Kepada Jendral Djuliet Siera,
Telaga sukma kering kerontang terkuras keprihatinan,
udara sesak diborgol kalimat sungsang,
siapa berbuat apa.....
Jendral,
aku percaya dibalik mata ada cerita, bukan buruk sangka
konon ; pustaka jiwa sarat catatan penuh magna,
sendirikah paduka melanglang buana ?
Jendral,
Kata penutup babak akhir telah diberitakan,
tuan adalah toko ditinggalkan pelanggannya ; dipailitkan
sendirikah tuan merancang busana,memperagakannya lalu memajangnya
Jendral,
catatan harian penuh mantera , tertera siapa saja makan nangka
dari lembah perzoliman dua melati kutaburkan tanda duka cita
dahulu : Pahlawan kesiangan, sekarang : apakah julukan tuan ?
Oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham .--
(J) Pondok bambu istanaku, Jumat 08 Mart 2013. 08:35 wib.-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar