sunyi-sunyinya
bertaburan dedaunan menguning hambarkan rasa ditenggorokan
Patahku tandus harapan tanah retak kerontang,
lelah diri, tertinggal sendiri dikeramaian
saat bahasa tak lagi seabjad ukiran kehidupan, terancam puso
Patahku berkali kali patah,
kini goyah, lembah lembah kehancuran menganga
cuma seginikah, terkoyak semua catatan hingga kedasar kalbu
Duh Gusti Pangeran Welas Asih,
raihlah nyataku, pulihkan jati diri , segambar rumus Illahi
agar kugenapi lembar senjaku seirama suara hati, sejatinya diri
merindangkan pohon kehidupan, berbuah welas asih dari MU...
Oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham.-
(J) Pondok bambu istanaku, Sabtu 23 Maret 2013 . 10:38 wib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar