Kusempatkan waktu
lima puluh dua tahun menata mosaik hidupku
anak tangga demi anak tangga peta diri disisa ragu
pesan poyangku : pantang pulang, sumpah pemburu
Kuhitung sisa waktu
menurut Kitab Suci : 70/80 tahun, berakhir MOU
bekal perjalanan abadi minim sekali
pesan poyangku : perbanyak amal, kebajikan sebelum mati
Kupilah-pilah catatan harianku,
anak desa jadi anak negara tampilan diri Prajurit Bhayangkara
deret hitung pengabdian, dua puluh delapan tahun telah berlalu
tanya anakku : mengapa melati cuma dua dibahu ayahnda ?
Kucoba terima pahitnya fakta
Rapi sekali : semua pintu dikunci mati untuk karierku
Sekarang aku percaya semua ini rekayasa
Duh Gusti : ampuni orang yang tak henti menzolimiku
Oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham.-
(J) Pondok bambu istanaku, Minggu 10 Mart 2013 . 17:55 wib.-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar