siapa bilang puisiku putus di tengah jalan sementara bait-baitnya terbang di angkasa luar meskipun aksara kugunakan berbau perfum di malam rembulan di saat kantong tebal seiring mawar bertebaran di taman indah permai menantikan cipratan ombak pantai bergulung ke tepian
aku yakin kau bersembunyi di balik aksara kurangkaikan bahwa"harapanku" "harapanmu" adalah sama sepanjang napasku ditelan tidak tanah gersang yang diam
sampai puisiku ditayang sebelum ajal
Oleh :siamir marulafau
sm/27092013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar