bertahun sudah wajahku tertanam dalam ziarah batin seiring aksara puisiku berbunyi
berhamburan sampai kugapai batin menziarahi penyair-penyair di seluruuh tanah air
tapi sungguhkah "Ziarah Batin" dalam perjalanan panjang kutempuh melukiskan negeriku berwajah manis semanis madu?
mengapa tidak?dunia fana yang kelam melemparkan senyum pada penyair yang andil berbudi luhur mengikat janji dalam tetesan tinta di atas sehelai kertas putih melambangkan kejernihan dan kesucian berpuisi
sungguh "Ziarah Batin" menziarahi penyair berkarir,
berpuisi selama dunia tersenyum
Oleh :siamir marulafau
sm/15092013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar