Coba katakan,
dimana batas akhir aksioma tanpa kata,
sedangkan kita ; masing-masing punya selera
Terlalu banyak ketidaksesuaian,
berlapis-lapis kekecewaan atmosfir kehidupan,
sementara kita ; mengira lautan, padahal segelas air depan mata
Kini kuhaturkan kata, kalimat sederhana
setua ini , semua hanyalah kesia-siaan belaka
sejujurnya ; aku cuma pecundang
Haruskah meratap,terpuruk dilembah ketidakberdayaan
ingin kudengar jawab MU, Gusti Pangeran Welas Asih
diujung ilalang bersama embun pagi, basuhlah payah ini....
Oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham.
(J) Pondok bambu istanaku, Sabtu 09 Mart 2013 .20:43 wib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar